- BeritaMusda I Sukses Membawa Dwi Sektiyono Cahyo sebagai Ketua, PERGABI DIY Siap Berkarya untuk Kemajuan Pendidikan Agama Buddha
- ArtikelMeditasi Pernafasan – Pendahuluan Anapanasati Pokok Meditasi oleh YM. Kasapa Thera
- AgendaSutrimo Pimpin PERGABI Kalimantan Utara: Komitmen untuk Pendidikan Agama Buddha yang Berkualitas
- ArtikelMusda I PERGABI Jawa Timur: Sunarto Terpilih Menjadi Ketua
- ArtikelMusda 1 Pergabi Kalsel: Narmin Resmi Terpilih sebagai Ketua Baru
- BeritaKonsolidasi PERGABI Kalimantan Barat: Subari, S.Ag Terpilih Menjadi Ketua dalam Musda I
- ArtikelPELAKSANAAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5) PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI
Tiratana atau Tiga Mustika
TiRatana
TiRatana (bahasa Pali) atau TriRatna (bahasa Sansekerta) berarti tiga permata / tiga mustika, yang terdiri dari :
Buddha Ratana
Dhamma Ratana
Sangha Ratana
Buddha Ratana
Kata Buddha berasal dari kata Budh yang artinya bangun atau sadar. Buddha bukanlah nama diri seperti nama seseorang, melainkan merupakan sebuah gelar kesucian bagi mereka yang telah mencapai kesempurnaan. Jadi Buddha itu berarti orang yang telah sadar / bangundari kegelapan bathin atau orang yang telah mencapai atau mendapatkan penerangan sempurna (Bodhi), yang menjadi guru manusia dan para dewa.
Sifat utama seorang Buddha adalah Maha Panna ( bijaksana), Maha Parisuddhi (suci), dan Maha Karuna (pengasih dan penyayang). Buddha yang menjadi guru kita saat ini adalah Buddha Sakyamuni,, memiliki sifat utama dalam hal bijaksana; karena itu beliau disebut juga Sakyamuni, yang artinya suku Sakya yang bijaksana.
Kemampuan seorang Buddha antara lain adalah memilik 6 kekuatan gaib (Abhinna), yaitu memiliki kekuatan gaib, telinga dewa, penembus hati orang lain,ingatan pada kelahiran-kelahiran yang masa lalu, mata dewa, dan kemampuan untuk melenyapkan semua ikatan Abhinna pertama hingga kelima.
Selain itu seorang Buddha memiliki kemampuan untuk menghadapi berbagai sifat manusia dengan penuh bijaksana. Menguraikan kesalahan mereka yang sedang berada di jalan kehidupan yang salah dan membimbing mereka mencapai kesucian. Seorang Buddha juga memiliki kemampuan utnuk membimbing para dewa atau Brahma untuk menghapuskan kegelapan bahtin mereka, dalam usahannya mencapai kesucian. Selain manusia dan para Dewa, hewan-hewan juga tunduk dan mengasihi Sang Buddha.
Buddha dapat dibedakan atas 4 jenis :
1. Sammasambuddha
Tingkat ke-BUDDHA-an ini dicapai dengan usaha / kekuatan sendiri dan dapat mengajarkan Dhamma kepada para dewa dan manusia. Terdiri dari Pannadhika Buddha ( Sammasambuddha sempurna dalam kebijaksanaan), Saddhadhika Buddha (Sammasambuddha sempurna dalam keyakinan), Viriyadhika Buddha (Sammasambuddha sempurna dalam semangat)
2. Pacceka Buddha
Tingkat ke-BUIDDHA-an ini dicapai dengan usaha / kekuatan sendiri, tetap tidak menurunkan ajaran / tidak mengajarkan Dhamma kepada para Dewa dan Manusia.
3. Sutta Buddha
Tingkat ke-BUDDHA-an ini dicapai setelah mendengarkan Dhamma yang langsung diberikan oleh Sammasambuddha dan melasanakannya.
4. Anu/Savaka Buddha
Tingkat ke-BUDDHA-an yang dicapai dengan melaksanakan Dhamma / ajaran Sammasambuddha.
