Home » Artikel » 4 Cara Mengatasi Kekurangan dan Kemiskinan Oleh YM Bhante Sri Pannavaro Mahathera.

4 Cara Mengatasi Kekurangan dan Kemiskinan Oleh YM Bhante Sri Pannavaro Mahathera.

padamutisarana 27 Apr 2017 1.828

 

Hidup tenang bisa dinikmati, bila kita menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, dan juga menjaga nilai kemanusiaan kita dari perbuatan jahat kita sendiri. Kemajuan teknologi membebaskan kita dari keterbelakangan, dan agama, Dhamma, membebaskan kita dari kekhawatiran serta kegelisahan.

Setiap orang ingin hidup bahagia, aman, dan damai. Semuanya mempunyai cara dan berusaha untuk mencapai
kebahagiaan. Tidak luput, ilmu pengetahuan dan teknologi
pun adalah alat untuk mencapai hidup bahagia. Tetapi alat-alat ini kadang-kadang, bahkan sering, digunakan dengan cara yang merugikan: membahagiakan dirinya
sendiri, tetapi merugikan orang lain; membahagiakan dirinya sendiri tetapi menghancurkan kebahagiaan, bahkan kehidupan pihak lain.

Mengingat bahaya yang akan menimpa kita bila kita menggunakan ilmu pengetahuan dengan cara yang salah; sering orang kemudian menarik garis cepat-cepat bahwa
ajaran agama, terutama agama Buddha tidak mempunyai tanggapan positif terhadap ilmu pengetahuan; acuh tak acuh terhadap teknologi. Anggapan yang lain pun muncul,
bahwa Dhamma bukan agama duniawi tetapi rohani semata-mata.

Anggapan demikian memang salah. Sang Buddha adalah seorang Guru Agung yang memberi contoh perjuangan luar biasa kepada kita. Beliau tanpa mengaku diri sebagai jelmaan dewa atau makhluk gaib lainnya
tetapi semata-mata manusia biasa seperti kita. Yang kemudian berjuang tanpa berhenti, Beliau berhasil mencapai Penerangan Sempurna, menjadi Manusia Luar Biasa. Perjuangan dan pengabdian Beliau adalah contoh kerja keras, contoh untuk tidak menyia-nyiakan waktu,
contoh pengabdian demi kepentingan banyak orang, contoh pengorbanan, dan contoh untuk berdiri sendiri secara dewasa.

Nasihat Sang Buddha kepada kita sesungguhnya adalah nasihat untuk mengatasi persoalan manusia di segala zaman. Nasihat-Nya adalah: hadapi kehidupan ini dengan wajar dan berikan arah dengan benar!

Hidup ketinggalan dari yang lain, hidup miskin, kurang makan, tidak ada pakaian, badan kurang sehat, berpikir lamban; tidak bisa disangkal lagi oleh siapapun juga, adalah penderitaan. Dengan menggali pengetahuan dan menggunakan kemajuan teknologi, kerja keras dan disiplin;
penderitaan-penderitaan tersebut pasti bisa diatasi. Sang Buddha sendiri mengajarkan kepada kita untuk:

1. Uttānasampadā: Kerja keras, jangan malas, jangan menggantungkan diri kepada siapapun juga. Dalam Dhammapada 112, Sang Buddha menyatakan:

“Walaupun seseorang hidup seratus tahun tetapi malas dan tidak bersemangat, maka sesungguhnya, lebih baik orang yang hidup hanya sehari tetapi berjuang dengan
penuh semangat.”

2. Ārakkhāsampadā : Jaga dengan baik apa yang telah engkau capai. Jangan sia-siakan!

3. Kalyānamittata : Mempunyai teman yang mendorong kemajuan.

4. Samajivitā : Menggunakan yang telah dicapai dengan perencanaan yang baik.

Dengan empat cara ini, seseorang pasti bisa mengatasi kekurangan dan kemiskinan. Dan lebih dari itu, tidak hanya memiliki sesuatu sehingga tidak kekurangan tetapi
bisa menggunakan dan menikmati hasil yang dicapainya itu dengan baik.

