- BeritaMusda I Sukses Membawa Dwi Sektiyono Cahyo sebagai Ketua, PERGABI DIY Siap Berkarya untuk Kemajuan Pendidikan Agama Buddha
- ArtikelMeditasi Pernafasan – Pendahuluan Anapanasati Pokok Meditasi oleh YM. Kasapa Thera
- AgendaSutrimo Pimpin PERGABI Kalimantan Utara: Komitmen untuk Pendidikan Agama Buddha yang Berkualitas
- ArtikelMusda I PERGABI Jawa Timur: Sunarto Terpilih Menjadi Ketua
- ArtikelMusda 1 Pergabi Kalsel: Narmin Resmi Terpilih sebagai Ketua Baru
- BeritaKonsolidasi PERGABI Kalimantan Barat: Subari, S.Ag Terpilih Menjadi Ketua dalam Musda I
- ArtikelPELAKSANAAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5) PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI
Ketika jari-jari ini terus menuliskan cerita, pikiran teringat kepada kejadian di tahun 1996, ketika di Vihara Dhammasoka, Banjarmasin, ketempatan menjadi tuan rumah bagi terselenggaranya acara dialog antara anggota DPR dari Jogyakarta, tokoh masyarakat, dan ulama. Mereka mengadakan studi banding di Kalimantan Selatan. Tema yang diangkat adalah mengenai kemajemukkan agama, budaya, dan etnis.
Dalam dialog itu, moderator membuka acara, dan saat tiba sesi tanya jawab, hadirin dipersilahkan bertanya. Karena diskusi di vihara, maka bila itu berkenaan dengan agama Buddha, saya diminta menjawab. Begitu pertanyaan dimulai, ternyata sosok seorang Bhikkhu ini menarik perhatian hadirin. Mungkin mahluk langka, aneh..!
Pertanyaan yang diajukan lucu-lucu. Kenapa bhikkhu itu dicukur sampai gundul? Mengapa pakai jubah? Apakah boleh berkeluarga? Jika tidak boleh, apakah selama menjadi bhikkhu tidak pernah ada perasaan terhadap lawan jenis? Dari mana biaya hidupnya? Dan, lain-lain yang lebih mengarah ke pribadi seorang bhikkhu.
Mungkin, karena bhikkhu memang langka jadi mereka ingin tahu. Singkatnya saya menjawab semua pertanyaan itu dengan logika, juga kebenaran. Sesekali tepuk tangan riuh terdengar, tanda setuju dengan pernyataan saya. Ada yang tersenyum-senyum, bahkan tertawa geli karena melihat ada orang yang memilih hidup tidak lazim dari umumnya. Yah..macam-macamlah reaksinya. Apa pembaca ingin tahu jawabannya? Ahh.. di kesempatan lain saja bertanya. Karena ini pribadi seorang bhikkhu, lho..! he he.
Mengapa menuliskan jawaba atas pertanyaan-pertanyaan itu saya tinggalkan? Karena pertanyaan itu kurang ada substansinya. Bila berminat, nanti kita bahas di vihara saja..!
Yang menarik dalam kejadian ini, adalah pertanyaan seperti ini, “Pak Bhikkhu, masyarakat Dayak yang berkepercayaan kaharingan, kan belum memeluk salah satu dari lima agama yang diakui negara. (Waktu itu belum ada Kong Hu Cu, jadi hanya lima yang diakui). Apakah pak bhikkhu ada usaha menjadikan mereka sebagai pemeluk agama Buddha?”
Ini kategori pertanyaan krisis tapi dilematis. Ini berhubungan dengan meng-agamakan orang. Apalagi yang bertanya adalah anggota Dewan. Misi saya sebagai pembina umat harus sesuai kebenaran. Jadi perlu hati-hati dan tidak boleh lepas dari subtansi dalam menjawab pertanyaan.
Saya menjawab begini, “Buddha mengajarkan ajaranNya tidak dengan cara orang itu mengaku menjadi penganutnya. Tujuan Buddha mengajarkan kebaikan dan kebenaran (Dhamma) adalah agar makhluk khususnya manusia, bebas dari penderitaan. Caranya dengan memahami kebenaran dan berbuat kebajikan dan membersihkan pikiran. Itulah ajaran para Buddha. Nah seperti yang diajarkan oleh Buddha, guru kami. Maka, para Bhikkhu mengikuti cara Buddha mengajar.”