Dhamma Ratana
Dhamma (bahasa Pali) atau Dharma (bahasa Sansekerta) bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah berarti ajaran, agama. Falsafah, hukum, pandangan hidup, ilmu jiwa, peraturan-peraturan dan lain lain. Dhamma yang diuraikan dalam ajaran Sang Buddha bukanlah ciptaan Sang Buddha,tetapi adalah hukum kesunyataan, hukum-hukum alam yang telah berlaku di alam semesta ini. Buddha adalah seorang yang telah mencapai Penerangan Sempurna sehingga mampu melihat jalannya hukum-hukum Kesunyataan ii. Kemudian mengajarkan kepada kita, agar kita dapat menyesuaikan diri dalam memperoleh kebahagiaan dan ketenangan hidup serta kesucian. Untuk penyesuaian ini Sang Buddha membuat Sila untuk ditaati umat Buddha.
Menjelang wafatnya Sang Buddha, Beliau bertanya kepada Y.A Ananda sebagai berikut : “…banyak mana daun yang ada dalam genggamanku dibandingkan dengan daun yang ada di hutan?, kemudian Y.A Ananda menjawab : ” ?daun yang ada di hutan jauh lebih banyak, Bhante?”.
Kemudian Sang Buddha menerangkan lebih lanjut : “?demikianlah Dhamma yang telah kuberikan hanyalah sebagian kecil saja tetapi amat berguna untuk mencapai pembebasan,Nibbana?.”.
Dua macam Dhamma
1. Pannati Dhamma: kenyataan yang bukan ada dengan sendirinya,keberadaannya karena dibuat / diberikan nama sesuai dengan keinginan manusia, misalnya kalung, kuali, dll
2. Paramattha Dhamma: Kenyataan tertinggi?
a. Sankhata Dhhamma, Yang mempunyai ciri-ciri “Muncul, berubah, lenyap” atau “Berawal, berubah dan berakhir”
b. Asankhata Dhamma, Yang mempunyai ciri-ciri “Tidak muncul, tidak berubah, tidak lenyap” atau “Tidak berawal, tidak berakhir”
Tiga aspek Dhamma bila ditinjau dari mutu, adalah:
1. Kusala Dhamma = Keadaan baik
2. Akusala Dhamma = Keadaan yang tidak baik.
3. Abyakata Dhamma = Keadaan yang netral, tidak baik dan tidak jahat
Tiga aspek Dhamma ditinjau dari pelaksanaan,
1. Pariyatti Dhamma = Belajar Dhamma-Vinaya dengan tekan.
2. Patipatti Dhamma = Melaksanakan Dhamma dan Vibnaya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Pativedha Dhamma = Penembusan Dhamma meditasi dan mencapai pembebasan Nibbana.
Sangha Ratana
Sangha merupakan persamuan para Bhikkhu / Bhikkhuni
Sangha dapat dibedakan atas dua kelompok,
1. Ariya -Sangha, yakni Persaudaraan Bhikkhu-Bhikkhuni yang telah mencapai tingkat kesucian Sotapanna, Sakadagami, Anagami dan Arahat.
2. Magga-Sangha ( Sammuti-Sangha), yakni Persaudaraan Bhikkhu-Bhikkhuni yagn belum mencapai tingkat kesucian. Umat Buddha yang melepaskan ikatan duniawi untuk menjalankan sila-sila tertentu, sebagai suatu usaha untuk mempercepat tercapainnya kesucian.
Selain bertugas untuk memelihara keutuhan Ajaran Sang Buddha, Sangha juga bertugas untuk menyebarkan Dhamma / Ajaran Sang Buddha. Oleh sebab itu, Sangha juga dapat disebut sebagai wakil Sang Buddha dari masa ke masa. Setiap orang yang menjadi Bhikkhu atau Bhikkhuni dengan sendirinya menjadi anggota Sangha.
