Home » Ceramah » Memahami Perbedaan dalam Kebersamaan

Memahami Perbedaan dalam Kebersamaan

padamutisarana 10 Jun 2017 751

Oleh: Bhikkhu Thitavamso Thera.

Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammasambuddhassa

Telah kita ketahui bersama bahwa didunia ini banyak ketidaksamaan. Ber­beda bangsa dan negara, berbeda tradisi, suku, ras dan agama, begitu juga dinegara kita tercinta ini, berbagai tradisi, suku, ras dan agama mengalami banyak perbedaan. Jika kita tidak memahami dan menerima perbedaan ini maka berbagai perma­sala­han akan muncul dalam pergaulan, oleh karena itu ketika menyadari bahwa di­dunia ini banyaknya perbedaan maka hen­daknya kita harus menyadari agar selalu damai didalam kebersamaan.

Oleh karena itu agar selalu berbahagia didalam kebersamaan dilingkungan yang berbeda-beda maka dari itu kita hendak­nya memahami diri kita terlebih dahulu de­ngan cara mempraktekkan ajaran-aja­ran kebaikkan didalam kehidupan sehari-hari sesuai yang diajarkan Agama keper­cayaan masing-masing. Sesuai yang disarankan oleh pahlawan kita yang ter­tuang didalam bagian lagu Indonesia raya dimana disitu telah dikatakan “Bangun lah jiwamu bangun lah badanmu”disitu telah disarankan dengan membangun jiwa kita terlebih dahulu, dengan cara mem­prak­tekan nilai-nilai kebenaran itu sendiri didalam kehidupan sehari-hari maka de­ngan demikian kebahagian akan terjalin walapun perbedaan itu ada dimasyarakat kita.

Dimana Buddha sendiri juga telah menjelaskan bagaimana kedamaian itu akan tetap terjaga walapun dilingkungan yang berbeda-beda. Didalam Atthaloka Dhamma A.N VIII.2. Telah dijelaskan; di­dalam kehidupan manusia yang masih terbelenggu oleh keserakahan, kebencian, dan kegelapan batin. Maka seseorang tersebut terdapat delapan kondisi yaitu “Untung dan rugi, kesuksesan dan kega­ga­lan, dipuji dan dicela, bahagia dan de­rita”. Pikiran akan selalu terombang am­bing oleh delapan kondisi ini sehingga per­bedaan akan sangat kuat, penyebab da­ri ketidak damainya diri sendiri. Bahagia dan derita akan silih berganti, akar dari pen­deritaan adalah karena keinginan yang tidak terpuaskan, semua orang meng­­harapkan hal yang baik sesuai ke­inginannya tanpa ada perbedaan. Dan me­nolak hal yang tidak menyenangkan, apa­lagi didalam perbedaan yang tidak me­nye­nangkan. Tetapi kenyataan dikehidu­pan duniawi ini tidaklah pasti “anicca”. Dengan memahami “anicca” maka batin akan menjadi lebih tenang dan seimbang sekalipun orang lain membencinya karena kita tau bagi yang telah memahami itu pun akan berakhir.

Sesuai apa yang telah uraikan oleh bud­dha didalam syair dhammapada ya­ma­ka vagga V. “Na hi verenaverani, sam­mantidhakudacanam, averenacasam­manti, esa dhammosanatano. Kebencian tidak akan dapat dipadamkan dengan kebencian, hanya sikap tidak membenci yang dapat mengakhirinya, inilah hukum yang abadi”. Dengan demikian, walaupun kita berbeda agama, tradisi, suku dan ras dinegara tercinta kita ini maka kita akan tetap damai tenang dan bahagia didalam kebersamaan.

Sabbe sattabhavantu sukhitatta, semo­ga semua makhluk berbahagia.

Sadhu Sadhu Sadhu

 

 

Sumber : http://harian.analisadaily.com/mimbar-agama-buddha/news/memahami-perbedaan-dalam-kebersamaan/358614/2017/06/08

 

 

Comments are not available at the moment.