Melihat penjelasan saya, wajah peserta terlihat serius. Untuk mencairkan suasana, sayapun berkata,”Sekarang ganti bapak-ibu, saya yang bertanya. Apakah bapak dan ibu ada upaya mencegah berbuat jahat?”
“Pasti”, begitu jawabnya.
“dan apa ada upaya berbuat baik terus-menerus?” saya bertanya lagi.
“Iya ada.” Mereka menjawab lagi.
Lalu saya tanya kembali, “apa ada juga usaha mencapai kesucian, kefitrian, kekudusan itu sendiri?”
Wah, semua dengan kompak menjawab, “adaaa”
Langsung saya menimpali jawaban mereka, “Nah, walaupun bapak dan ibu tidak menyatakan diri sebagai Buddhis, karena memang bukan umat Buddha, tapi bapak dan ibu sudah berbuat baik yang benar, itu sudah Buddhis secara alami.”
Ruangan itupun riuh, ada yang tertawa, ada yang berkomentar, lalu ada yang komentar. “Wah, bhiksu ini bisa saja jawabnya.”
Setelah mereka mengerti, barulah saya menjawab, “Buat apa saya menarik masyarakat khususnya masyarakat di Balangan menjadi Buddhis, jika tidak baik. Lebih baik mengajak berbuat baik agar menjadi manusia yang baik, itu akan lebih baik. Karena, sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Sang Buddha.”
Jawaban ini akan menyejukkan sebuah kebersamaan.
✍🏼 Bhante Abhakaro
padamutisarana
28 Nov 2024
Meditasi Pernafasan adalah salah satu meditasi Buddhis yang sangat populer dan mudah dilakukan untuk mengembangkan batin dan nilai luhur setiap manusia Menurut Ajaran Sang Maha Buddha, ada 40 mata pokok Meditasi yang diperuntukkan bekerjanya pikiran dalam membangun Ketenangan melalui Jhana (Pencerapan). Ini adalah disebut Kamma-tthana, dan kata ‘Thanam’ (tempat, stasiun, landasan). Jadi, Kammatthana berarti …
padamutisarana
09 Nov 2024
Tanjung Selor, 09 November 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) kini resmi terbentuk di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Kepengurusan PERGABI Kaltara untuk masa bakti 2024-2027 dibentuk melalui Musyawarah Daerah I (Musda I) PERGABI Kaltara yang berlangsung secara luring di Sekolah Buddhis Paramita bagi anggota yang berdomisili di Tanjung Selor dan daring bagi anggota …
padamutisarana
10 Agu 2024
Magetan, 10 Agustus 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) Provinsi Jawa Timur mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) I di Hotel Merah 2 Sarangan Kabupaten Magetan Jawa Timur untuk pembentukan Pengurus Daerah (PD) PERGABI Jawa Timur yang pertama. Bapak Roch Aksiadi, S.Ag., ST., MM., selaku Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat PERGABI hadir dengan penuh semangat dan …
padamutisarana
21 Jun 2024
Kalimantan Selatan, 14 Juni 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (Pergabi) Provinsi Kalimantan Selatan sukses mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) 1 yang dipusatkan di Aula Vihara Buddha Sasana Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, pada Jumat, 14 Juni 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Pergabi, Bapak Sukiman, S.Ag., M.Pd.B., dengan tujuan untuk membentuk Pengurus …
padamutisarana
30 Mei 2024
Berdasarkan Permendikbudristek No. 56/M/2022, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah kegiatan kokurikuler berbasis projek yag dirancang guna menguatkan pencapaian kompetensi dan karakter profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Projek ini merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka, yang bertujuan untuk menciptakan lulusan siswa-siswa Indonesia yang tergambar sebagai profil Pelajar Pancasila. Dalam upaya membentuk Profil …
