- BeritaMusda I Sukses Membawa Dwi Sektiyono Cahyo sebagai Ketua, PERGABI DIY Siap Berkarya untuk Kemajuan Pendidikan Agama Buddha
- ArtikelMeditasi Pernafasan – Pendahuluan Anapanasati Pokok Meditasi oleh YM. Kasapa Thera
- AgendaSutrimo Pimpin PERGABI Kalimantan Utara: Komitmen untuk Pendidikan Agama Buddha yang Berkualitas
- ArtikelMusda I PERGABI Jawa Timur: Sunarto Terpilih Menjadi Ketua
- ArtikelMusda 1 Pergabi Kalsel: Narmin Resmi Terpilih sebagai Ketua Baru
- BeritaKonsolidasi PERGABI Kalimantan Barat: Subari, S.Ag Terpilih Menjadi Ketua dalam Musda I
- ArtikelPELAKSANAAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5) PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI
Cuplikan Tanya Jawab Para Bhikkhu dengan Ajahn Chah
Para Bhikkhu bertanya:
1.Saya telah melaksanakan patipatti kammatthana (bhavana) dengan keras dan bersungguh-sungguh. Tapi sampai sejauh ini tidak terlihat gejala-gejala kemajuan.
Ajahn menjawab:
Hal ini penting diketahui. Jangan mengharap untuk mendapatkan sesuatu pun di saat melaksanakan patipatti Dhamma. Keinginan yang kuat untuk segera terbebas dari dukkha atau menembus kesunyataan, justru akan merupakan suatu hambatan yang menghalangi Anda dari pembebasan. Anda boleh saja berusaha sekeras apa pun. Anda boleh saja berusaha sepanjang hari dan sepanjang malam. Tapi, bila semua itu Anda dasari dengan suatu keinginan, tak ada jalan bagi Anda untuk mendapat ketenangan atau keheningan.
Kekuatan yang merugikan dari suatu keinginan, merupakan penyebab munculnya keraguan dan kegelisahan. Meskipun Anda melakukan patipatti Dhamma berapa pun lamanya dan bagaimanapun kerasnya, panna tidak akan muncul bila dilandasi dengan suatu keinginan. Maka dari itu, buanglah jauh-jauh perasaan keinginan itu. Lihat dan perhatikan batin dan badan jasmani dengan sati (penyadaran) yang baik tanpa suatu harapan untuk mencapai penembusan ataupun harapan-harapan lain. Dan jangan ada perasaan terikat pada pekerjaan (patipatti) yang sedang dilakukan.
2. Lalu tentang tidur. Seharusnya saya tidur seberapa banyak?
Ajahn menjawab:
Jangan tanya Saya. Saya tak bisa menjawabnya. Ada orang yang merasa cukup tidur kira-kira empat jam semalam. Bagaimanapun, yang penting adalah Anda harus perhatikan dan tahu diri Anda sendiri. Bila Anda tidur terlalu sedikit, tubuh Anda akan merasa tidak nyaman. Sulit untuk mengendalikan sati. Bila Anda terlalu banyak tidur, pikiran akan bebal dan lamban. Atau mungkin Anda selalu merasa kurang tidur. Oleh karena itu, Anda harus mencari keadaan yang cukup dan layak bagi diri Anda.
Bila Anda telah tersadar dari tidur, lalu ingin tetap bergolek di tempat tidur dan ingin terlelap lagi, berarti Anda dikuasai oleh kilesa yang mengeruhkan batin. Segeralah bangkitkan kesadaran (sati) begitu mata terbuka dari tidur.
3.Lalu, tentang makan. Seharusnya Saya makan seberapa banyak?
Ajahn menjawab:
Tentang makan ini pun sama dengan tentang tidur. Anda harus tahu tentang diri sendiri. Sebaiknya Anda mengambil makanan secukupnya, sesuai dengan kebutuhan tubuh Anda. Anda harus menganggap makanan sebagai obat penyembuh penyakit. Perhatikan, Anda makan terlalu banyak hingga merasa mengantuk sesudah makan atau tidak. Dan semakin lama, Anda bertambah gemuk atau tidak.
Kalau iya, berhentilah! Perhatikan dan periksa tubuh dan batin Anda. Adakan percobaan, hingga Anda tahu berapa banyak makanan yang sesuai dengan tubuh Anda. Masukkan makanan ke dalam pata sesuai dengan perilaku seorang samana.
