Home » Artikel » Penyadaran Tubuh dan Perhatian Welas. by Ven Ajahn Brahm.

Penyadaran Tubuh dan Perhatian Welas. by Ven Ajahn Brahm.

padamutisarana 12 Mar 2017 1.042

penyadaran tubuh dan perhatian welas oleh ajahn brahm

Penyadaran Tubuh dan Perhatian Welas.
Ven Ajahn Brahm.

 

Salah satu teknik meditasi yang baik untuk digunakan terutama jika Anda sibuk – adalah penyadaran tubuh. Ketika Anda terusik, seringkali sulit untuk memapankan diri lagi. Alih-alih langsung menuju penyadaran saat kini, keheningan, napas, metta, atau apa pun jenis meditasi yang Anda gunakan, duduklah dan sadarilah sensasi perasaan dalam tubuh Anda. Memusatkan pada perasaan jasmani adalah sebuah jalan untuk memberi kenyamanan pada perasaan-perasaan itu. Ini terutama bermanfaat jika Anda lalah atau sakit. Dan ini tidak begitu sulit.

Untuk membuat latihan semacam ini benar-benar efektif, gunakanlah perhatian welas. Perhatian welas bukan hanya sadar, namun juga memandang perasaan itu dengan kelembutan dan kewelasan. Anda tidak hanya sadar dengan sensasi, namun Anda baik dan lembut terhadapnya. Kebaikan dan kelembutan, bersama dengan penyadaran, membuat lebih mudah untuk berhadapan dengan objek maupun untuk menenangkan dan mengheningkannya. Misalnya, jika Anda mengalami sakit dilutuut atau suatu ketegangan pada tubuh, Anda akan menemukan bahwa dengan menggunakan penyadaran, ditambah sedikit kewelasan bagi diri Anda, menjadikannya mudah untuk mempertahankan perhatian Anda pada tubuh.

Saya mendapat jenis praktik ini sangat berguna untuk hal-hal seperti meditasi jalan. Ketika saya melakukan meditasi jalan, selang beberapa saat tubuh saya mulai menjadi panas, dan kadang ketika saya duduk tubuh saya sedikit lelah dan nyeri. Perasaan jasmani yang saya alami sangat menonjol; rasanya nyata dan mudah diperhatikan. Ini memberi Anda suatu objek yang mudah untuk memulai meditasi Anda, yang menghentikan batin dari berkeliaran ke tempat lain. Ini juga menenangkan badan Anda ketika melakukan peralihan dari meditasi jalan yang aktif menuju meditasi duduk yang tidak aktif. Inilah cara yang indah untuk memusatkan tanpa kehilangan kesadaran Anda.

Memusatkan pada nyeri atau rasa sakit dengan perhatian welas juga membantu menenangkannya. Pengalaman saya sendiri telah menunjukkan pada saya bahwa memusatkan pada perasaan sakit atau nyeri pada tubuh dengan perhatian welas cenderung mengurangi rasa sakit atau nyeri. Nyeri dan sakit tampaknya tanggap tidak hanya terhadap penyadaran yang diarahkan kepada mereka, namun juga terhadap kebaikkan yang ditujukan kepada mereka. Misalnya pembacaan sutta yang para bhikkhu lakukan untuk orang yang menderita sakit. Jika Anda memusatkan perhatian pada orang sakit tersebut dan menyebarkan cinta kasih atau metta kepada mereka, itu tampaknya memiliki pengaruh yang postif. Bayangkan apa jenis metta itu bisa lakukan buat Anda. Karena Anda juah lebih akrab dengan diri Anda ketimbang dengan siapa pun, menyebarkan perhatian welas ini ke bagian-bagian tubuh Anda sendiri bisa memiliki pengaruh dahsyat pada Anda secara fisik. Dan kadang, terutama saat Anda masuk ke meditasi mendalam dan batin Anda sangat penuh daya, Anda bisa melihat hal itu efektif. Anda bisa ‘menyembar’ rasa nyeri dengan kebaikan dan nyeri itu pun langsung lenyap karena batin Anda begitu kuat. Cukup letakkan perhatian Anda disana disertai kebaikan itu manjur nyaris seketika. Penyadaran, bersama dengan metta dan kewelasan, memiliki kekuatan yang mengejutkan. Selama retret apa pun, jika Anda mengalami nyeri atau rasa sakit-dan Anda kaan makin banyak mengalaminya ketika Anda makin tua–gunakan perhatian welas. Nantinya, saat Anda duduk dan mengamati napas Anda, latihan ini akan bermanfaat besar.

