- BeritaMusda I Sukses Membawa Dwi Sektiyono Cahyo sebagai Ketua, PERGABI DIY Siap Berkarya untuk Kemajuan Pendidikan Agama Buddha
- ArtikelMeditasi Pernafasan – Pendahuluan Anapanasati Pokok Meditasi oleh YM. Kasapa Thera
- AgendaSutrimo Pimpin PERGABI Kalimantan Utara: Komitmen untuk Pendidikan Agama Buddha yang Berkualitas
- ArtikelMusda I PERGABI Jawa Timur: Sunarto Terpilih Menjadi Ketua
- ArtikelMusda 1 Pergabi Kalsel: Narmin Resmi Terpilih sebagai Ketua Baru
- BeritaKonsolidasi PERGABI Kalimantan Barat: Subari, S.Ag Terpilih Menjadi Ketua dalam Musda I
- ArtikelPELAKSANAAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5) PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI
Tiga Corak Kehidupan di Dunia
Hukum Tilakkhana termasuk Hukum Kebenaran Mutlak, artinya bahwa hukum ini berlaku dimana-mana dan setiap waktu (tidak terikat oleh waktu dan tempat). Hukum Tilakkhana ini mengacu pada 3 corak kehidupan yang pasti terjadi dan terdapat pada segala sesuatu yang berkondisi. Apa saja 3 corak kehidupan itu?
1. Sabba Sankhara Anicca (ketidakkekalan atau perubahan)
Segala sesuatu dalam alam semesta yang terdiri dari perpaduan unsur-unsur adalah tidak kekal. Buddha Gautama
melihat bahwa segala sesuatu dalam alam semesta ini sebagai suatu proses yang terus berubah atau berevolusi.
2. Sabbe Sankhara Dukkha (tidak memuaskan atau penderitaan)
Bahwa segala sesuatu yang tidak kekal tersebut sesungguhnya tidak memuaskan dan oleh karena itu merupakan penderitaan (dukkha) karena tidak bisa menerima perubahan yang terjadi.
3. Sabbe Dharma Anatta (tidak ada jiwa yang abadi)
Pada akhirnya akan kembali pada pengertian bahwa tidak ada yang dapat disebut sebagai ‘Aku’ atau ‘jiwa’ atau ‘roh’ yang abadi karena semua bentuk selalu berubah. Jadi tidak ada yang namanya jiwa atau roh yang abadi. Semua itu hanyalah pandangan egoisme terhadap diri.
Sudah menjadi sifat umum dari segala sesuatu yang berkondisi untuk selalu mengalami perubahan (impermanence). Hal ini menunjukkan bahwa sesungguhnya tiada satu bentuk pun yang dapat dikatakan sebagai sesuatu yang kekal. Semua kondisi berjalan dengan sendirinya. Terkadang kita tertawa, di lain waktu kita menangis. Bahkan sejak kita dilahirkan di dunia ini, baik disadari ataupun tidak, kita terus menerus mengalami perubahan usia, karakter, intelektualitas dan kebijaksanaan.
Apakah kita bisa mencegah perubahan itu? Tidak ada ilmu pengetahuan yang bisa mencegah jalan alami ini. Kita semua tidak dapat mencegahnya. Dapatkah Anda mengeluarkan napas tanpa menghirupnya? Atau Anda hanya menarik napas tanpa mengeluarkannya? Tidak mungkin itu terjadi. Manusia ingin segala sesuatu agar kekal, tetapi tidak bisa. Itu adalah hal yang mustahil. Jika seseorang menyadari bahwa segala sesuatu adalah tidak kekal, pikirannya berangsur-angsur terbuka. Dan ketika ada sesuatu yang muncul, dia hanya akan mengatakan: “Oh, satu lagi wujud perubahan”.
PENDERITAAN (DUKKHA)
Ketika penderitaan muncul, tidak seorang pun yang dengan mudah bersedia menerimanya. Kecenderungan orang akan beranggapan bahwa penderitaan ini bukan milikku, kebahagiaan adalah milikku. Namun, hal itu justru semakin menjauhkan orang tersebut dari kedamaian dan malah terus membuatnya menderita.
Kemelekatan (attachment) merupakan salah satu sifat dari pengumbaran nafsu keinginan. Semakin seseorang melekat pada sesuatu, semakin sulit pula bagi dia untuk melepaskan diri dari penderitaan dan melihat kebijaksanaan.
