Home » Kitab Suci » Sutta Pitaka Adalah Bagian Kitab Suci Umat Buddha

Sutta Pitaka Adalah Bagian Kitab Suci Umat Buddha

padamutisarana 24 Feb 2016 1.699

sutta pitaka tisarana dot net

Sutta Piṭaka, bagian kedua dari Tipiṭaka, berisi lebih dari 10,000 sutta (kotbah) yang diberikan oleh Sang Buddha dan murid-murid dekatnya selama empat puluh lima tahun Sang Buddha mengajar dan beberapa saat setelah itu, dan juga bait-bait oleh anggota Sangha lainnya.

Pengelompokan
Sutta dikelompokkan menjadi lima Nikāya, atau kumpulan:
Dīgha Nikāya
Kotbah “Panjang” (Pāḷi dīgha = “panjang”) terdiri dari 34 sutta, termasuk sutta yang terpanjang di Kanon. Subjek sutta-sutta ini cakupannya luas, dari kisah-kisah mahluk yang tinggal dialam dewata yang seperti kisah rakyat yang beraneka-warna (DN 20) sampai yang instruksi meditasi praktis yang membumi (DN 22). Belakangan ini para ahli mengajukan bahwa Dīgha Nikāya yang memiliki ciri khas tersebut memang “dimaksudkan untuk propaganda, untuk menarik ke agama baru.”[1]
Majjhima Nikāya
Kotbah “Menengah” (Pāḷi majjhima = “menengah”) terdiri dari 152 sutta yang panjangnya bervariasi. Mencakup dari beberapa sutta yang dalam dan sulit di Kanon (misalnya, MN 1) sampai ke kisah yang menarik tentang kesedihan dan drama yang mengilustrasikan prinsip penting dari hukum kamma (misalnya, MN 57, MN 86).
Saṃyutta Nikāya
Kotbah “Yang Dikelompokkan” (Pāḷi Saṃyutta = “kelompok” atau “kumpulan”) terdiri dari 2,889 sutta yang relatif pendek yang dikelompokkan berdasarkan tema menjadi 56 saṃyutta.
Aṅguttara Nikāya
Kotbah “Yang Difaktorkan lebih lanjut” (Pāḷi anga = “faktor” + uttara = “dibelakang,” “lebih jauh/lebih lanjut”) terdiri dari beberapa ribu sutta pendek, dikelompokkan menjadi sebelas nipatas sesuai dengan jumlah pokok bahasan Dhamma yang dicakup didalam setiap sutta. Sebagai contoh, Eka-nipata (“Buku kumpulan Satu”) terdiri dari sutta yang berisi satu pokok bahasan Dhamma; Duka-nipata (“Buku kumpulan Dua”) terdiri dari sutta yang berhubungan dengan dua pokok bahasan Dhamma, dan seterusnya.
Khuddaka Nikāya
“Bagian buku pendek” (Pāḷi khudda = “kecil,” “kurang”), terdiri dari limabelas buku (delapan belas pada edisi Birma):
Khuddakapāṭha — Potongan Singkat
Dhammapada — Jalan Dhamma
Udāna — Seruan
Itivuttaka — Demikianlah dikatakan
Suttanipāta — Kumpulan Sutta
Vimānavatthu — Kisah tentang Istana Surgawi
Petavatthu — Kisah tentang hantu kelaparan
Theragātha — Bait tentang tetua biarawan
Therigātha — Bait tentang tetua biarawati
Jātaka — Kisah tentang kelahiran
Niddesa — Penjelasan
Paṭisambhidāmagga — Jalan untuk Membedakan
Apadana — Kumpulan Kisah
Buddhavamsa — Sejarah para Buddha
Cariyāpitaka — Keranjang tentang Tata Cara
Nettippakarana (hanya pada Tipiṭaka Bahasa Burma)
Peṭakopadesa (hanya pada Tipiṭaka Bahasa Burma)
Milindapañha — Pertanyaaan Milinda (hanya pada Tipiṭaka edisi Birma)
Singkatan Dan Penomoran
Umumnya dalam merujuk sebuah Sutta, digunakan penomoran dan singkatan dari Nikāya-nya. Sebagai contoh,
DN 5, artinya Dīgha Nikāya, Sutta no. 5
SN 45.10, artinya Saṃyutta Nikāya, Saṃyutta nomor 45, Sutta Nomor 10
Berikut ini adalah daftar singkatan yang digunakan,
DN = Dīgha Nikāya
MN = Majjhima Nikāya
SN = Saṃyutta Nikāya
AN = Anguttara Nikāya
KN = Khuddaka Nikāya
Khp = Khuddakapāṭha
Dhp = Dhammapada
Ud = Udāna
Iti = Itivuttaka
Snp = Suttanipāta
Vv = Vimānavatthu
Pv = Petavatthu
Thag = Theragātha
Thig = Therigātha
Miln = Milindapañha

Catatan Kaki
Jump up ↑ Bhikkhu Bodhi, ‘Connected Discourses of the Buddha’ (Somerville, Mass.: Wisdom Publications, 2000), p.31, merujuk pada “Categories of Sutta in the Pāḷi Nikāya and Their Implications for Our Appreciation of the Buddhist Teaching and Literature” oleh Joy Manné, Journal of the Pāḷi Text Society 15 (1990): 29-87.

