- BeritaMusda I Sukses Membawa Dwi Sektiyono Cahyo sebagai Ketua, PERGABI DIY Siap Berkarya untuk Kemajuan Pendidikan Agama Buddha
- ArtikelMeditasi Pernafasan – Pendahuluan Anapanasati Pokok Meditasi oleh YM. Kasapa Thera
- AgendaSutrimo Pimpin PERGABI Kalimantan Utara: Komitmen untuk Pendidikan Agama Buddha yang Berkualitas
- ArtikelMusda I PERGABI Jawa Timur: Sunarto Terpilih Menjadi Ketua
- ArtikelMusda 1 Pergabi Kalsel: Narmin Resmi Terpilih sebagai Ketua Baru
- BeritaKonsolidasi PERGABI Kalimantan Barat: Subari, S.Ag Terpilih Menjadi Ketua dalam Musda I
- ArtikelPELAKSANAAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5) PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI
Jangan Menggengam Apa Pun. Ven Ajahn Chah.
Sering sekali kita manusia menganggap jika hidup ini akan tetap dan nyata, derita akan segera muncul. Namun tatkala kita menyadari kebenaran badan dan batin ini, derita tidak muncul. Tanpa kelekatan, tidak mungkin derita akan terjadi. Dalam semua keadaan, akan muncul kebijaksanaan. Bahkan saat melihat sebatang pohon, kebijaksanaan muncul melalui renungan ini. Saat melihat tumbuhan diladang, saat melihat serangga, muncul kebijaksanaan. Semuanya berakhir di titik yang sama menjadi Dhamma – titik ketidakpastian. Inilah kebenaran. Semuanya ini adalah sebuah hal yang tidak tetap. Dalam cara seperti apa semuanya itu tetap? Satu-satunya yang tetap atau pasti adalah bahwa setelah muncul, semuanya itu hnaya bersifat sementara dan tidak dapat diandalkan dan diharapkan. Mereka tidak bisa berubah menjadi sesuatu yang tidak akan mengalami perubahan tetapi lantas lenyap. Itu saja. Jika kalian benar-benar menyadari hal ini, kalian telah menempuh perjalan kalian hingga akhir.
Menurut Ajaran Sang Buddha, jika kalian berpikir, “Aku lebih baik dibandingkan orang lain,” ini salah. Pemikiran bahwa, “Aku lebih buruk dibandingkan dengan orang lain,” tetap tidak benar. Pemikiran bahwa, “Aku setara dibandingkan dengan orang lain, ” ini juga tidak tepat, karena sesungguhnya tidada sesuatu pun yang berupa ‘aku’. Dengan mencabut keangkuhan yang berkata ‘AKU’, kalian akan menjadi pengetahu dunia, yang tahu dengan jelas sesuai kebenaran yang ada. Jika penglihatan kalian benar seperti ini, batin menjadi benar, dengan pengetahuan sempurna akan hidup sebagaimana adanya. Penyebabnya telah terpotong. Tanpa penyebab, tiada yang terlahir kembali.
Jadi praktik mesti berlangsung seperti itu. Landasan yang perlu dikembangkan pada awalnya adalah; pertama-tama jadilah seorang yang jujur, yang lurus hatinya; kedua, milikilah rasa takut untuk berbuat jahat dan memiliki rasa malu terhadap perbuatan yang buruk; dan ketiga, rendahkan hati, berkeinginan yang sedikit dan mudah puas. Mereka yang sedikit keinginannya, yang terkendali dalam perkataan dan perbuatan, akan mengetahui diri sendiri dan bebas dari gangguan.
Unsur-unsur ini adalah landasannya, dan tatkala unsur-unsur ini lengkap, hanya akan ada kebajikan, keteguhan meditatif, dan kebijaksanaan dalam batin. Mereka akan mengisi batin, dan tiada hal lainnya di sana. Batin seperti itu akan hidup sepenuhnya dalam kemoralan, keheningan, dan kebijaksanaan.