Sangha di Indonesia terdiri atas 3 kelompok, yaitu:
1 Sangha Agung Indonesia
a. Sangha Agung Sangha Theravada Indonesia
b. Sangha Agung Sangha Mahayana Indonesia
c. Sangha Agung Sangha Wanita Indonesia
d. Sangha Agung Sangha Tantrayana Indonesia
2 Sangha Theravada Indonesia
3 Sangha Mahayana Indonesia
Setelah Perwalian Umat Buddha (WALUBI) dibubarkan, maka ketiga Sangha yang ada di Indonesia membentuk Konfrensi Agung Sangha Indonesia atau yang disebut dengan KASI yang hingga kini merupakan pemberi fatwa tertinggi umat Buddha di Indonesia.
Sumber :
http://artikelbuddhis.blogspot.co.id/2012/10/tiratana-tiga-permata.html
- ajaran buddha
- ajaran dasar agama buddha
- buddha gautama
- jelaskan tiratana sebagai pelindung
- keyakinan terhadap triratna
- makna tiratana
- menjelaskan tiratana sebagai pelindung
- paritta triratna
- pengertian tiratana
- tiga mustika
- tiga permata
- tiratana
- tiratana buddhism
- tiratana buddhism definition
- tiratana buddhist temple
- tiratana sebagai pelindung
- tiratana vandana
- tiratanaloka retreats
- tisarana
- tri ratna
- triratna artinya
padamutisarana
28 Nov 2024
Meditasi Pernafasan adalah salah satu meditasi Buddhis yang sangat populer dan mudah dilakukan untuk mengembangkan batin dan nilai luhur setiap manusia Menurut Ajaran Sang Maha Buddha, ada 40 mata pokok Meditasi yang diperuntukkan bekerjanya pikiran dalam membangun Ketenangan melalui Jhana (Pencerapan). Ini adalah disebut Kamma-tthana, dan kata ‘Thanam’ (tempat, stasiun, landasan). Jadi, Kammatthana berarti …
padamutisarana
05 Agu 2022
Tisarana.net Rabu, 3 Agustus 2022 pukul 19.00 WIB umat Buddha di Vihara Caggasasana Tangerang sudah mulai berdatangan untuk mengikuti acara rutin yaitu puja bakti. Puja Bakti ini merupakan kegiatan yang sangat baik dimana umat Buddha dapat melakukan kebajikan secara lengkap melalui ucapan, pikiran, dan perbuatan. Perbuatan baik melalui pikiran, umat Buddha dapat melatih meditasi dengan …
padamutisarana
31 Jul 2022
Tisarana.Net – Tangerang, 30 Juli 2022 Vihara Punna Karya terletak di Curug Kabupaten Tangerang dan bagi warga Buddhis di Tangerang Vihara ini sudah tidak asing lagi. Vihara Punna Karya terus memberikan pelayanan bagi umat Buddha di sekitar Tangerang dengan sangat baik. Tempatnya sangat nyaman dan pelayanannya sangat baik, semoga Vihara Punna Karya semakin sukses. Pelayanan …
padamutisarana
18 Feb 2018
Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammāsambuddhassa Penghormatan pada yang – Teragung, Layak Mendapatkan Penghormatan dari Semua Makhluk, Tercerahkan Secara Sempurna atas Usaha Sendiri. Hukum Karma Anda pasti tidak asing dengan kata Karma atau Hukum Karma, bahkan bukan hanya dalam percakapan sehari-hari kata Karma ini digunakan, tetapi juga tidak jarang kata Karma ini ditemukan pada berita …
padamutisarana
24 Jan 2017
BHAVANA Oleh: Mettadewi W. PENGERTIAN, FAEDAH, DAN CARA MELAKSANAKAN BHAVANA PENGERTIAN BHAVANA Bhavana berarti pengembangan, yaitu pengembangan batin dalam melaksanakan pembersihannya. Istilah lain yang arti dan pemakaiannya hampir sama dengan bhavana adalah samadhi. Samadhi berarti pemusatan pikiran pada suatu obyek. Samadhi yang benar (samma samadhi) adalah pemusatan pikiran pada obyek yang dapat menghilangkan …
padamutisarana
22 Feb 2016
