Home » Artikel » MEMECAHKAN MASALAH by Ven Ajahn Brahm.

MEMECAHKAN MASALAH by Ven Ajahn Brahm.

padamutisarana 24 Nov 2017 583

Sudah berapa banyakkah Anda mencoba memecahkan “masalah”? Anda akan terus mencoba memecahakannya bukan hanya sampai Anda meninggal dalam kehidupan ini saja, namun selama berapa banyak masa kehidupan Anda selanjutnya, lagi dan lagi. Alih-alih, pahamilah bahwa dunia ini hanyalah permainan indra-indra saja. Hanyalah lima khanda (kelompok kemelekatan bentuk (rupakkhandha), kelompok kemelekatan perasaan (vedanakkhandha), kelompok kemelekatan pencerapan (sannakkhandha), kelompok kemelekatan bentuk-bentuk pikiran (sankharakkhandha), dan kelompok kemelekatan kesadaran (vinnanakkhandha).”
(Digha Nikaya 22) yang melakukan urusan mereka; itu tidak ada urusannya dengan Anda. Itu hanya orang, orang biasa, dunia hanya dunia biasa.

Terkadang di vihara kami, Anda melihat serombongan besar burung kakatua. Mereka sangat berisik. Beberapa orang mengatakan jika mereka tidak menyukai suara kakatua, namun entah Anda suka atau tidak suka akan suara kakatua, burung-burung itu tetap saja ribut, jadi mengapa kita sendiri yang tidak melepaskan keterlibatan kita di dalamnya?

Sebagai seorang meditator, saya dahulu sering bertanya kepada diri saya sendiri, “Mengapa suara bisa mengusik saya?” Apakah itu suara burung di luar atau suara seseorang sedang batuk atau membanting pintu di balai utama, mengapa saya bisa mendengarnya? Mengapa saya tidak mampu melakukan hal yang sama dengan mata saya yang tertutup, yaitu mencari “kelopak” dan menutupi telinga saya? Melalui perenungan suara dan memahami bagaimana kerjanya, menjadi cukup jelas bahwa satu-satunya alasan saya mendengarnya adalah karena saya keluar dan mendengarkannya. Ada keterlibatan yang aktif dengan dunia suara. Itulah sebabnya suara itu dapat mengusik saya. Ajahn Chah guru saya dahulu sering mengatakan bahwa bukan suara itu yang mengusik Anda; Andalah yang mengusik suara itu. Itu suatu ungkapan yang sangat mendalam, dan itu banyak berarti bagi saya. saya menggunakan ungkapan itu untuk memahami sifat suara dan mengapa suara terdengar begitu mengusik.

Ketika seseorang memanggil Anda babi, idiot, atau apa pun, Anda tidak perlu mendengarnya. Kita mendengarnya karena kita sendiri yang tertarik kepadanya; kita terlibat dengannya dan melekat pada dunia suara itu. Namun jika kita menyadari bahwa suara itu datang sesuai sifat alaminya, saat itulah kita mengalami nibbida (ketidakmelekatan). Ada suara indah, suara gila, dan suara burung. Sebagian burung bersuara merdu dan sebagian lagi dapat merusak kuping, seperti gagak, suaranya sangat mengerikan. Namun itu bukanlah salah gagak; memnag begitulah suara alaminya mereka, sama halnya dengan vihara: sebagian anagarika (bhikkhu) seperti gagak dan sebagian seperti burung bulbul😀😅 sebagian bhikkhu bicara dengan indah, sebagian bicara dengan mengerikan. Itulah alaminya mereka, itu saja. Itu tidak ada hubungannya dengan kita, dan karena itulah kita semestinya melepaskan diri dari keterlibatan.