Anda akan dengan mudah memperkirakan seberapa banyak makanan yang diperlukan. Perhatikan diri sendiri dengan seksama di saat makan. Sati harus tetap dikembangkan.
Itulah hal-hal penting yang perlu diperhatikan di dalam melakukan patipatti Dhamma. Tak ada sesuatu yang khusus. Hanya lihat dan perhatikan diri sendiri. Lihat batin Anda. Anda akan tahu, bagaimana keadaan yang sesuai bagi Anda dalam melaksanakan pañipatti Dhamma.
4.Batin orang Asia dan batin orang Barat, apakah berbeda, Ajahn?
Ajahn menjawab:
Pada dasarnya, keduanya tak berbeda. Kebudayaan dan tradisi secara eksternal, serta bahasa memang berbeda. Tapi perasaan (batin) setiap manusia mempunyai ciri dan sifat alamiah yang sama, orang Timur maupun orang Barat.
Kepadaman atau padamnya dukkha adalah sama.
5.Untuk melaksanakan patipatti Dhamma, kita perlu banyak membaca buku Dhamma dan kitab suci juga atau tidak?
Ajahn menjawab:
Dhamma Sang Buddha (kesunyataan), tak mungkin ditemukan di dalam teori dan resep-resep. Bila Anda ingin mengetahui kesunyataan Dhamma yang diajarkan Sang Buddha, Anda tak perlu terlalu pusing dan bingung tentang teori dan resep-resep. Hanya perhatikan dan lihat batin Anda sendiri. Periksa dan renungkan hingga benar-benar tahu bagaimana perasaan (batin) muncul dan padam. Muncul dan padamnya perasaan, jangan perhatikan yang lain. Selalu kembangkan sati, tahu apa pun yang ditemui atau dilihat. Inilah cara untuk menembus sacca (kesunyataan) Dhamma Sang Buddha, sesuai dengan alamiahnya.
Segala sesuatu yang Anda kerjakan saat melakukan patipatti adalah dhamma yang alamiah.
Di saat Anda mengucapkan paritta, juga harus disertai dengan sati. Saat Anda membuang sampah dan mencuci WC, janganlah berpikir bahwa Anda sedang berbuat kebajikan bagi seseorang yang Anda sukai atau Anda hormati. Dhamma harus selalu menyertai saat Anda membuang sampah atau mencuci WC. Janganlah berpikir bahwa Anda sedang melakukan kebajikan. Janganlah berpikir Anda sedang melaksanakan patipatti Dhamma hanya di saat duduk bhavana.
Di antara Anda, mungkin ada yang berpikir bahwa tak ada waktu untuk bhavana.
Lalu, waktu untuk bernapas apakah juga tidak cukup? Pelaksanaan bhavana adalah pengembangan sati itu sendiri. Pengembangan sati dan selalu waspada hingga menjadi kebiasaan alamiah pada diri Anda dalam segala posisi.
6.Kenapa kita tidak ada acara tanya jawab tentang bhavana setiap hari, Ajahn ?
Ajahn menjawab:
Bila Anda mempunyai masalah, silakan bertanya setiap saat. Tapi acara tanya jawab bhavana setiap hari seperti yang Anda maksudkan memang tak diperlukan.
Bila Saya menjawab pertanyaan-pertanyaan kecil atas setiap masalah Anda, Anda tak akan mempunyai kesempatan untuk tahu tentang muncul dan padamnya keraguan dalam batin Anda. Hal yang terpenting bagi Anda adalah belajar memeriksa dan mengetahui diri Anda sendiri. Tanyalah pada diri sendiri.
Bersungguh-sungguhlah mendengarkan Dhammadesana setiap kali. Lalu bandingkan dengan apa yang Anda latih pada diri Anda. Berbeda atau tidak. Sama atau tidak. Kenapa Anda mempunyai keraguan? Siapakah yang ragu itu? Hanya dengan memeriksa diri sendiri lah Anda baru akan mengerti.
7.Kadangkala Saya merasa ragu akan vinaya. Kalau Saya dengan tak sengaja membunuh serangga, salahkah Saya?