Jadi para praktisi tidak boleh lengah. Kata-kata ini tidak sering didengar, namun nasihat ini berlaku bagi segala sesuatunya. Sekalipun saat sesuatu itu baik, saat kalian merasa benar, janganlah lengah. Jangan lengah terhadap yang salah, yang baik, atau terhadap yang bahagia atau derita. Buddha mengajarkan kita agar jangan lengah terhadap apa pun, mengapa? Karena semuanya ini adalah tidak pasti.
Pelakukan batin kalian seperti ini juga. Jika batin menjadi tenang, janganlah terus mengenggam keadaan itu. BIarkan saja, jangan lengah. Senang karena tenag adalah suatu reaksi yang alami, namun sadari saja apa yang tengah terjadi. Baik atau buruk keadaannya, sadari semuanya itu, jangan menggengam apa pun.
Guru bisa menjelaskan cara-cara melatih batin, tetapi kalianlah yang harus dapat menjalaninya bagi diri sendiri. Kalian bisa mengetahui segala sesuatu dalam batin kalian sendiri. Siapa lagi yang bisa melatih dan mengetahuinya untuk kalian? Jika kalian berpegang pada hal yang benar seperti ini, kalian bisa menjadi santai di mana pun atau apa pun yang tengah kalian lakukan. Tetapi ini artinya berlatih sunguh-sungguh. Upaya yang tidak sungguh-sungguh atau tidak benar-benar tulus tidak akan membantu. Latihan yang sungguh-sungguh bukanlah sesuatu yang melelahkan karena dilakukan secara batin. Jika kalian sadar penuh akan diri kalian sendiri, kalian akan tahu apa yang sedang terjadi. Kalian tahu apa yang benar dan apa yang salah, dan kalian tahu caranya berlatih yang benar. Benar-benar tidak banyak yang kalian perlukan dalam latihan ini.
Sumber :
https://www.facebook.com/744210529044598/photos/a.744215425710775.1073741828.744210529044598/1086748741457440/?type=3&theater
padamutisarana
28 Nov 2024
Meditasi Pernafasan adalah salah satu meditasi Buddhis yang sangat populer dan mudah dilakukan untuk mengembangkan batin dan nilai luhur setiap manusia Menurut Ajaran Sang Maha Buddha, ada 40 mata pokok Meditasi yang diperuntukkan bekerjanya pikiran dalam membangun Ketenangan melalui Jhana (Pencerapan). Ini adalah disebut Kamma-tthana, dan kata ‘Thanam’ (tempat, stasiun, landasan). Jadi, Kammatthana berarti …
padamutisarana
09 Nov 2024
Tanjung Selor, 09 November 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) kini resmi terbentuk di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Kepengurusan PERGABI Kaltara untuk masa bakti 2024-2027 dibentuk melalui Musyawarah Daerah I (Musda I) PERGABI Kaltara yang berlangsung secara luring di Sekolah Buddhis Paramita bagi anggota yang berdomisili di Tanjung Selor dan daring bagi anggota …
padamutisarana
10 Agu 2024
Magetan, 10 Agustus 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) Provinsi Jawa Timur mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) I di Hotel Merah 2 Sarangan Kabupaten Magetan Jawa Timur untuk pembentukan Pengurus Daerah (PD) PERGABI Jawa Timur yang pertama. Bapak Roch Aksiadi, S.Ag., ST., MM., selaku Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat PERGABI hadir dengan penuh semangat dan …
padamutisarana
21 Jun 2024
Kalimantan Selatan, 14 Juni 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (Pergabi) Provinsi Kalimantan Selatan sukses mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) 1 yang dipusatkan di Aula Vihara Buddha Sasana Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, pada Jumat, 14 Juni 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Pergabi, Bapak Sukiman, S.Ag., M.Pd.B., dengan tujuan untuk membentuk Pengurus …
padamutisarana
30 Mei 2024