TIDAK ADA ROH YANG KEKAL (ANATTA)
Buddha Gautama menolak semua teori dan spekulasi mengenai jiwa sebagai sesuatu yang abadi atau kekal. Demikian juga jiwa yang sifatnya sementara maupun jiwa yang akan menyatu dengan sesuatu yang disebut Maha Abadi. Seluruh tubuh ini tersusun dari 4 elemen: tanah (unsur padatan), air (unsur cairan), api (unsur panas),
dan angin (unsur gerak). Ketika semuanya bersatu dan membentuk tubuh, kemudian kita menamakannya sebagai pria, wanita, dan lain-lain. Tapi itu hanya nama saja, bukanlah diri. Disamping paham anatta (tanpa jiwa) yang merupakan ciri khas ajaran Buddha, terdapat pula 2 paham lain yang saling bertolak belakang dan sama-sama tidak dibenarkan oleh Buddha Gautama,
yaitu:
Atthavada – paham bahwa roh/jiwa adalah kekal abadi dan akan berlangsung sepanjang masa
Ucchedavada – paham bahwa setelah mati atma itupun akan turut lenyap
Sumber : Basic Buddhism – Upa. Sasanasena Seng Hansen
- ajaran alamiah buddha
- ajaran buddha
- ajaran dasar buddha
- ajaran pokok buddha
- anatta
- anicca
- anicca artinya
- dukkha
- dukkha tilakhana
- hukum tilakkhana
- hukum tilakkhana adalah
- hukum tilakkhana terdiri dari
- isi hukum tilakkhana
- manfaat memahami tilakkhana
- manfaat mempelajari tilakkhana
- materi tilakkhana
- paritta tilakkhana
- pembagian tilakkhana
- penderitaan
- pengertian tilakkhana
- pertanyaan tentang tilakkhana
- tanpa inti yang kekal
- tidk kekal
- tiga corak kehidupan
- tilakkhana
- tilakkhana (tiga corak umum)
- tilakkhana adalah
- tilakkhana agama buddha
- tilakkhana artinya
- tilakkhana buddhism
- tilakkhana dalam agama buddha
- tilakkhana disebut
- tilakkhana mengandung arti
- tilakkhana pdf
- tilakkhana sutta
- tilakkhana terdiri dari
- tilakkhana terdiri dari anicca dukkha dan anatta
- tilakkhana vipassana
- tisarana
padamutisarana
28 Nov 2024
Meditasi Pernafasan adalah salah satu meditasi Buddhis yang sangat populer dan mudah dilakukan untuk mengembangkan batin dan nilai luhur setiap manusia Menurut Ajaran Sang Maha Buddha, ada 40 mata pokok Meditasi yang diperuntukkan bekerjanya pikiran dalam membangun Ketenangan melalui Jhana (Pencerapan). Ini adalah disebut Kamma-tthana, dan kata ‘Thanam’ (tempat, stasiun, landasan). Jadi, Kammatthana berarti …
padamutisarana
09 Nov 2024
Tanjung Selor, 09 November 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) kini resmi terbentuk di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Kepengurusan PERGABI Kaltara untuk masa bakti 2024-2027 dibentuk melalui Musyawarah Daerah I (Musda I) PERGABI Kaltara yang berlangsung secara luring di Sekolah Buddhis Paramita bagi anggota yang berdomisili di Tanjung Selor dan daring bagi anggota …
padamutisarana
10 Agu 2024
Magetan, 10 Agustus 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) Provinsi Jawa Timur mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) I di Hotel Merah 2 Sarangan Kabupaten Magetan Jawa Timur untuk pembentukan Pengurus Daerah (PD) PERGABI Jawa Timur yang pertama. Bapak Roch Aksiadi, S.Ag., ST., MM., selaku Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat PERGABI hadir dengan penuh semangat dan …
padamutisarana
21 Jun 2024
Kalimantan Selatan, 14 Juni 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (Pergabi) Provinsi Kalimantan Selatan sukses mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) 1 yang dipusatkan di Aula Vihara Buddha Sasana Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, pada Jumat, 14 Juni 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Pergabi, Bapak Sukiman, S.Ag., M.Pd.B., dengan tujuan untuk membentuk Pengurus …
padamutisarana
30 Mei 2024