padamutisarana
30 Mei 2024
Batam, Tisarana.net – Rabu, 29 Mei 2024 Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) resmi terbentuk di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Kepengurusan PERGABI Kepri untuk masa bakti 2024-2027 dibentuk melalui Musyawarah Daerah I (Musda I) PERGABI Kepri yang berlangsung di BIZ Hotel, Batam. Acara tersebut juga menjadi momen penting untuk pelantikan ketua baru. Dalam sambutannya, Edy …
10 Feb 2018 9.112 views
Kalyanamitta berasal dari kata Kalyana yang artinya baik atau bagus dan Mitta yang artinya teman. Jadi Kalyanamitta berarti teman yang baik atau bagus yang dapat menjadikan diri kita selalu waspada dalam menempuh kehidupan dunia dan setelah meninggal. Terdapat empat macam sahabat yang dipandang berhati tulus ( suhada ) : yaitu A. sahabat penolong ( upakaro …
21 Feb 2016 8.965 views
Ada dua orang yang tidak terbalas jasa-jasa nya siapakah mereka ? AYAH dan IBU-mu. Barang siapa dapat mendorong orangtua-Nya menjadi berkeyakinan, berkebajikan, murah hati, bijaksana, dengan berbuat begitu, orang ini telah membalas, bahkan ia telah berbuat lebih dari pada sekedar membalas jasa-jasa orangtua-NYA. ( Anguttara Nikaya 161 ) Pada kesempatan ini saya ingin mengajak para DERMAWAN yang bisa …
30 Nov 2015 8.663 views
Agama Buddha yang oleh umat Buddha dikenal sebagai Buddha Dhamma, bersumber pada kesunyataan yang diungkapkan oleh Sang Buddha Gotama lebih dari dua ribu lima ratus tahun yang lalu, yang menguraikan hakekat kehidupan berdasarkan Pandangan Terang, dan oleh karenanya dapat membebaskan manusia dari ketidaktahuan (avijja) dan penderitaan (dukkha). Dalam sejarah perkembangan agama Buddha, telah timbul berbagai …
22 Feb 2016 6.606 views
DOKTRIN KELAHIRAN KEMBALI Apakah ada kehidupan sebelum kelahiran ? Akankah ada kehidupan setelah kematian ? Ini adalah pertanyaan – pertanyaan yang perlu dibicarakan secara serius dan tenang. Pertanyaan – pertanyaan yang memiliki kepentingan filosofis seperti itu harus dipertimbangkan dengan segenap pemikiran manusia secara objektif dan tanpa prasangka, tidak dipengaruhi oleh perasaan pribadinya. Seseorang mestinya jangan …
28 Jan 2017 5.832 views
Oleh : Y.M. Acharya Buddharakkhita Terdapat berbagai cara dalam latihan metta-bhavana, meditasi cinta kasih universal. Tiga metode dasar akan diuraikan di sini. Petunjuk-petunjuk ini, didasarkan pada sumber-sumber kitab suci dan kitab komentar, ditujukan untuk menjelaskan latihan meditasi metta dalam cara yang jelas, sederhana, dan langsung sehingga setiap orang yang bersungguh-sungguh ingin melaksanakan latihan tidak memiliki …
16 Sep 2018 5.493 views
Sekolah Minggu Remaja Pusdiklat Buddhis Sikkhadama Santibhumi, hari minggu 16 September 2018, di pagi yang cerah para remaja Buddhis berdatangan untuk melaksankan puja terhadap Guru Agung Buddha. Lantunan parita yang baik, terlihat pemimpin puja Aryo dan Anan membaca sesuai dengan tanda baca yang benar. Hal ini merupakan kebanggan bagi remaja Buddhis yang terus dapat turut …
03 Des 2017 4.949 views
“ Anuttaram Punnakhetam Lokassati” Dalam kehidupan manusia didunia ini, terdapat 4 hal yang selalu diinginkan, yaitu : menjadi kaya raya, memperoleh kedudukan yang tinggi, usia panjang, dan mencapai alam kebahagiaan setelah berakhirnya kehidupan di dunia. Secara universal praktek memberi (berdana) dikenal sebagai salah satu keluhuran manusia yang paling mendasar. Terlebih dalam ajaran agama Buddha berdana …
Comments are not available at the moment.