Home » Kitab Suci » Kisah Murid Yang Tinggal Bersama Mahakassapa Thera

Kisah Murid Yang Tinggal Bersama Mahakassapa Thera

padamutisarana 12 Des 2017 728

👉Ketika Mahakassapa Thera bersemayam dekat Rajagaha, beliau tinggal bersama dua orang bhikkhu muda. Salah satu bhikkhu tersebut sangat hormat, patuh, dan taat kepada Mahakassapa Thera. Tetapi bhikkhu yang satu lagi tidak seperti itu. Ketika Mahakassapa Thera mencela kekurang-taatan melaksanakan tugas-tugas murid yang belakangan, murid tersebut sangat kecewa.

Pada suatu kesempatan, ia pergi ke salah satu rumah umat awam siswa Mahakassapa Thera, dan membohongi mereka bahwa Sang Thera sedang sakit. Ia mendapatkan beberapa makanan dari mereka untuk Mahakassapa Thera. Tetapi ia makan makanan tersebut di perjalanan. Ketika sang thera menasehati tentang kelakuannya itu, bhikkhu tersebut menjadi sangat marah.

Keesokan harinya ketika Mahakassapa Thera pergi keluar untuk berpindapatta, bhikkhu muda yang bodoh ini tidak ikut. Ia memecahkan tempat air dan kuali, serta membakar vihara.
Seorang bhikkhu dari Rajagaha menceritakan peristiwa itu kepada Sang Buddha, Sang Buddha mengatakan lebih baik Mahakassapa Thera tinggal sendirian daripada tinggal bersama orang bodoh.

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 61 berikut:

Apabila dalam pengembaraan, seseorang tak menemukan sahabat yang lebih baik atau sebanding dengan dirinya, maka hendaklah ia tetap melanjutkan pengembaraannya seorang diri. Janganlah bergaul dengan orang bodoh.

Bhikkhu dari Rajagaha tersebut mencapai tingkat kesucian sotapatti setelah khotbah Dhamma itu berakhir.

✍ (Nalanda Team)

Comments are not available at the moment.

Sorry, the comment form has been disabled on this page/article.
Related post
Berani Jujur Itu Hebat – Materi Sekolah Minggu Buddha – Roch Aksiadi

padamutisarana

17 Jul 2022

Gambar ilustrasi Pedagang yang Baik sedang berinteraksi Tisarana.Net  – 17 Juli 2022 – SMB Sidharta Vihara Padumuttara Tangerang Banten Pagi nan cerah di vihara daerah Kota Tangerang Provinsi Banten, terlihat sangat ramai para umat yang beribadah. Vihara ini sudah sangat terkenal di daerah Tangerang pada kususnya dan di Indonesia pada umumnya. Umat Buddha di Jabodetabek …

Apakah yang menjadi pemisah, pembagi, dan perbedaan diantara mereka?

padamutisarana

08 Nov 2019

Renungan Harian Agama Buddha Oleh : Ven. Shravasti Dhammika Seorang awam mengalami perasaan menyenangkan, menyakitkan, dan netral. dan demikian pula dengan siswa utama yang telah mendapatkan petunjuk. Jadi, apakah yang menjadi pemisah, pembagi, dan perbedaan diantara mereka? Bila seorang awam tersentuh oleh suatu perasaan menyakitkan, la gelisah dan bersedih hati, meratap. memukuli dadanya, menangis, dan …

Sigalovada Sutta – Ajaran Guru Buddha untuk Perumah Tangga

padamutisarana

26 Okt 2019

SIGALOVADA SUTTA Sumber : Sutta Pitaka Digha Nikaya Oleh : Penterjemah Kitab Suci Agama Buddha Penerbit : Badan Penerbit Ariya Surya Chandra, 1991 Demikian yang telah kami dengar : 1. Pada suatu ketika Sang Bhagava sedang berdiam di Rajagaha, di Vihara Hutan Bambu di Kalandakanivapa (Tempat Pemeliharaan Tupai). Pada waktu itu, Sigala Putra kepala keluarga, …

Kisah Kumbhaghosaka – Dhammapada 2 : 24

padamutisarana

11 Des 2017

Suatu ketika, ada suatu wabah penyakit menular menyerang kota Rajagaha. Di rumah bendahara kerajaan, para pelayan banyak yang meninggal akibat wabah tersebut. Bendahara dan istrinya juga terkena wabah tersebut. Ketika mereka berdua merasa akan mendekati ajal, mereka memerintahkan anaknya Kumbhaghosaka untuk pergi meninggalkan mereka, pergi dari rumah, dan kembali lagi pada waktu yang lama, agar …

Kisah Punna Seorang Budak Wanita

padamutisarana

10 Des 2017

Suatu malam, Punna, seorang budak wanita, sedang menumbuk padi untuk tuannya. Karena lelah, ia beristirahat sejenak. Saat beristirahat, ia melihat Dabba Thera memimpin beberapa bhikkhu berjalan menuju vihara, setelah mereka mendengarkan Dhamma. Gadis itu melihat mereka masih terjaga, ia pun merenung, “Aku masih terjaga hingga larut malam karena aku seorang yang miskin dan harus bekerja …

MAHA PARINIBBANA SUTTA

padamutisarana

16 Mei 2017

MAHA PARINIBBANA SUTTA Sumber: Maha Parinibbana Sutta Editor : Pandita Pannasiri, Disempurnakan : Cornelis Wowor, MA. Diterbitkan : CV. Lovina Indah, Jakarta 1989 BAB I DEMIKIANLAH YANG TELAH KAMI DENGAR 1. Ketika Sang Buddha berdiam di atas puncak Gijjhakuta, Rajagaha, raja Magadha Ajatasattu, putra ratu Viheda berkeinginan untuk berperang melawan suku Vajji. Raja Ajatasattu berpikir …

x
x