Ketika kita bisa melepaskan keterlibatan dari hal-hal ini melalui nibbida (ketidakmelekatan), mereka akan memudar. Duka memudar ketika sebab duka memudar. Dunia inriya mulai pupus lenyap ketika kita tidak begitu peduli untuk mengubahnya. Ketika kita melepas keterlibatan diri darinya dengan nibbida (ketidakmelekatan), kita merasa muak dengan dunia indra, dan mulai menolaknya. Ini karena nibbida (ketidakmelekatan) muncul dari melihat dunia sebagaimana adanya, dengan itu, kita bergerak ke arah yang berbeda dibandingkan dengan penghuni dunia lainnya yang masih satu dunia dengan kita.

Sumber :
https://www.facebook.com/TS2C2/posts/1245708505561462

Comments are not available at the moment.

Sorry, the comment form has been disabled on this page/article.
Related post
Meditasi Pernafasan – Pendahuluan Anapanasati Pokok Meditasi oleh YM. Kasapa Thera

padamutisarana

28 Nov 2024

Meditasi Pernafasan adalah salah satu meditasi Buddhis yang sangat populer dan mudah dilakukan untuk mengembangkan batin dan nilai luhur setiap manusia   Menurut Ajaran Sang Maha Buddha, ada 40 mata pokok Meditasi yang diperuntukkan bekerjanya pikiran dalam membangun Ketenangan melalui Jhana (Pencerapan). Ini adalah disebut Kamma-tthana, dan kata ‘Thanam’ (tempat, stasiun, landasan). Jadi, Kammatthana berarti …

Sutrimo Pimpin PERGABI Kalimantan Utara: Komitmen untuk Pendidikan Agama Buddha yang Berkualitas

padamutisarana

09 Nov 2024

Tanjung Selor, 09 November 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) kini resmi terbentuk di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Kepengurusan PERGABI Kaltara untuk masa bakti 2024-2027 dibentuk melalui Musyawarah Daerah I (Musda I) PERGABI Kaltara yang berlangsung secara luring di Sekolah Buddhis Paramita bagi anggota yang berdomisili di Tanjung Selor dan daring bagi anggota …

Musda I PERGABI Jawa Timur: Sunarto Terpilih Menjadi Ketua

padamutisarana

10 Agu 2024

Magetan, 10 Agustus 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) Provinsi Jawa Timur mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) I di Hotel Merah 2 Sarangan Kabupaten Magetan Jawa Timur untuk pembentukan Pengurus Daerah (PD)  PERGABI Jawa Timur yang pertama. Bapak Roch Aksiadi, S.Ag., ST., MM., selaku Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat PERGABI hadir dengan penuh semangat dan …

Musda 1 Pergabi Kalsel: Narmin Resmi Terpilih sebagai Ketua Baru

padamutisarana

21 Jun 2024

Kalimantan Selatan, 14 Juni 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (Pergabi) Provinsi Kalimantan Selatan sukses mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) 1 yang dipusatkan di Aula Vihara Buddha Sasana Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, pada Jumat, 14 Juni 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Pergabi, Bapak Sukiman, S.Ag., M.Pd.B., dengan tujuan untuk membentuk Pengurus …

PELAKSANAAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5) PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI

padamutisarana

30 Mei 2024

Berdasarkan Permendikbudristek No. 56/M/2022, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah kegiatan kokurikuler berbasis projek yag dirancang guna menguatkan pencapaian kompetensi dan karakter profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Projek ini merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka, yang bertujuan untuk menciptakan lulusan siswa-siswa Indonesia yang tergambar sebagai profil Pelajar Pancasila. Dalam upaya membentuk Profil …

Tri Wahyono Joko Towo Dinobatkan sebagai Ketua Baru PERGABI Kepulauan Riau

padamutisarana

30 Mei 2024

Batam, Tisarana.net – Rabu, 29 Mei 2024 Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) resmi terbentuk di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Kepengurusan PERGABI Kepri untuk masa bakti 2024-2027 dibentuk melalui Musyawarah Daerah I (Musda I) PERGABI Kepri yang berlangsung di BIZ Hotel, Batam. Acara tersebut juga menjadi momen penting untuk pelantikan ketua baru. Dalam sambutannya, Edy …

x
x