Ajahn menjawab:
Sila sama dengan vinaya. Dan Sila-Dhamma merupakan sesuatu yang amat penting bagi pelaksanaan Dhamma kita. Tetapi Anda tidak harus terbebani dan terikat pada peraturan itu secara fanatik atau membabi buta. Dalam hal membunuh atau melanggar larangan-larangan itu, faktor terpenting adalah cetana (niat/kehendak) . Anda tentu tahu batin Anda saat melakukan sesuatu. Jangan terlalu gelisah memikirkan vinaya. Ada beberapa bhikkhu yang terlalu memikirkan vinaya hingga tidur pun tak bisa nyenyak. Vinaya bukanlah sesuatu beban yang harus dipikul. Ia hanya perlu dipatuhi.
Dalam pelaksanaan Dhamma, vinaya adalah dasarnya. Vinaya beserta dhutangavatta (pelaksanaan dhutanga) dan bhavana. Penggunaan sati dan kewaspadaan terhadap tata tertib dan kewajiban hingga 227 sila mempunyai manfaat yang amat luas. Membuat kita dengan mudah mencapai keberadaan yang tenang dan bahagia. Kita tak perlu lagi mencari atau mereka-reka cara bagi kehidupan kita.
Dengan mempunyai sati terhadap vinaya, kita bisa hidup bersama sebagai satu kesatuan, dan pergaulan pun bisa berlangsung dengan lancar. Pelaksanaan tugas dalam keseharian adalah sama. Tata tertib kita pun sama. Vinaya atau Sila-Dhamma merupakan sebuah tangga yang kuat untuk menuju samadhi yang lebih tinggi. Dan panna pun akan berkembang.
Pelaksanaan yang benar terhadap vinaya dan dhutanga membuat kita bisa tinggal bahagia di dalam kesederhanaan karena bisa membatasi jumlah barang atau keperluan yang kita gunakan. Itulah yang diajarkan dan dilaksanakan secara sempurna oleh Tathagata, yang mampu menghindari kejelekan dan mengembangkan kebajikan. Kesederhanaan merupakan dasar bagi membersihkan batin dengan melihat dan memperhatikan batin dan tubuh kita pada segala posisi. Saat duduk, berdiri, berjalan ataupun berbaring, haruslah penuh dengan penyadaran.
8.Apa yang harus Saya lakukan saat keraguan muncul di batin? Kadang kala Saya merasa gelisah karena muncul keraguan terhadap masa depan latihan Saya. Kadang muncul pula keraguan terhadap acariya (guru).
Ajahn menjawab:
Keraguan adalah sesuatu yang biasa. Setiap orang memulai dengan suatu keraguan. Anda bisa belajar banyak dari keraguan yang muncul. Hal yang terpenting adalah jangan terikat dan terpengaruh perasaan ragu. Jangan mengikuti perasaan ragu yang hanya akan berputar-putar bagai lingkaran yang tiada akhir. Sebaliknya, perhatikan dan lihat kemunculan dan kepadaman dari perasaan ragu tersebut.
Bagaimana ia muncul dan bagaimana ia padam. Dengan begitu Anda tak akan menjadi korban dari perasaan ragu lagi. Anda bisa terbebas dari keraguan dan batin Anda akan tenang. Anda akan mengetahui bagaimana segala sesuatu muncul dan padam. Letakkan segala sesuatu yang mengikat dan mempengaruhi batin Anda. Buang semua keraguan dengan cara memperhatikan dan menganalisanya. Itulah cara mengakhiri perasaan ragu.
9. Bagaimana pandangan Ajahn tentang teknik-teknik bhavana? Akhir-akhir ini muncul begitu banyak guru-guru bhavana. Juga muncul bermacam-macam teknik bhavana yang membuat kita bingung.
Ajahn menjawab:
Persoalannya sama dengan jalan masuk ke sebuah kota. Bisa masuk dari arah utara, arah tenggara atau arah lainnya. Melalui berbagai jalur jalan.
Kebanyakan dari teknik-teknik yang benar itu hanya berbeda bentuk luarnya, melalui jalur yang mana, lambat atau cepat. Bila Anda benar dalam mengembangkan sati, semua itu sama. Hal yang utama adalah Anda bisa mencapai hasil yang benar dengan cara tidak terikat dan melekat.
Kesimpulannya, teknik bhavana yang bermacam ragamnya itu haruslah bertujuan melepas keterikatan dan kemelekatan. PARA PRAKTISI TIDAK MELEKAT PADA GURU DAN SEBAGAINYA. Dengan kata lain, teknik yang bertujuan untuk melepaskan diri dari keterikatan dan kemelekatan adalah teknik yang benar.
