- BeritaMusda I Sukses Membawa Dwi Sektiyono Cahyo sebagai Ketua, PERGABI DIY Siap Berkarya untuk Kemajuan Pendidikan Agama Buddha
- ArtikelMeditasi Pernafasan – Pendahuluan Anapanasati Pokok Meditasi oleh YM. Kasapa Thera
- AgendaSutrimo Pimpin PERGABI Kalimantan Utara: Komitmen untuk Pendidikan Agama Buddha yang Berkualitas
- ArtikelMusda I PERGABI Jawa Timur: Sunarto Terpilih Menjadi Ketua
- ArtikelMusda 1 Pergabi Kalsel: Narmin Resmi Terpilih sebagai Ketua Baru
- BeritaKonsolidasi PERGABI Kalimantan Barat: Subari, S.Ag Terpilih Menjadi Ketua dalam Musda I
- ArtikelPELAKSANAAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5) PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI
Apa Makna Hukuman Mati Untuk Setiap Orang?
Setelah wafat Buddha, beberapa ratus tahun kemudian ada seorang raja yang memiliki keyakinan yang sangat kuat pada Tiga Permata (Buddha, Dhamma, Sangha). Dia mempunyai bakti yang sangat besar pada Tiga Permata, dan menjadi penyokong besar untuk Sangha.
Raja Asoka ini memiliki seorang adik yang sangat lengah bernama Vitasoka,
hidupnya sangat tidak spiritual, hanya berfoya-foya dan terlena oleh kesenangan duniawi. Dikarenakan ia adalah adik seorang kaisar, ia mendapat kesempatan besar untuk menikmati berbagai macam kebahagiaan duniawi. Dia pun menghina para Bhikkhu, bahwa para Bhikkhu tidak bekerja hanya menikmati makanan yang enak dan kemudian pergi tidur.
Pada suatu masa raja Asoka berpikir untuk menyadarkan adiknya agar bisa melihat kebenaran. Ia mengatur rencana sedemikian rupa agar adiknya bisa melihat kebenaran dan memiliki keyakinan terhadap Tiga Permata. Raja Asoka pergi untuk mandi dan membiarkan jubah dan mahkota kebesarannya itu tergeletak di luar. Dan ia sudah mengatur agar beberapa penasihat terdekat berjalan bersama adiknya, dan seolah-oleh kebetulan mereka melewati ruang pemandian tersebut.
Penasihat itupun menunjuk ke jubah kaisar yang tergeletak di bangku, dan berkata kepada adiknya,”kenapa tidak coba memakainya, lihatlah apakah cocok dengan ukuran anda? Siapa tahu, kalau suatu hari kakak anda meninggal, Anda akan naik menjadi kaisar, ayo cobalah, tidak apa-apa.”
Pada awalnya adik kaisar itu tidak mau melakukannya. Karena ia tau bahwa itu melanggar hukum, dan bisa berujung hilangnya kepala. Tetapi dikarenakan kesombongannya ia pun tergoda dan memakai jubah kaisar tersebut.
Kemudian, ketika ia memakai jubah kaisar tersebut seperti yang sudah direncanakan sejak awal oleh kaisar Asoka, raja keluar dari kamar mandi dan menangkap basah adiknya. Kaisar pun membentaknya, “apa yang kamu lakukan? Apakah kamu mau menggulingkan tahta? Kamu mau berkhianat?” Dikarenakan ini adalah tindakan kejahatan yang tergolong besar dalam suatu kerajaan, kaisar mengatakan, “meskipun kamu adalah adikku, aku harus menegakkan hukum tanpa pandang bulu! Kamu diputuskan untuk dihukum mati!”
Adiknya mati-matian meminta ampun, tetapi raja Asoka bersih keras untuk menegakkan hukum dan menghukum adiknya. Akan tetapi ia menambahkan, “mengingat kamu adalah adikku, dan kamu begitu ingin menjadi kaisar, maka selama tujuh hari kedepan kamu boleh menikmati semua kenikmatan seorang kaisar. Namun tidak perlu bertanggung jawab apa-apa. Kamu boleh menikmati selir-selirku, boleh makan apapun, dan segala hiburan yang kunikmati, boleh kamu nikmati. Kenikmatan seorang kaisar akan menjadi milikmu selama tujuh hari, namun setelah itu kamu akan dihukum mati!”
