- AgendaOne Day Mindfulness (ODM) di ISMC Jakarta
- BeritaMusda I Sukses Membawa Dwi Sektiyono Cahyo sebagai Ketua, PERGABI DIY Siap Berkarya untuk Kemajuan Pendidikan Agama Buddha
- ArtikelMeditasi Pernafasan – Pendahuluan Anapanasati Pokok Meditasi oleh YM. Kasapa Thera
- AgendaSutrimo Pimpin PERGABI Kalimantan Utara: Komitmen untuk Pendidikan Agama Buddha yang Berkualitas
- ArtikelMusda I PERGABI Jawa Timur: Sunarto Terpilih Menjadi Ketua
- ArtikelMusda 1 Pergabi Kalsel: Narmin Resmi Terpilih sebagai Ketua Baru
- BeritaKonsolidasi PERGABI Kalimantan Barat: Subari, S.Ag Terpilih Menjadi Ketua dalam Musda I

MELEPASKAN DIRI DARI KELEKATAN oleh Ven Ajahn Brahm

Saya pernah memberikan ceramah kepada beberapa orang tentang komunitas orang-orang yang berasal dari Kamboja di Perth ini, dan menjadi bagian dari komunitas umat Buddhis, saya mempunyai banyak hal yang akan dibicarakan dengan mereka. Seperti Buddhis tradisional lainnya, ketika mereka menjumpai masalah mereka akan datang dan berbicara kepada para Bhikkhu. Ini adalah hal yang telah menjadi kebiasaan mereka selama berabad-abad. Vihara dan Bhikkhu adalah adalah pusat sosial, pusat keagamaan, dan pusat konseling bagi komunitas. Ketika seseorang prai bertengkar dengan istrinya, mereka ke vihara.
Pernah saat sebagai seorang Bhikkhu muda di Thailand, seorang pria datang ke vihara dan bertanya kepada saya: “Bolehkah saya tinggal di vihara ini selama beberapa hari?” Saya berpikir dia ingin meditasi, jadi saya menjawab;”Oh, Anda mau bermeditasi?” “Oh, tidak,” jawabnya, “saya datang ke vihara ini karena saya baru saja bertengkar dengan istri saya.” Jadi dia hendak tinggal di vihara beberapa hari. Selama tiga atau empat hari kemudian dia mendatangi saya dan berkata: “Saya merasa lebih baik sekarang, bolehkah saya pulang?” Sungguh bijak sekali. Dari pada dia pergi bar dan bermabuk-mabukan, dari pada dia mendatangi teman-temanya dan membeberkan semua keburukan istrinya yang menyebabkan dia sakit hati dan marah besar, lebih baik dia pergi untuk tinggal bersama sekelompok Bhikkhu yang tidak mengatakan apa pun tentang istrinya, yang hanya ‘baik’ dan damai.
Dalam kedamaian dan situasi yang mendukung dia kembali merenungi apa yang telah dia perbuat, dan setelah beberapa saat dia pun merasakan lebih baik. Inilah bagaimana kadang-kadang vihara menjadi sebuah tempat pusat konseling, pernaungan, tempat orang-orang datang untuk melepaskan semua permasalahan hidup mereka. Tidakkah ini lebih baik daripada mereka terus berkecimpung dalam masa lalu mereka, terutama ketika kita marah terhadap sesuatu yang telah terjadi? Ketika sewaktu kemarahan kit sedang membesar, apakah kita benar-benat dapat melihat apa yang sedang terjadi sebenarnya? Atau apakah kita melihat melalui kacamata kesesatan yang disebabkan oleh amarah kita, melihat kesalahan-kesalahan orang lain saja, hanya berfokus pada hal-hal mengerikan yang telah mereka lakukan dan katakan kepada kita, kita tidak pernah benar-benar dapat melihat keseluruhan gambar?
Salah satu hal yang saya amati tentang komunitas orang-orang Kamboja ini adalah rata-rata orang ini pernah menderita semasa zaman Pol Pot. Saya ada kenal seorang pria Kamboja yang istrinya di tembak oleh Khmer Merah di depan matanya sendiri, gara-gara hanya mencuri sebutir mangga dari pohon salah satu kader Khemer Merah. Dan tanpa pengadilan apa pun, Khemer Merah itu menarik senapannya di depan suaminya lalu menembak mati sang istri.