Anda boleh saja mengadakan perjalanan untuk mencari guru yang lain dan mencoba teknik lain. Itu merupakan suatu keinginan yang wajar. Anda akan tahu sendiri. Walau Anda telah bertanya masalah-masalah kesulitan yang Anda hadapi dan Anda mempunyai banyak pengetahuan tentang teknik yang lain, Anda tentu akan merasa bosan karena dengan begitu Anda tak akan mendapatkan jalan untuk mengetahui sacca Dhamma. Akhirnya, Anda akan mengetahui dan menyadari bahwa Anda akan berhasil hanya dengan memperhatikan dan menganalisa batin Anda sendiri. Anda akan tahu bahwa untuk mengerti ajaran Sang Buddha, Anda tak perlu mencari-cari atau mengais-ngais sesuatu yang di luar diri Anda. Anda harus berpaling kembali untuk menghadapi sabhava Dhamma yang sesungguhnya di dalam diri Anda. Di sanalah Anda bisa mengerti tentang Dhamma.
10. Beberapa kali Saya melihat beberapa bhikkhu di sini tidak melaksanakan bhavana. Mereka kelihatan mempunyai sati yang lemah. Hal ini amat mengganggu pikiran Saya.
Ajahn menjawab:
Adalah suatu kesalahan besar bila Anda memperhatikan dan terganggu oleh apa yang dilakukan orang lain. Hal ini sama sekali tidak membantu bagi kemajuan diri Anda. Bila Anda merasa terganggu, lihatlah perasaan (batin) Anda yang terganggu itu. Bila orang lain kurang baik atau ia bukanlah seorang bhikkhu yang baik, janganlah terganggu olehnya. Vinaya adalah sarana untuk memajukan bhavana Anda, bukanlah untuk mencari-cari kesalahan orang lain. Kembangkan sati pada diri sendiri. Inilah yang penting.
(diterjemahkan oleh:Hananto)
Sumber:
https://www.facebook.com/SimpleDhamma/posts/1347665988580895:0
padamutisarana
28 Nov 2024
Meditasi Pernafasan adalah salah satu meditasi Buddhis yang sangat populer dan mudah dilakukan untuk mengembangkan batin dan nilai luhur setiap manusia Menurut Ajaran Sang Maha Buddha, ada 40 mata pokok Meditasi yang diperuntukkan bekerjanya pikiran dalam membangun Ketenangan melalui Jhana (Pencerapan). Ini adalah disebut Kamma-tthana, dan kata ‘Thanam’ (tempat, stasiun, landasan). Jadi, Kammatthana berarti …
padamutisarana
09 Nov 2024
Tanjung Selor, 09 November 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) kini resmi terbentuk di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Kepengurusan PERGABI Kaltara untuk masa bakti 2024-2027 dibentuk melalui Musyawarah Daerah I (Musda I) PERGABI Kaltara yang berlangsung secara luring di Sekolah Buddhis Paramita bagi anggota yang berdomisili di Tanjung Selor dan daring bagi anggota …
padamutisarana
10 Agu 2024
Magetan, 10 Agustus 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) Provinsi Jawa Timur mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) I di Hotel Merah 2 Sarangan Kabupaten Magetan Jawa Timur untuk pembentukan Pengurus Daerah (PD) PERGABI Jawa Timur yang pertama. Bapak Roch Aksiadi, S.Ag., ST., MM., selaku Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat PERGABI hadir dengan penuh semangat dan …
padamutisarana
21 Jun 2024
Kalimantan Selatan, 14 Juni 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (Pergabi) Provinsi Kalimantan Selatan sukses mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) 1 yang dipusatkan di Aula Vihara Buddha Sasana Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, pada Jumat, 14 Juni 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Pergabi, Bapak Sukiman, S.Ag., M.Pd.B., dengan tujuan untuk membentuk Pengurus …
padamutisarana
30 Mei 2024
Berdasarkan Permendikbudristek No. 56/M/2022, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah kegiatan kokurikuler berbasis projek yag dirancang guna menguatkan pencapaian kompetensi dan karakter profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Projek ini merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka, yang bertujuan untuk menciptakan lulusan siswa-siswa Indonesia yang tergambar sebagai profil Pelajar Pancasila. Dalam upaya membentuk Profil …
