Home » Artikel » “Dhamma Sebagai Pelindung”

“Dhamma Sebagai Pelindung”

padamutisarana 24 Sep 2016 914

g-wheel-dhamma-cakka-share-by-tisaranadotnet-kekuata-dhamma

Ceramah Sayadaw U Osadha di ISMC Bakom
Di dalam kehidupan ini, kita harus selalu melihat Dhamma, tidak kadang-kadang saja, atau hanya pada saat berada di center. Dhamma harus selalu tertanam di hati. Harus selalu bersama kita seperti bayang-bayang kita.
Dhamma harus selalu berjalan beriringan dengan kita. Jangan menunggu setelah pensiun atau sakit. Sehat atau sakit, muda atau tua, harus selalu berada bersama dengan Dhamma. Jika kita praktik seperti itu, Dhamma akan setia bersama kita, tidak akan pernah meninggalkan kita.
Ketika Buddha sudah mendekati Parinibbana, Bhante Ananda (saudara sepupu, yang juga pendamping setia) menangis.
Buddha menasehati Bhante Ananda agar jangan cemas atau takut sepanjang beliau selalu hidup dengan Dhamma.
Buddha mengatakan agar Bhante Ananda harus menjadikan Dhamma sebagai pulau, sebagai pelindung beliau.
Jika kita mempraktikkan Dhamma, maka kita memiliki pelindung. Dhamma menjadi pelindung dan cahaya yang membimbing dalam kehidupan kita.
Dalam kegelapan, cahaya Dhamma akan menunjukkan jalan yang benar.
Kita harus mencari jalan, Dhamma akan membimbing kita untuk mencapai tujuan yang benar.
Dhamma menjadi penyelamat kita pada saat kita menghadapi berbagai persoalan.
Kita tidak dapat menghindari 8 kondisi duniawi, pasang surutnya persoalan. Ketika kita menghadapi persoalan atau tekanan besar, Dhamma akan menjernihkan pikiran kita.
Dhamma siap membantu kita untuk menemukan jalan atau jawaban yang benar. Kita bisa membuat keputusan yang tepat.
Apabila kita hidup dalam Dhamma, Dhamma akan selalu membimbing kita.
Dhamma adalah pelindung dalam hidup kita. Pada saat menjalani kehidupan ini, kita bisa mengalami kelelahan, ketegangan.
Jika kita berada bersama Dhamma, kehidupan kita akan selalu baik, jernih, indah dan tenang.
Dalam kehidupan ini terdapat banyak bahaya, baik yang terlihat maupun tidak.
Jika terlihat kita bisa menghindar atau melawan. Tetapi jika tidak terlihat, kita tak tahu seberapa besar atau kapan ia datang. Kita tak bisa melawannya. Karena itu kita memerlukan pelindung yang tidak nampak yaitu Dhamma.
Selama kita selalu melakukan perbuatan-perbuatan bajik, kita akan merasakan hidup dalam Dhamma yang melindungi kita.
Kita seperti memiliki CCTV yang bekerja selama 24 jam, 7 hari.
Meskipun kita tidur, ia tetap waspada.
Dhamma akan selalu melindungi kita dari bahaya yang terlihat maupun tidak.
Ada kisah singkat bagaimana Dhamma melindungi mereka yang mempraktikkannya.
Ada seorang ayah dan anaknya yang bekerja sebagai penjual kayu.
Pada suatu ketika, mereka sampai di batas kota sudah terlalu malam, sehingga gerbang kota sudah ditutup. Mereka terpaksa bermalam di pondok yang tersedia.
Ketika malam tiba, ada 2 hantu ketempat itu. Yang satunya baik, yang lainnya jahat. Si jahat menyatakan akan memangsa anak itu. Yang baik mengatakan agar ia tidak melakukan hal itu, karena anak tadi selalu mempraktikkan Dhamma.
Anak itu selalu mengucapkan Namo Tassa Bhagavato Arahato Samma Sambuddhasa ketika mengawali suatu pekerjaan.
Ketika hantu jahat itu mau menyentuh anak itu, ia merasa seperti memegang bola besi yang terbakar, sehingga tangannya melepuh. Si baik lalu mengatakan lagi bahwa anak itu di lindungi oleh Dhamma. Ia tak mungkin memakannya, bahkan hanya untuk menyentuhnya saja.
Jadi ketika kita mempunyai kebiasaan untuk mempraktikkan Dhamma, kita mempunyai kekuatan pelindung / kekuatan yang melindungi.
Ia akan melindungi kita dalam menghadapi persoalan-persoalan. Oleh karena itu, jangan pisahkan Dhamma dari kehidupan kita.
Dhamma harus bersama kita dalam kehidupan sehari-hari kita.
Buddha menyatakan bahwa sangat sulit untuk terlahir sebagai manusia. Hanya mereka yang mempunyai kebajikan di masa lampau yang bisa terlahir sebagai manusia.
Oleh karena itu jangan sia-siakan kesempatan ini.
Apalagi kita terlahir sebagai manusia dengan organ sempurna. Punya pikiran yang tajam dan cerdas.
Sekarang kita memiliki keyakinan pada Ajaran Buddha. Kita sudah memilih yang terbaik.
Agama yang baik ini mengajar kita untuk menjadi baik, lebih baik, sangat baik dan mulia.
Untuk mencapai tujuan itu kita harus mempraktikkan Dhamma.
Dhammalah yang akan membimbing kita mencapai tujuan. Jangan pernah memisahkan diri dengan Dhamma.
Buddha menyatakan orang yang mempunyai perhatian penuh tidaklah mati, tetapi mereka yang tidak memiliki perhatian penuh seperti sudah mati.
Sekarang kita telah mempratikkan meditasi perhatian penuh.
Bisa kita hitung betapa besar kebajikan yang telah kita kumpulkan. Sekarang kita sudah mengetahui bagaimana mempraktikkan meditasi ini.
Kita harus mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari. Jangan pernah tinggalkan rumah tanpa perhatian penuh.
Dengan melakukan meditasi perhatian penuh, kita mengumpulkan kebajikan.
Kita mendapat perlindungan untuk menjalani kehidupan di masa yang akan datang.
Kita harus membawanya kemana saja.
Dhamma akan membantu kita menjalani hidup ini dengan baik, tenang dan indah.
Jadi sekali lagi, jangan pernah mengatakan selamat tinggal pada Dhamma
Sumber : Majalah Permata Dhamma
Edisi 26 April 2015