Ketika pria ini menceritakannya kepada saya, saya menatap wajahnya, memperhatikan gerak tubuhnya, dan hal yang mengejutkan karena tidak tampak adanya kemarahan, tidak ada kegusaran, dan bahkan tidak ada dukacita diwajahnya. Itu adalah sebuah penerimaan yang damai akan apa yang telah terjadi. Itu seharusnya tidak terjadi, tetapi itulah kenyataan yang telah terjadi.
Biarkanlah masa lalu berlalu, sehingga kita dapat menikmati saat kini, jadi masa depan menjadi bebas. Mengapa kita selalu membawa-bawa beban masa lalu kemana-mana? Kelekatan terhadap masa lalu bukanlah sebuah teori, ini adalah sebuah sikap. Kita bisa saja dengan enteng berkata : “Oh, aku sih tidak melekat.” Atau pun kita dapat berkata: “Aku begitu tidak melekat, sampai-sampai aku bahkan tidak melekat pada kemelekatan itu,” yang adalah sangat pintar, dan kedengarannya sangat bagus, tetapi itu hanyalah sebuah sampah busuk.
Anda tahu jika Anda melekat, jika Anda tidak mampu melepas sesuatu yang penting yang menyebabkan Anda menderita, hal itu menghentikan langkah Anda untuk menjadi bebas. Kelekatan adalah sebuah rantai bola besi, yang Anda ikat di sekeliling tungkai Anda. Padahal tidak seorang pun yang mengikatnya di kaki Anda. Anda sendirilah yang memiliki kunci untuk membebaskan diri Anda sendiri, tetapi Anda tidak menggunakannya. Mengapa kita begitu membatasi diri kita dan mengapa kita tidak sanggup melepaskan masa depan, semua hal yang kita cemaskan dan khawatirkan? Apakah Anda cemas mengenai apa yang akna terjadi, besok, minggu depan, tahun depan? Mengapa Anda melakukan hal itu? Berapa kalikah Anda pernah merasakan cemas akan ujian atau tes, atau kunjungan pemerikasaan kesehatan di dokter, atau ke dokter gigi? Anda boleh saja mencemaskan diri Anda sendiri yang sakit, dan ketika Anda pergi ke dokter gigi, sang dokter membatalkan janjinya, dan Anda seharusnya tidak perlu pergi !
padamutisarana
28 Nov 2024
Meditasi Pernafasan adalah salah satu meditasi Buddhis yang sangat populer dan mudah dilakukan untuk mengembangkan batin dan nilai luhur setiap manusia Menurut Ajaran Sang Maha Buddha, ada 40 mata pokok Meditasi yang diperuntukkan bekerjanya pikiran dalam membangun Ketenangan melalui Jhana (Pencerapan). Ini adalah disebut Kamma-tthana, dan kata ‘Thanam’ (tempat, stasiun, landasan). Jadi, Kammatthana berarti …
padamutisarana
09 Nov 2024
Tanjung Selor, 09 November 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) kini resmi terbentuk di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Kepengurusan PERGABI Kaltara untuk masa bakti 2024-2027 dibentuk melalui Musyawarah Daerah I (Musda I) PERGABI Kaltara yang berlangsung secara luring di Sekolah Buddhis Paramita bagi anggota yang berdomisili di Tanjung Selor dan daring bagi anggota …
padamutisarana
10 Agu 2024
Magetan, 10 Agustus 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) Provinsi Jawa Timur mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) I di Hotel Merah 2 Sarangan Kabupaten Magetan Jawa Timur untuk pembentukan Pengurus Daerah (PD) PERGABI Jawa Timur yang pertama. Bapak Roch Aksiadi, S.Ag., ST., MM., selaku Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat PERGABI hadir dengan penuh semangat dan …
padamutisarana
21 Jun 2024
Kalimantan Selatan, 14 Juni 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (Pergabi) Provinsi Kalimantan Selatan sukses mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) 1 yang dipusatkan di Aula Vihara Buddha Sasana Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, pada Jumat, 14 Juni 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Pergabi, Bapak Sukiman, S.Ag., M.Pd.B., dengan tujuan untuk membentuk Pengurus …
padamutisarana
30 Mei 2024