Tujuh hari berlalu. Kaisar Asoka membawa adiknya ke tempat eksekusi. Kaisar menanyainya, “apakah kamu menikmati selir-selir, semua gadis cantik itu? Apakah kamu menikmati makanan terbaik dari dapurku? Apakah kamu menikmati musisi dan para penghibur lainnya?”
Sang adik hanya bisa menunduk menatap ke tanah, bahunya merosot dan berkata lirih,”bagaimana bisa menikmati semua itu? Aku tidak bisa menikmati tidur bahkan satu malam saja, Bagimana aku bisa menikmati apapun ketika tahu bahwa aku akan dihukum mati?”
Kaisar itu tersenyum dan berkata,” sekarang kamu sudah mengerti.” Para Bhikkhu selalu melatih diri dan waspada bahwa ia akan meninggal. Lewat pengalaman ini adik raja Asoka Vitasokha menjadi ebih religious dan teguh memegang disiplin moral. Kemudian dia bertahbis menjadi Bhikkhu dan berhasil mencapai tingkat kesucian Arahat.
Nah kita bisa belajar dari sini, tidak perduli berapa lama hidup kita, entah 7hari, 7bulan atau 7tahun. Suatu hari kita akan meninggal. Apakah anda sudah mempersiapkan diri untuk meninggal? Kebajikan apa saja yang telah kalian bawa? Seberapa banyak depositu kamma baik yang telah anda lakukan?
Entah seberapa hebat kesenangan duniawi yang kita punya, tetap saja kita telah divonis bahwa suatu hari kita akan meninggal. Disini kita seharusnya menjadi orang yang lebih rendah hati dan bisa belajar melihat kenyataan hidup. Bahwa mereka yang datang kekehidupan ini tidak akan pernah lolos dari raja kematian.
Sumber :
https://www.facebook.com/paulus.linandar/posts/10154058685469721
padamutisarana
28 Nov 2024
Meditasi Pernafasan adalah salah satu meditasi Buddhis yang sangat populer dan mudah dilakukan untuk mengembangkan batin dan nilai luhur setiap manusia Menurut Ajaran Sang Maha Buddha, ada 40 mata pokok Meditasi yang diperuntukkan bekerjanya pikiran dalam membangun Ketenangan melalui Jhana (Pencerapan). Ini adalah disebut Kamma-tthana, dan kata ‘Thanam’ (tempat, stasiun, landasan). Jadi, Kammatthana berarti …
padamutisarana
09 Nov 2024
Tanjung Selor, 09 November 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) kini resmi terbentuk di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Kepengurusan PERGABI Kaltara untuk masa bakti 2024-2027 dibentuk melalui Musyawarah Daerah I (Musda I) PERGABI Kaltara yang berlangsung secara luring di Sekolah Buddhis Paramita bagi anggota yang berdomisili di Tanjung Selor dan daring bagi anggota …
padamutisarana
10 Agu 2024
Magetan, 10 Agustus 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) Provinsi Jawa Timur mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) I di Hotel Merah 2 Sarangan Kabupaten Magetan Jawa Timur untuk pembentukan Pengurus Daerah (PD) PERGABI Jawa Timur yang pertama. Bapak Roch Aksiadi, S.Ag., ST., MM., selaku Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat PERGABI hadir dengan penuh semangat dan …
padamutisarana
21 Jun 2024
Kalimantan Selatan, 14 Juni 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (Pergabi) Provinsi Kalimantan Selatan sukses mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) 1 yang dipusatkan di Aula Vihara Buddha Sasana Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, pada Jumat, 14 Juni 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Pergabi, Bapak Sukiman, S.Ag., M.Pd.B., dengan tujuan untuk membentuk Pengurus …
padamutisarana
30 Mei 2024
Berdasarkan Permendikbudristek No. 56/M/2022, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah kegiatan kokurikuler berbasis projek yag dirancang guna menguatkan pencapaian kompetensi dan karakter profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Projek ini merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka, yang bertujuan untuk menciptakan lulusan siswa-siswa Indonesia yang tergambar sebagai profil Pelajar Pancasila. Dalam upaya membentuk Profil …