INTISARI AGAMA BUDDHA Merupakan karya tulis Ven. Narada Mahathera dengan judul asli “ Buddhism in Nutshell.” Penerbit : Yayasan Dhamma Phala, Semarang Proses kelahiran dan kematian ini berlangsung terus tanpa berhenti sampai arus ini dibelokkan keNibbanadhatu , tujuan akhir umat Buddha. Istilah Pali “ nibbana “ berasal dari kata ni dan vana. Ni merupakan …
10 Feb 2018 8.951 views
Kalyanamitta berasal dari kata Kalyana yang artinya baik atau bagus dan Mitta yang artinya teman. Jadi Kalyanamitta berarti teman yang baik atau bagus yang dapat menjadikan diri kita selalu waspada dalam menempuh kehidupan dunia dan setelah meninggal. Terdapat empat macam sahabat yang dipandang berhati tulus ( suhada ) : yaitu A. sahabat penolong ( upakaro …
21 Feb 2016 8.845 views
Ada dua orang yang tidak terbalas jasa-jasa nya siapakah mereka ? AYAH dan IBU-mu. Barang siapa dapat mendorong orangtua-Nya menjadi berkeyakinan, berkebajikan, murah hati, bijaksana, dengan berbuat begitu, orang ini telah membalas, bahkan ia telah berbuat lebih dari pada sekedar membalas jasa-jasa orangtua-NYA. ( Anguttara Nikaya 161 ) Pada kesempatan ini saya ingin mengajak para DERMAWAN yang bisa …
30 Nov 2015 8.620 views
Agama Buddha yang oleh umat Buddha dikenal sebagai Buddha Dhamma, bersumber pada kesunyataan yang diungkapkan oleh Sang Buddha Gotama lebih dari dua ribu lima ratus tahun yang lalu, yang menguraikan hakekat kehidupan berdasarkan Pandangan Terang, dan oleh karenanya dapat membebaskan manusia dari ketidaktahuan (avijja) dan penderitaan (dukkha). Dalam sejarah perkembangan agama Buddha, telah timbul berbagai …
22 Feb 2016 6.555 views
DOKTRIN KELAHIRAN KEMBALI Apakah ada kehidupan sebelum kelahiran ? Akankah ada kehidupan setelah kematian ? Ini adalah pertanyaan – pertanyaan yang perlu dibicarakan secara serius dan tenang. Pertanyaan – pertanyaan yang memiliki kepentingan filosofis seperti itu harus dipertimbangkan dengan segenap pemikiran manusia secara objektif dan tanpa prasangka, tidak dipengaruhi oleh perasaan pribadinya. Seseorang mestinya jangan …
28 Jan 2017 5.770 views
Oleh : Y.M. Acharya Buddharakkhita Terdapat berbagai cara dalam latihan metta-bhavana, meditasi cinta kasih universal. Tiga metode dasar akan diuraikan di sini. Petunjuk-petunjuk ini, didasarkan pada sumber-sumber kitab suci dan kitab komentar, ditujukan untuk menjelaskan latihan meditasi metta dalam cara yang jelas, sederhana, dan langsung sehingga setiap orang yang bersungguh-sungguh ingin melaksanakan latihan tidak memiliki …
16 Sep 2018 5.464 views
Sekolah Minggu Remaja Pusdiklat Buddhis Sikkhadama Santibhumi, hari minggu 16 September 2018, di pagi yang cerah para remaja Buddhis berdatangan untuk melaksankan puja terhadap Guru Agung Buddha. Lantunan parita yang baik, terlihat pemimpin puja Aryo dan Anan membaca sesuai dengan tanda baca yang benar. Hal ini merupakan kebanggan bagi remaja Buddhis yang terus dapat turut …
03 Des 2017 4.910 views
“ Anuttaram Punnakhetam Lokassati” Dalam kehidupan manusia didunia ini, terdapat 4 hal yang selalu diinginkan, yaitu : menjadi kaya raya, memperoleh kedudukan yang tinggi, usia panjang, dan mencapai alam kebahagiaan setelah berakhirnya kehidupan di dunia. Secara universal praktek memberi (berdana) dikenal sebagai salah satu keluhuran manusia yang paling mendasar. Terlebih dalam ajaran agama Buddha berdana …
Comments are not available at the moment.