Berdasarkan Permendikbudristek No. 56/M/2022, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah kegiatan kokurikuler berbasis projek yag dirancang guna menguatkan pencapaian kompetensi dan karakter profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Projek ini merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka, yang bertujuan untuk menciptakan lulusan siswa-siswa Indonesia yang tergambar sebagai profil Pelajar Pancasila. Dalam upaya membentuk Profil …
padamutisarana
30 Mei 2024
Batam, Tisarana.net – Rabu, 29 Mei 2024 Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) resmi terbentuk di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Kepengurusan PERGABI Kepri untuk masa bakti 2024-2027 dibentuk melalui Musyawarah Daerah I (Musda I) PERGABI Kepri yang berlangsung di BIZ Hotel, Batam. Acara tersebut juga menjadi momen penting untuk pelantikan ketua baru. Dalam sambutannya, Edy …
10 Feb 2018 8.950 views
Kalyanamitta berasal dari kata Kalyana yang artinya baik atau bagus dan Mitta yang artinya teman. Jadi Kalyanamitta berarti teman yang baik atau bagus yang dapat menjadikan diri kita selalu waspada dalam menempuh kehidupan dunia dan setelah meninggal. Terdapat empat macam sahabat yang dipandang berhati tulus ( suhada ) : yaitu A. sahabat penolong ( upakaro …
21 Feb 2016 8.844 views
Ada dua orang yang tidak terbalas jasa-jasa nya siapakah mereka ? AYAH dan IBU-mu. Barang siapa dapat mendorong orangtua-Nya menjadi berkeyakinan, berkebajikan, murah hati, bijaksana, dengan berbuat begitu, orang ini telah membalas, bahkan ia telah berbuat lebih dari pada sekedar membalas jasa-jasa orangtua-NYA. ( Anguttara Nikaya 161 ) Pada kesempatan ini saya ingin mengajak para DERMAWAN yang bisa …
30 Nov 2015 8.619 views
Agama Buddha yang oleh umat Buddha dikenal sebagai Buddha Dhamma, bersumber pada kesunyataan yang diungkapkan oleh Sang Buddha Gotama lebih dari dua ribu lima ratus tahun yang lalu, yang menguraikan hakekat kehidupan berdasarkan Pandangan Terang, dan oleh karenanya dapat membebaskan manusia dari ketidaktahuan (avijja) dan penderitaan (dukkha). Dalam sejarah perkembangan agama Buddha, telah timbul berbagai …
22 Feb 2016 6.554 views
DOKTRIN KELAHIRAN KEMBALI Apakah ada kehidupan sebelum kelahiran ? Akankah ada kehidupan setelah kematian ? Ini adalah pertanyaan – pertanyaan yang perlu dibicarakan secara serius dan tenang. Pertanyaan – pertanyaan yang memiliki kepentingan filosofis seperti itu harus dipertimbangkan dengan segenap pemikiran manusia secara objektif dan tanpa prasangka, tidak dipengaruhi oleh perasaan pribadinya. Seseorang mestinya jangan …
28 Jan 2017 5.770 views
Oleh : Y.M. Acharya Buddharakkhita Terdapat berbagai cara dalam latihan metta-bhavana, meditasi cinta kasih universal. Tiga metode dasar akan diuraikan di sini. Petunjuk-petunjuk ini, didasarkan pada sumber-sumber kitab suci dan kitab komentar, ditujukan untuk menjelaskan latihan meditasi metta dalam cara yang jelas, sederhana, dan langsung sehingga setiap orang yang bersungguh-sungguh ingin melaksanakan latihan tidak memiliki …
16 Sep 2018 5.464 views
Sekolah Minggu Remaja Pusdiklat Buddhis Sikkhadama Santibhumi, hari minggu 16 September 2018, di pagi yang cerah para remaja Buddhis berdatangan untuk melaksankan puja terhadap Guru Agung Buddha. Lantunan parita yang baik, terlihat pemimpin puja Aryo dan Anan membaca sesuai dengan tanda baca yang benar. Hal ini merupakan kebanggan bagi remaja Buddhis yang terus dapat turut …
03 Des 2017 4.910 views
“ Anuttaram Punnakhetam Lokassati” Dalam kehidupan manusia didunia ini, terdapat 4 hal yang selalu diinginkan, yaitu : menjadi kaya raya, memperoleh kedudukan yang tinggi, usia panjang, dan mencapai alam kebahagiaan setelah berakhirnya kehidupan di dunia. Secara universal praktek memberi (berdana) dikenal sebagai salah satu keluhuran manusia yang paling mendasar. Terlebih dalam ajaran agama Buddha berdana …
Comments are not available at the moment.