Sorry, the comment form has been disabled on this page/article.
Related post
Umat Buddha Penuh Berkah dalam Puja Bakti Vihara Caggasasana Tangerang

padamutisarana

05 Agu 2022

Tisarana.net Rabu, 3 Agustus 2022 pukul 19.00 WIB umat Buddha di Vihara Caggasasana Tangerang sudah mulai berdatangan untuk mengikuti acara rutin yaitu puja bakti. Puja Bakti ini merupakan kegiatan yang sangat baik dimana umat Buddha dapat melakukan kebajikan secara lengkap melalui ucapan, pikiran, dan perbuatan. Perbuatan baik melalui pikiran, umat Buddha dapat melatih meditasi dengan …

Generasi Muda Penuh Berkah oleh Roch Aksiadi

padamutisarana

31 Jul 2022

Tisarana.Net – Tangerang, 30 Juli 2022 Vihara Punna Karya terletak di Curug Kabupaten Tangerang dan bagi warga Buddhis di Tangerang Vihara ini  sudah tidak asing lagi. Vihara Punna Karya terus memberikan pelayanan bagi umat Buddha di sekitar Tangerang dengan sangat baik. Tempatnya sangat nyaman dan pelayanannya sangat baik, semoga Vihara Punna Karya semakin sukses. Pelayanan …

Seni Hidup Bahagia

padamutisarana

19 Nov 2021

Seni Hidup Bahagia oleh Roch Aksiadi Mengapa kita harus bahagia? Bagaimana caranya merubah penderitaan menjadi kebahagiaan? Bagaimana memperoleh kebahagiaan yang sesunguhnya? Cara meraih kebahagiaan diantaranya adalah: Ucapkan Terima Kasih Pada Penderitaan Kondisikan Kebahagiaan dengan senyuman Ubah Penderitaan Menjadi Kebahagiaan Memahami Arti Kebahagiaan Mari kita simak bersama-sama video Seni Hidup Bahagia berikut: Berikut Presentasi Seni Hidup …

Membangun Karakter Buddhis 4.0

padamutisarana

04 Mei 2019

  Minggu, 5 Mei 2019 Karakter adalah sebuah hal penting dalam kehidupan manusia. Karakter seperti apakah yang seharusnya dimiliki oleh umat Buddha dalam menghadapi era yang serba digital, yang pastinya akan mempengaruhi pola pikir manusia saat ini ? Era Industri 4.0 sudah berjalan di peradaban manusia, tidak terelakkan juga negara Inonesia turut terkena angin perubahan …

Nasihat Mulia Guru Buddha untuk Perumah Tangga

padamutisarana

04 Mei 2019

Maret 2019 “ Keyakinan adalah HARTA TERBAIK manusia disini DHAMMA yang di praktekkan dengan baik membawa KEBAHAGIAAN KEBENARAN adalah benar-benar PALING MANIS diantara cita rasa Orang yang hidup dengan KEBIJAKSANAANLAH yang dikatakan hidup PALING BAIK ” Samyuta Nikaya I : 228 Diatas adalah ajaran Guru Buddha untuk meningkatkan kwalitas batin umat Buddha menuju kebahagiaan hidup …

MEDITASI SARANA PEMBUKTIAN ADANYA KELAHIRAN KEMBALI oleh: YM.Bhikkhu Uttamo Mahathera

padamutisarana

25 Sep 2017

Masalah kehidupan sering menjadi suatu teka-teki untuk kita. Kadang kita bertanya-tanya, sesungguhnya dari mana kita berasal? Dari mana datangnya, apakah kita muncul begitu saja? Ataukah ada sebab lain? Ada banyak pendapat yang mengatakan bahwa kita dicipta.Tetapi seandainya kita lalu menanyakan kenapa saya dicipta menderita? Mengapa dia dicipta bahagia? Kenapa dia dicipta sehat dan saya dicipta …

x
x