padamutisarana
30 Mei 2024
Batam, Tisarana.net – Rabu, 29 Mei 2024 Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) resmi terbentuk di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Kepengurusan PERGABI Kepri untuk masa bakti 2024-2027 dibentuk melalui Musyawarah Daerah I (Musda I) PERGABI Kepri yang berlangsung di BIZ Hotel, Batam. Acara tersebut juga menjadi momen penting untuk pelantikan ketua baru. Dalam sambutannya, Edy …
10 Feb 2018 9.089 views
Kalyanamitta berasal dari kata Kalyana yang artinya baik atau bagus dan Mitta yang artinya teman. Jadi Kalyanamitta berarti teman yang baik atau bagus yang dapat menjadikan diri kita selalu waspada dalam menempuh kehidupan dunia dan setelah meninggal. Terdapat empat macam sahabat yang dipandang berhati tulus ( suhada ) : yaitu A. sahabat penolong ( upakaro …
21 Feb 2016 8.937 views
Ada dua orang yang tidak terbalas jasa-jasa nya siapakah mereka ? AYAH dan IBU-mu. Barang siapa dapat mendorong orangtua-Nya menjadi berkeyakinan, berkebajikan, murah hati, bijaksana, dengan berbuat begitu, orang ini telah membalas, bahkan ia telah berbuat lebih dari pada sekedar membalas jasa-jasa orangtua-NYA. ( Anguttara Nikaya 161 ) Pada kesempatan ini saya ingin mengajak para DERMAWAN yang bisa …
30 Nov 2015 8.647 views
Agama Buddha yang oleh umat Buddha dikenal sebagai Buddha Dhamma, bersumber pada kesunyataan yang diungkapkan oleh Sang Buddha Gotama lebih dari dua ribu lima ratus tahun yang lalu, yang menguraikan hakekat kehidupan berdasarkan Pandangan Terang, dan oleh karenanya dapat membebaskan manusia dari ketidaktahuan (avijja) dan penderitaan (dukkha). Dalam sejarah perkembangan agama Buddha, telah timbul berbagai …
22 Feb 2016 6.586 views
DOKTRIN KELAHIRAN KEMBALI Apakah ada kehidupan sebelum kelahiran ? Akankah ada kehidupan setelah kematian ? Ini adalah pertanyaan – pertanyaan yang perlu dibicarakan secara serius dan tenang. Pertanyaan – pertanyaan yang memiliki kepentingan filosofis seperti itu harus dipertimbangkan dengan segenap pemikiran manusia secara objektif dan tanpa prasangka, tidak dipengaruhi oleh perasaan pribadinya. Seseorang mestinya jangan …
28 Jan 2017 5.801 views
Oleh : Y.M. Acharya Buddharakkhita Terdapat berbagai cara dalam latihan metta-bhavana, meditasi cinta kasih universal. Tiga metode dasar akan diuraikan di sini. Petunjuk-petunjuk ini, didasarkan pada sumber-sumber kitab suci dan kitab komentar, ditujukan untuk menjelaskan latihan meditasi metta dalam cara yang jelas, sederhana, dan langsung sehingga setiap orang yang bersungguh-sungguh ingin melaksanakan latihan tidak memiliki …
16 Sep 2018 5.485 views
Sekolah Minggu Remaja Pusdiklat Buddhis Sikkhadama Santibhumi, hari minggu 16 September 2018, di pagi yang cerah para remaja Buddhis berdatangan untuk melaksankan puja terhadap Guru Agung Buddha. Lantunan parita yang baik, terlihat pemimpin puja Aryo dan Anan membaca sesuai dengan tanda baca yang benar. Hal ini merupakan kebanggan bagi remaja Buddhis yang terus dapat turut …
03 Des 2017 4.940 views
“ Anuttaram Punnakhetam Lokassati” Dalam kehidupan manusia didunia ini, terdapat 4 hal yang selalu diinginkan, yaitu : menjadi kaya raya, memperoleh kedudukan yang tinggi, usia panjang, dan mencapai alam kebahagiaan setelah berakhirnya kehidupan di dunia. Secara universal praktek memberi (berdana) dikenal sebagai salah satu keluhuran manusia yang paling mendasar. Terlebih dalam ajaran agama Buddha berdana …
Comments are not available at the moment.