 

 

Sumber :

https://dhammacitta.org/dcpedia/Sutta_Pi%E1%B9%ADaka#D.C4.ABgha_Nik.C4.81ya

 

Comments are not available at the moment.

Sorry, the comment form has been disabled on this page/article.
Related post
Berani Jujur Itu Hebat – Materi Sekolah Minggu Buddha – Roch Aksiadi

padamutisarana

17 Jul 2022

Gambar ilustrasi Pedagang yang Baik sedang berinteraksi Tisarana.Net  – 17 Juli 2022 – SMB Sidharta Vihara Padumuttara Tangerang Banten Pagi nan cerah di vihara daerah Kota Tangerang Provinsi Banten, terlihat sangat ramai para umat yang beribadah. Vihara ini sudah sangat terkenal di daerah Tangerang pada kususnya dan di Indonesia pada umumnya. Umat Buddha di Jabodetabek …

Apakah yang menjadi pemisah, pembagi, dan perbedaan diantara mereka?

padamutisarana

08 Nov 2019

Renungan Harian Agama Buddha Oleh : Ven. Shravasti Dhammika Seorang awam mengalami perasaan menyenangkan, menyakitkan, dan netral. dan demikian pula dengan siswa utama yang telah mendapatkan petunjuk. Jadi, apakah yang menjadi pemisah, pembagi, dan perbedaan diantara mereka? Bila seorang awam tersentuh oleh suatu perasaan menyakitkan, la gelisah dan bersedih hati, meratap. memukuli dadanya, menangis, dan …

Sigalovada Sutta – Ajaran Guru Buddha untuk Perumah Tangga

padamutisarana

26 Okt 2019

SIGALOVADA SUTTA Sumber : Sutta Pitaka Digha Nikaya Oleh : Penterjemah Kitab Suci Agama Buddha Penerbit : Badan Penerbit Ariya Surya Chandra, 1991 Demikian yang telah kami dengar : 1. Pada suatu ketika Sang Bhagava sedang berdiam di Rajagaha, di Vihara Hutan Bambu di Kalandakanivapa (Tempat Pemeliharaan Tupai). Pada waktu itu, Sigala Putra kepala keluarga, …

Kisah Murid Yang Tinggal Bersama Mahakassapa Thera

padamutisarana

12 Des 2017

👉Ketika Mahakassapa Thera bersemayam dekat Rajagaha, beliau tinggal bersama dua orang bhikkhu muda. Salah satu bhikkhu tersebut sangat hormat, patuh, dan taat kepada Mahakassapa Thera. Tetapi bhikkhu yang satu lagi tidak seperti itu. Ketika Mahakassapa Thera mencela kekurang-taatan melaksanakan tugas-tugas murid yang belakangan, murid tersebut sangat kecewa. Pada suatu kesempatan, ia pergi ke salah satu …

Kisah Kumbhaghosaka – Dhammapada 2 : 24

padamutisarana

11 Des 2017

Suatu ketika, ada suatu wabah penyakit menular menyerang kota Rajagaha. Di rumah bendahara kerajaan, para pelayan banyak yang meninggal akibat wabah tersebut. Bendahara dan istrinya juga terkena wabah tersebut. Ketika mereka berdua merasa akan mendekati ajal, mereka memerintahkan anaknya Kumbhaghosaka untuk pergi meninggalkan mereka, pergi dari rumah, dan kembali lagi pada waktu yang lama, agar …

Kisah Punna Seorang Budak Wanita

padamutisarana

10 Des 2017

Suatu malam, Punna, seorang budak wanita, sedang menumbuk padi untuk tuannya. Karena lelah, ia beristirahat sejenak. Saat beristirahat, ia melihat Dabba Thera memimpin beberapa bhikkhu berjalan menuju vihara, setelah mereka mendengarkan Dhamma. Gadis itu melihat mereka masih terjaga, ia pun merenung, “Aku masih terjaga hingga larut malam karena aku seorang yang miskin dan harus bekerja …

x
x