Berdasarkan Permendikbudristek No. 56/M/2022, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah kegiatan kokurikuler berbasis projek yag dirancang guna menguatkan pencapaian kompetensi dan karakter profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Projek ini merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka, yang bertujuan untuk menciptakan lulusan siswa-siswa Indonesia yang tergambar sebagai profil Pelajar Pancasila. Dalam upaya membentuk Profil …
padamutisarana
30 Mei 2024
Batam, Tisarana.net – Rabu, 29 Mei 2024 Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) resmi terbentuk di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Kepengurusan PERGABI Kepri untuk masa bakti 2024-2027 dibentuk melalui Musyawarah Daerah I (Musda I) PERGABI Kepri yang berlangsung di BIZ Hotel, Batam. Acara tersebut juga menjadi momen penting untuk pelantikan ketua baru. Dalam sambutannya, Edy …
10 Feb 2018 11.078 views
Kalyanamitta berasal dari kata Kalyana yang artinya baik atau bagus dan Mitta yang artinya teman. Jadi Kalyanamitta berarti teman yang baik atau bagus yang dapat menjadikan diri kita selalu waspada dalam menempuh kehidupan dunia dan setelah meninggal. Terdapat empat macam sahabat yang dipandang berhati tulus ( suhada ) : yaitu A. sahabat penolong ( upakaro …
21 Feb 2016 10.445 views
Ada dua orang yang tidak terbalas jasa-jasa nya siapakah mereka ? AYAH dan IBU-mu. Barang siapa dapat mendorong orangtua-Nya menjadi berkeyakinan, berkebajikan, murah hati, bijaksana, dengan berbuat begitu, orang ini telah membalas, bahkan ia telah berbuat lebih dari pada sekedar membalas jasa-jasa orangtua-NYA. ( Anguttara Nikaya 161 ) Pada kesempatan ini saya ingin mengajak para DERMAWAN yang bisa …
30 Nov 2015 9.160 views
Agama Buddha yang oleh umat Buddha dikenal sebagai Buddha Dhamma, bersumber pada kesunyataan yang diungkapkan oleh Sang Buddha Gotama lebih dari dua ribu lima ratus tahun yang lalu, yang menguraikan hakekat kehidupan berdasarkan Pandangan Terang, dan oleh karenanya dapat membebaskan manusia dari ketidaktahuan (avijja) dan penderitaan (dukkha). Dalam sejarah perkembangan agama Buddha, telah timbul berbagai …
22 Feb 2016 7.052 views
DOKTRIN KELAHIRAN KEMBALI Apakah ada kehidupan sebelum kelahiran ? Akankah ada kehidupan setelah kematian ? Ini adalah pertanyaan – pertanyaan yang perlu dibicarakan secara serius dan tenang. Pertanyaan – pertanyaan yang memiliki kepentingan filosofis seperti itu harus dipertimbangkan dengan segenap pemikiran manusia secara objektif dan tanpa prasangka, tidak dipengaruhi oleh perasaan pribadinya. Seseorang mestinya jangan …
28 Jan 2017 6.156 views
Oleh : Y.M. Acharya Buddharakkhita Terdapat berbagai cara dalam latihan metta-bhavana, meditasi cinta kasih universal. Tiga metode dasar akan diuraikan di sini. Petunjuk-petunjuk ini, didasarkan pada sumber-sumber kitab suci dan kitab komentar, ditujukan untuk menjelaskan latihan meditasi metta dalam cara yang jelas, sederhana, dan langsung sehingga setiap orang yang bersungguh-sungguh ingin melaksanakan latihan tidak memiliki …
16 Sep 2018 5.843 views
Sekolah Minggu Remaja Pusdiklat Buddhis Sikkhadama Santibhumi, hari minggu 16 September 2018, di pagi yang cerah para remaja Buddhis berdatangan untuk melaksankan puja terhadap Guru Agung Buddha. Lantunan parita yang baik, terlihat pemimpin puja Aryo dan Anan membaca sesuai dengan tanda baca yang benar. Hal ini merupakan kebanggan bagi remaja Buddhis yang terus dapat turut …
03 Des 2017 5.373 views
“ Anuttaram Punnakhetam Lokassati” Dalam kehidupan manusia didunia ini, terdapat 4 hal yang selalu diinginkan, yaitu : menjadi kaya raya, memperoleh kedudukan yang tinggi, usia panjang, dan mencapai alam kebahagiaan setelah berakhirnya kehidupan di dunia. Secara universal praktek memberi (berdana) dikenal sebagai salah satu keluhuran manusia yang paling mendasar. Terlebih dalam ajaran agama Buddha berdana …
Comments are not available at the moment.