Berdasarkan Permendikbudristek No. 56/M/2022, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah kegiatan kokurikuler berbasis projek yag dirancang guna menguatkan pencapaian kompetensi dan karakter profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Projek ini merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka, yang bertujuan untuk menciptakan lulusan siswa-siswa Indonesia yang tergambar sebagai profil Pelajar Pancasila. Dalam upaya membentuk Profil …
padamutisarana
30 Mei 2024
Batam, Tisarana.net – Rabu, 29 Mei 2024 Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) resmi terbentuk di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Kepengurusan PERGABI Kepri untuk masa bakti 2024-2027 dibentuk melalui Musyawarah Daerah I (Musda I) PERGABI Kepri yang berlangsung di BIZ Hotel, Batam. Acara tersebut juga menjadi momen penting untuk pelantikan ketua baru. Dalam sambutannya, Edy …
10 Feb 2018 9.111 views
Kalyanamitta berasal dari kata Kalyana yang artinya baik atau bagus dan Mitta yang artinya teman. Jadi Kalyanamitta berarti teman yang baik atau bagus yang dapat menjadikan diri kita selalu waspada dalam menempuh kehidupan dunia dan setelah meninggal. Terdapat empat macam sahabat yang dipandang berhati tulus ( suhada ) : yaitu A. sahabat penolong ( upakaro …
21 Feb 2016 8.965 views
Ada dua orang yang tidak terbalas jasa-jasa nya siapakah mereka ? AYAH dan IBU-mu. Barang siapa dapat mendorong orangtua-Nya menjadi berkeyakinan, berkebajikan, murah hati, bijaksana, dengan berbuat begitu, orang ini telah membalas, bahkan ia telah berbuat lebih dari pada sekedar membalas jasa-jasa orangtua-NYA. ( Anguttara Nikaya 161 ) Pada kesempatan ini saya ingin mengajak para DERMAWAN yang bisa …
30 Nov 2015 8.663 views
Agama Buddha yang oleh umat Buddha dikenal sebagai Buddha Dhamma, bersumber pada kesunyataan yang diungkapkan oleh Sang Buddha Gotama lebih dari dua ribu lima ratus tahun yang lalu, yang menguraikan hakekat kehidupan berdasarkan Pandangan Terang, dan oleh karenanya dapat membebaskan manusia dari ketidaktahuan (avijja) dan penderitaan (dukkha). Dalam sejarah perkembangan agama Buddha, telah timbul berbagai …
22 Feb 2016 6.606 views
DOKTRIN KELAHIRAN KEMBALI Apakah ada kehidupan sebelum kelahiran ? Akankah ada kehidupan setelah kematian ? Ini adalah pertanyaan – pertanyaan yang perlu dibicarakan secara serius dan tenang. Pertanyaan – pertanyaan yang memiliki kepentingan filosofis seperti itu harus dipertimbangkan dengan segenap pemikiran manusia secara objektif dan tanpa prasangka, tidak dipengaruhi oleh perasaan pribadinya. Seseorang mestinya jangan …
28 Jan 2017 5.832 views
Oleh : Y.M. Acharya Buddharakkhita Terdapat berbagai cara dalam latihan metta-bhavana, meditasi cinta kasih universal. Tiga metode dasar akan diuraikan di sini. Petunjuk-petunjuk ini, didasarkan pada sumber-sumber kitab suci dan kitab komentar, ditujukan untuk menjelaskan latihan meditasi metta dalam cara yang jelas, sederhana, dan langsung sehingga setiap orang yang bersungguh-sungguh ingin melaksanakan latihan tidak memiliki …
16 Sep 2018 5.493 views
Sekolah Minggu Remaja Pusdiklat Buddhis Sikkhadama Santibhumi, hari minggu 16 September 2018, di pagi yang cerah para remaja Buddhis berdatangan untuk melaksankan puja terhadap Guru Agung Buddha. Lantunan parita yang baik, terlihat pemimpin puja Aryo dan Anan membaca sesuai dengan tanda baca yang benar. Hal ini merupakan kebanggan bagi remaja Buddhis yang terus dapat turut …
03 Des 2017 4.949 views
“ Anuttaram Punnakhetam Lokassati” Dalam kehidupan manusia didunia ini, terdapat 4 hal yang selalu diinginkan, yaitu : menjadi kaya raya, memperoleh kedudukan yang tinggi, usia panjang, dan mencapai alam kebahagiaan setelah berakhirnya kehidupan di dunia. Secara universal praktek memberi (berdana) dikenal sebagai salah satu keluhuran manusia yang paling mendasar. Terlebih dalam ajaran agama Buddha berdana …
Comments are not available at the moment.