- AgendaOne Day Mindfulness (ODM) di ISMC Jakarta
- BeritaMusda I Sukses Membawa Dwi Sektiyono Cahyo sebagai Ketua, PERGABI DIY Siap Berkarya untuk Kemajuan Pendidikan Agama Buddha
- ArtikelMeditasi Pernafasan – Pendahuluan Anapanasati Pokok Meditasi oleh YM. Kasapa Thera
- AgendaSutrimo Pimpin PERGABI Kalimantan Utara: Komitmen untuk Pendidikan Agama Buddha yang Berkualitas
- ArtikelMusda I PERGABI Jawa Timur: Sunarto Terpilih Menjadi Ketua
- ArtikelMusda 1 Pergabi Kalsel: Narmin Resmi Terpilih sebagai Ketua Baru
- BeritaKonsolidasi PERGABI Kalimantan Barat: Subari, S.Ag Terpilih Menjadi Ketua dalam Musda I

PELAKSANAAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5) PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI
Berdasarkan Permendikbudristek No. 56/M/2022, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah kegiatan kokurikuler berbasis projek yag dirancang guna menguatkan pencapaian kompetensi dan karakter profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Projek ini merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka, yang bertujuan untuk menciptakan lulusan siswa-siswa Indonesia yang tergambar sebagai profil Pelajar Pancasila.
Dalam upaya membentuk Profil Pelajar Pancasila, ada enam dimensi yang perlu diperhatikan yaitu 1). beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bergotong royong, 4) berkebhinekaan global, 5) bernalar kritis, dan 6) kreatif. Pada mata pelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti projek ini dilaksanakan dengan mengambil tema tentang Puja Bhakti dengan indikator tujuan pembelajaran yaitu Peserta didik dapat mendemonstrasikan dan menghayati tata cara ibadah aliran agama Buddha yang dianutnya. Dengan indikator tujuan pembelajaran tersebut, guru dapat merancang pelaksanaan projek agar dapat terlaksana dengan baik. Projek ini direncanakan akan dilaksanakan pada jadwal keagiatan keagamaan tahunan di sekolah.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan, disebutkan bahwa: Pendidikan agama berfungsi membentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia dan mampu menjaga kedamaian dan kerukunan hubungan inter dan antarumat beragama (Pasal 2 ayat 1). Sedangkan Pendidikan Agama bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai agama yang menyerasikan penguasaannya dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (Pasal 2 ayat 2).
Hakekat Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti adalah Pendidikan yang memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, pengetahuan, dan ketrampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agama Buddha, yang dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui mata pelajaran untuk semua jenjang pendidikan. Pendidikan Agama Buddha berada pada rumpun pertama dalam struktur kurikulum di Indonesia, yakni kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia. Secara umum, kelompok mata pelajaran ini berfungsi mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memperteguh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta berakhlak mulia dan menghormati penganut agama lain.
Fungsi Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti sebagai perekat bangsa di sekolah yaitu Pembinaan perilaku buddhistik dalam kehidupan sehari-hari; Peningkatan keyakinan kepada Tri Ratna yang merefleksikan akhlak peserta didik seoptimal mungkin, yang telah ditanamkan lebih dahulu dalam lingkungan keluarga; Penyesuaian mental buddhisme peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial; Pembiasaaan pengamalan ajaran dan nilai-nilai agama Buddha dalam kehidupan sehari-hari; Pencegahan peserta didik dari dampak negatif arus globalisasi yang dihadapi sehari-hari; Pembelajaran agama Buddha baik teori maupun praktik; Penyaluran bakat minat peserta didik di bidang keagamaan Buddha.
Tujuan Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti adalah mengembangkan kemampuan peserta didik untuk meningkatkan keyakinan kepada Tri Ratna dan mengantarkan pencapaian pembebasan dari penderitaan. Secara operasional. Pendidikan Agama Buddha bertujuan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam memahami, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai agama Buddha yang juga mnyerasikan antara ilmu pengetahuan, tekhnologi, dan seni.
Tujuan Pendidikan Agama Buddha di sekolah meliputi: Menumbuhkembangkan karakter Buddhis melalui latihan, pemupukan, pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, dan pembiasaan serta pengalaman peserta didik tentang agama Buddha sehingga menjadi siswa Buddha yang terus berkembang keyakinan, kemoralan, dan kebijaksanaannya; Mewujudkan peserta didik yang taat beragama dan beakhlak mulia, yaitu manusia yang berpengetahuan, taat beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, disiplin, toleran, menjaga keharmonisan secara personal dan sosial, serta mengembangkan budaya kehidupan beragama Buddha di sekolah; Meningkatkan keyakinan, kemoralan, dan kebijaksanaan dalam diri peserta didik melalui pengenalan, pemahaman, dan penghayatan terhadap kebenaran yang disampaikan Buddha dalam kitab suci Tri Pitaka; Membentuk karakter Buddhis dalam diri peserta didik melalui pembiasaan norma-norma dan aturan-aturan yang buddhistik dalam hubungannya dengan kebenaran mutlak, diri sendiri, sesama, dan lingkungan secara harmonis; Mengembangkan nalar dan sikap moral yang selaras dengan keyakinan yang buddhistik dalam kehidupan sebagai warga masyarakat, warga negara, dan warga dunia.
Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada mata pelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti dengan tema Puja Bhakti, peserta didik diharapkan mampu melaksanakan tugas sebagai Pemimpin Puja Bhakti, Pendamping Pemimpin Puja Bhakti, Pembaca Kitab Suci Dhammapada, Penceramah dan Pemandu Pelaksanaan Dana Paramita serta menjadi Peserta Puja Bhakti. Untuk melaksanakan projek tersebut dibutuhkan kolaborasi dan komunikasi antar peserta didik. Guru hanya menyampaikan point-point penting yang harus dilakukan oleh masing-masing peserta didik sesuai dengan perannya.
Puja Bhakti adalah istilah sembahyang dalam agama Buddha, yakni upacara ritual yang dilakukan sebagai ungkapan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Buddha, Dhamma dan Sangha (Tri Ratna). Doa yang dibacakan saat Puja Bhakti disebut Parita. Tujuan dari Puja Bhakti adalah memperkuat keyakinan terhadap Tri Ratna, menghormati dan merenungkan sifat luhur Tri Ratna, membina sifat luhur, mengulang dan merenungkan kembali khotbah Buddha serta melimpahkan jasa kebajikan kepada makhluk lain. Manfaat Puja Bhakti adalah keyakinan kepada Tri Ratna bertambah, Sifat luhur berkembang, indera terkendali, menimbulkan perasaan puas denga apa yang dimiliki serta memiliki kebijaksanaan, kebahagiaan dan ketenangan batin.
Dengan projek tersebut, diharapkan peserta didik mampu memiliki jiwa dan karakter yang religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, memiliki semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, dan peduli lingkungan. Dengan demikian, maka profil pelajar Pancasila diharapkan dapat terbentuk dalam diri peserta didik.
Dokumentasi Puja Bhakti di Vihara Eka Dhamma Loka Ngawen, Cluwak Pati Jawa Tengah
Tentang Penulis
Rukati, S,Ag.,M.Pd.B., Guru Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti di SD Negeri Ngawen dan SMKN 1 Cluwak, Kec. Cluwak Kab. Pati Jawa Tengah. Sarjana lulusan STAB Nalanda Jakarta pada tahun 2004 dan Magister Pendidikan Agama Buddha program Pasca Sarjana STAB Maha Prajna Jakarta Tahun 2010.
padamutisarana
28 Nov 2024
Meditasi Pernafasan adalah salah satu meditasi Buddhis yang sangat populer dan mudah dilakukan untuk mengembangkan batin dan nilai luhur setiap manusia Menurut Ajaran Sang Maha Buddha, ada 40 mata pokok Meditasi yang diperuntukkan bekerjanya pikiran dalam membangun Ketenangan melalui Jhana (Pencerapan). Ini adalah disebut Kamma-tthana, dan kata ‘Thanam’ (tempat, stasiun, landasan). Jadi, Kammatthana berarti …
padamutisarana
09 Nov 2024
Tanjung Selor, 09 November 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) kini resmi terbentuk di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Kepengurusan PERGABI Kaltara untuk masa bakti 2024-2027 dibentuk melalui Musyawarah Daerah I (Musda I) PERGABI Kaltara yang berlangsung secara luring di Sekolah Buddhis Paramita bagi anggota yang berdomisili di Tanjung Selor dan daring bagi anggota …
padamutisarana
10 Agu 2024
Magetan, 10 Agustus 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) Provinsi Jawa Timur mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) I di Hotel Merah 2 Sarangan Kabupaten Magetan Jawa Timur untuk pembentukan Pengurus Daerah (PD) PERGABI Jawa Timur yang pertama. Bapak Roch Aksiadi, S.Ag., ST., MM., selaku Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat PERGABI hadir dengan penuh semangat dan …
padamutisarana
21 Jun 2024
Kalimantan Selatan, 14 Juni 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (Pergabi) Provinsi Kalimantan Selatan sukses mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) 1 yang dipusatkan di Aula Vihara Buddha Sasana Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, pada Jumat, 14 Juni 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Pergabi, Bapak Sukiman, S.Ag., M.Pd.B., dengan tujuan untuk membentuk Pengurus …
padamutisarana