Sumber :
https://www.facebook.com/ary.sunarko.1/posts/298188223878044

Comments are not available at the moment.

Sorry, the comment form has been disabled on this page/article.
Related post
Meditasi Pernafasan – Pendahuluan Anapanasati Pokok Meditasi oleh YM. Kasapa Thera

padamutisarana

28 Nov 2024

Meditasi Pernafasan adalah salah satu meditasi Buddhis yang sangat populer dan mudah dilakukan untuk mengembangkan batin dan nilai luhur setiap manusia   Menurut Ajaran Sang Maha Buddha, ada 40 mata pokok Meditasi yang diperuntukkan bekerjanya pikiran dalam membangun Ketenangan melalui Jhana (Pencerapan). Ini adalah disebut Kamma-tthana, dan kata ‘Thanam’ (tempat, stasiun, landasan). Jadi, Kammatthana berarti …

Sutrimo Pimpin PERGABI Kalimantan Utara: Komitmen untuk Pendidikan Agama Buddha yang Berkualitas

padamutisarana

09 Nov 2024

Tanjung Selor, 09 November 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) kini resmi terbentuk di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Kepengurusan PERGABI Kaltara untuk masa bakti 2024-2027 dibentuk melalui Musyawarah Daerah I (Musda I) PERGABI Kaltara yang berlangsung secara luring di Sekolah Buddhis Paramita bagi anggota yang berdomisili di Tanjung Selor dan daring bagi anggota …

Musda I PERGABI Jawa Timur: Sunarto Terpilih Menjadi Ketua

padamutisarana

10 Agu 2024

Magetan, 10 Agustus 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) Provinsi Jawa Timur mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) I di Hotel Merah 2 Sarangan Kabupaten Magetan Jawa Timur untuk pembentukan Pengurus Daerah (PD)  PERGABI Jawa Timur yang pertama. Bapak Roch Aksiadi, S.Ag., ST., MM., selaku Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat PERGABI hadir dengan penuh semangat dan …

Musda 1 Pergabi Kalsel: Narmin Resmi Terpilih sebagai Ketua Baru

padamutisarana

21 Jun 2024

Kalimantan Selatan, 14 Juni 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (Pergabi) Provinsi Kalimantan Selatan sukses mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) 1 yang dipusatkan di Aula Vihara Buddha Sasana Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, pada Jumat, 14 Juni 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Pergabi, Bapak Sukiman, S.Ag., M.Pd.B., dengan tujuan untuk membentuk Pengurus …

PELAKSANAAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5) PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI

padamutisarana

30 Mei 2024

Berdasarkan Permendikbudristek No. 56/M/2022, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah kegiatan kokurikuler berbasis projek yag dirancang guna menguatkan pencapaian kompetensi dan karakter profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Projek ini merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka, yang bertujuan untuk menciptakan lulusan siswa-siswa Indonesia yang tergambar sebagai profil Pelajar Pancasila. Dalam upaya membentuk Profil …

Tri Wahyono Joko Towo Dinobatkan sebagai Ketua Baru PERGABI Kepulauan Riau

padamutisarana

30 Mei 2024

Batam, Tisarana.net – Rabu, 29 Mei 2024 Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) resmi terbentuk di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Kepengurusan PERGABI Kepri untuk masa bakti 2024-2027 dibentuk melalui Musyawarah Daerah I (Musda I) PERGABI Kepri yang berlangsung di BIZ Hotel, Batam. Acara tersebut juga menjadi momen penting untuk pelantikan ketua baru. Dalam sambutannya, Edy …

x
x