Sumber Gambar : http://www.mendut.org/wp-content/uploads/2016/04/Mendut_2014_24.jpg

Sumber Tulisan : https://www.facebook.com/Dhamma-kehidupan-744210529044598/?fref=nf

 

Comments are not available at the moment.

Sorry, the comment form has been disabled on this page/article.
Related post
Meditasi Pernafasan – Pendahuluan Anapanasati Pokok Meditasi oleh YM. Kasapa Thera

padamutisarana

28 Nov 2024

Meditasi Pernafasan adalah salah satu meditasi Buddhis yang sangat populer dan mudah dilakukan untuk mengembangkan batin dan nilai luhur setiap manusia   Menurut Ajaran Sang Maha Buddha, ada 40 mata pokok Meditasi yang diperuntukkan bekerjanya pikiran dalam membangun Ketenangan melalui Jhana (Pencerapan). Ini adalah disebut Kamma-tthana, dan kata ‘Thanam’ (tempat, stasiun, landasan). Jadi, Kammatthana berarti …

Sutrimo Pimpin PERGABI Kalimantan Utara: Komitmen untuk Pendidikan Agama Buddha yang Berkualitas

padamutisarana

09 Nov 2024

Tanjung Selor, 09 November 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) kini resmi terbentuk di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Kepengurusan PERGABI Kaltara untuk masa bakti 2024-2027 dibentuk melalui Musyawarah Daerah I (Musda I) PERGABI Kaltara yang berlangsung secara luring di Sekolah Buddhis Paramita bagi anggota yang berdomisili di Tanjung Selor dan daring bagi anggota …

Musda I PERGABI Jawa Timur: Sunarto Terpilih Menjadi Ketua

padamutisarana

10 Agu 2024

Magetan, 10 Agustus 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) Provinsi Jawa Timur mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) I di Hotel Merah 2 Sarangan Kabupaten Magetan Jawa Timur untuk pembentukan Pengurus Daerah (PD)  PERGABI Jawa Timur yang pertama. Bapak Roch Aksiadi, S.Ag., ST., MM., selaku Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat PERGABI hadir dengan penuh semangat dan …

Musda 1 Pergabi Kalsel: Narmin Resmi Terpilih sebagai Ketua Baru

padamutisarana

21 Jun 2024

Kalimantan Selatan, 14 Juni 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (Pergabi) Provinsi Kalimantan Selatan sukses mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) 1 yang dipusatkan di Aula Vihara Buddha Sasana Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, pada Jumat, 14 Juni 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Pergabi, Bapak Sukiman, S.Ag., M.Pd.B., dengan tujuan untuk membentuk Pengurus …

PELAKSANAAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5) PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI

padamutisarana

30 Mei 2024

Berdasarkan Permendikbudristek No. 56/M/2022, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah kegiatan kokurikuler berbasis projek yag dirancang guna menguatkan pencapaian kompetensi dan karakter profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Projek ini merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka, yang bertujuan untuk menciptakan lulusan siswa-siswa Indonesia yang tergambar sebagai profil Pelajar Pancasila. Dalam upaya membentuk Profil …

Tri Wahyono Joko Towo Dinobatkan sebagai Ketua Baru PERGABI Kepulauan Riau

padamutisarana

30 Mei 2024

Batam, Tisarana.net – Rabu, 29 Mei 2024 Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) resmi terbentuk di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Kepengurusan PERGABI Kepri untuk masa bakti 2024-2027 dibentuk melalui Musyawarah Daerah I (Musda I) PERGABI Kepri yang berlangsung di BIZ Hotel, Batam. Acara tersebut juga menjadi momen penting untuk pelantikan ketua baru. Dalam sambutannya, Edy …

x
x