01 Jun 2024
Mempawah – Tisarana.Net 1 Juni 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) Provinsi Kalimantan Barat mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) I di Gedung PGRI Kabupaten Mempawah untuk pembentukan PD PERGABI Kalimantan Barat yang pertama. Bapak Tukul Slamet, S. Ag., selaku Sekretaris Pengurus Pusat PERGABI hadir dengan penuh semangat dan memberikan arahan serta motivasi kepada seluruh …
padamutisarana
30 Mei 2024
Batam, Tisarana.net – Rabu, 29 Mei 2024 Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) resmi terbentuk di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Kepengurusan PERGABI Kepri untuk masa bakti 2024-2027 dibentuk melalui Musyawarah Daerah I (Musda I) PERGABI Kepri yang berlangsung di BIZ Hotel, Batam. Acara tersebut juga menjadi momen penting untuk pelantikan ketua baru. Dalam sambutannya, Edy …
10 Feb 2018 10.447 views
Kalyanamitta berasal dari kata Kalyana yang artinya baik atau bagus dan Mitta yang artinya teman. Jadi Kalyanamitta berarti teman yang baik atau bagus yang dapat menjadikan diri kita selalu waspada dalam menempuh kehidupan dunia dan setelah meninggal. Terdapat empat macam sahabat yang dipandang berhati tulus ( suhada ) : yaitu A. sahabat penolong ( upakaro …
21 Feb 2016 10.075 views
Ada dua orang yang tidak terbalas jasa-jasa nya siapakah mereka ? AYAH dan IBU-mu. Barang siapa dapat mendorong orangtua-Nya menjadi berkeyakinan, berkebajikan, murah hati, bijaksana, dengan berbuat begitu, orang ini telah membalas, bahkan ia telah berbuat lebih dari pada sekedar membalas jasa-jasa orangtua-NYA. ( Anguttara Nikaya 161 ) Pada kesempatan ini saya ingin mengajak para DERMAWAN yang bisa …
30 Nov 2015 9.014 views
Agama Buddha yang oleh umat Buddha dikenal sebagai Buddha Dhamma, bersumber pada kesunyataan yang diungkapkan oleh Sang Buddha Gotama lebih dari dua ribu lima ratus tahun yang lalu, yang menguraikan hakekat kehidupan berdasarkan Pandangan Terang, dan oleh karenanya dapat membebaskan manusia dari ketidaktahuan (avijja) dan penderitaan (dukkha). Dalam sejarah perkembangan agama Buddha, telah timbul berbagai …
22 Feb 2016 6.913 views
DOKTRIN KELAHIRAN KEMBALI Apakah ada kehidupan sebelum kelahiran ? Akankah ada kehidupan setelah kematian ? Ini adalah pertanyaan – pertanyaan yang perlu dibicarakan secara serius dan tenang. Pertanyaan – pertanyaan yang memiliki kepentingan filosofis seperti itu harus dipertimbangkan dengan segenap pemikiran manusia secara objektif dan tanpa prasangka, tidak dipengaruhi oleh perasaan pribadinya. Seseorang mestinya jangan …
28 Jan 2017 6.056 views
Oleh : Y.M. Acharya Buddharakkhita Terdapat berbagai cara dalam latihan metta-bhavana, meditasi cinta kasih universal. Tiga metode dasar akan diuraikan di sini. Petunjuk-petunjuk ini, didasarkan pada sumber-sumber kitab suci dan kitab komentar, ditujukan untuk menjelaskan latihan meditasi metta dalam cara yang jelas, sederhana, dan langsung sehingga setiap orang yang bersungguh-sungguh ingin melaksanakan latihan tidak memiliki …
16 Sep 2018 5.774 views
Sekolah Minggu Remaja Pusdiklat Buddhis Sikkhadama Santibhumi, hari minggu 16 September 2018, di pagi yang cerah para remaja Buddhis berdatangan untuk melaksankan puja terhadap Guru Agung Buddha. Lantunan parita yang baik, terlihat pemimpin puja Aryo dan Anan membaca sesuai dengan tanda baca yang benar. Hal ini merupakan kebanggan bagi remaja Buddhis yang terus dapat turut …
22 Feb 2016 5.221 views
INTISARI AGAMA BUDDHA Merupakan karya tulis Ven. Narada Mahathera dengan judul asli “ Buddhism in Nutshell.” Penerbit : Yayasan Dhamma Phala, Semarang Proses kelahiran dan kematian ini berlangsung terus tanpa berhenti sampai arus ini dibelokkan keNibbanadhatu , tujuan akhir umat Buddha. Istilah Pali “ nibbana “ berasal dari kata ni dan vana. Ni merupakan …
Comments are not available at the moment.