padamutisarana
30 Mei 2024
Batam, Tisarana.net – Rabu, 29 Mei 2024 Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) resmi terbentuk di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Kepengurusan PERGABI Kepri untuk masa bakti 2024-2027 dibentuk melalui Musyawarah Daerah I (Musda I) PERGABI Kepri yang berlangsung di BIZ Hotel, Batam. Acara tersebut juga menjadi momen penting untuk pelantikan ketua baru. Dalam sambutannya, Edy …
10 Feb 2018 8.995 views
Kalyanamitta berasal dari kata Kalyana yang artinya baik atau bagus dan Mitta yang artinya teman. Jadi Kalyanamitta berarti teman yang baik atau bagus yang dapat menjadikan diri kita selalu waspada dalam menempuh kehidupan dunia dan setelah meninggal. Terdapat empat macam sahabat yang dipandang berhati tulus ( suhada ) : yaitu A. sahabat penolong ( upakaro …
21 Feb 2016 8.879 views
Ada dua orang yang tidak terbalas jasa-jasa nya siapakah mereka ? AYAH dan IBU-mu. Barang siapa dapat mendorong orangtua-Nya menjadi berkeyakinan, berkebajikan, murah hati, bijaksana, dengan berbuat begitu, orang ini telah membalas, bahkan ia telah berbuat lebih dari pada sekedar membalas jasa-jasa orangtua-NYA. ( Anguttara Nikaya 161 ) Pada kesempatan ini saya ingin mengajak para DERMAWAN yang bisa …
30 Nov 2015 8.627 views
Agama Buddha yang oleh umat Buddha dikenal sebagai Buddha Dhamma, bersumber pada kesunyataan yang diungkapkan oleh Sang Buddha Gotama lebih dari dua ribu lima ratus tahun yang lalu, yang menguraikan hakekat kehidupan berdasarkan Pandangan Terang, dan oleh karenanya dapat membebaskan manusia dari ketidaktahuan (avijja) dan penderitaan (dukkha). Dalam sejarah perkembangan agama Buddha, telah timbul berbagai …
22 Feb 2016 6.566 views
DOKTRIN KELAHIRAN KEMBALI Apakah ada kehidupan sebelum kelahiran ? Akankah ada kehidupan setelah kematian ? Ini adalah pertanyaan – pertanyaan yang perlu dibicarakan secara serius dan tenang. Pertanyaan – pertanyaan yang memiliki kepentingan filosofis seperti itu harus dipertimbangkan dengan segenap pemikiran manusia secara objektif dan tanpa prasangka, tidak dipengaruhi oleh perasaan pribadinya. Seseorang mestinya jangan …
28 Jan 2017 5.779 views
Oleh : Y.M. Acharya Buddharakkhita Terdapat berbagai cara dalam latihan metta-bhavana, meditasi cinta kasih universal. Tiga metode dasar akan diuraikan di sini. Petunjuk-petunjuk ini, didasarkan pada sumber-sumber kitab suci dan kitab komentar, ditujukan untuk menjelaskan latihan meditasi metta dalam cara yang jelas, sederhana, dan langsung sehingga setiap orang yang bersungguh-sungguh ingin melaksanakan latihan tidak memiliki …
16 Sep 2018 5.468 views
Sekolah Minggu Remaja Pusdiklat Buddhis Sikkhadama Santibhumi, hari minggu 16 September 2018, di pagi yang cerah para remaja Buddhis berdatangan untuk melaksankan puja terhadap Guru Agung Buddha. Lantunan parita yang baik, terlihat pemimpin puja Aryo dan Anan membaca sesuai dengan tanda baca yang benar. Hal ini merupakan kebanggan bagi remaja Buddhis yang terus dapat turut …
03 Des 2017 4.916 views
“ Anuttaram Punnakhetam Lokassati” Dalam kehidupan manusia didunia ini, terdapat 4 hal yang selalu diinginkan, yaitu : menjadi kaya raya, memperoleh kedudukan yang tinggi, usia panjang, dan mencapai alam kebahagiaan setelah berakhirnya kehidupan di dunia. Secara universal praktek memberi (berdana) dikenal sebagai salah satu keluhuran manusia yang paling mendasar. Terlebih dalam ajaran agama Buddha berdana …
Comments are not available at the moment.