Dengan mengamati perasaan dalam tubuh – apa pun perasaan yangmuncul pada waktu itu -dan peduli pada mereka, Anda sesungguhnya melatih apa yang saya sebut ‘penyadaran momen kini dalam keheningan’. Ketika Anda mengamati sensasi tubuh, penyadaran hening akan momen kini terjadi dengan sendirinya. Tidak banyak yang bisa dikatakan mengenai sensasi ini, apakah mereka menyenangkan atau menyakitkan. Itu karena mereka tidak melahirkan percakapan, konsep, atau bahasa sehingga mereka adalah obyek meditasi hebat untuk menenangkan batin yang berpikir, Anda menciptakan jembatan yang sangat berguna antara dunia di luar dan penyadaran momen kini dalam keheningan, dan kemudian dengan penyadaran napas.

 

Sumber :

https://www.facebook.com/744210529044598/photos/a.744215425710775.1073741828.744210529044598/1071820649616916/?type=3&theater

 

Comments are not available at the moment.

Sorry, the comment form has been disabled on this page/article.
Related post
Musda I Sukses Membawa Dwi Sektiyono Cahyo sebagai Ketua, PERGABI DIY Siap Berkarya untuk Kemajuan Pendidikan Agama Buddha

padamutisarana

30 Nov 2024

Musda I Sukses Membawa Dwi Sektiyono Cahyo sebagai Ketua, PERGABI DIY Siap Berkarya untuk Kemajuan Pendidikan Agama Buddha Sleman, 30 November 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha (PERGABI) Daerah Istimewa Yogyakarta mengadakan Musyawarah Daerah (MUSDA) I pemilihan dan pembentukan pengurus sekaligus melaksanakan pelantikan pengurus baru untuk periode 2024-2027. Kegiatan ini diselenggarakan di Vihara Dharma Wijaya, …

Meditasi Pernafasan – Pendahuluan Anapanasati Pokok Meditasi oleh YM. Kasapa Thera

padamutisarana

28 Nov 2024

Meditasi Pernafasan adalah salah satu meditasi Buddhis yang sangat populer dan mudah dilakukan untuk mengembangkan batin dan nilai luhur setiap manusia   Menurut Ajaran Sang Maha Buddha, ada 40 mata pokok Meditasi yang diperuntukkan bekerjanya pikiran dalam membangun Ketenangan melalui Jhana (Pencerapan). Ini adalah disebut Kamma-tthana, dan kata ‘Thanam’ (tempat, stasiun, landasan). Jadi, Kammatthana berarti …

Sutrimo Pimpin PERGABI Kalimantan Utara: Komitmen untuk Pendidikan Agama Buddha yang Berkualitas

padamutisarana

09 Nov 2024

Tanjung Selor, 09 November 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) kini resmi terbentuk di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Kepengurusan PERGABI Kaltara untuk masa bakti 2024-2027 dibentuk melalui Musyawarah Daerah I (Musda I) PERGABI Kaltara yang berlangsung secara luring di Sekolah Buddhis Paramita bagi anggota yang berdomisili di Tanjung Selor dan daring bagi anggota …

Musda I PERGABI Jawa Timur: Sunarto Terpilih Menjadi Ketua

padamutisarana

10 Agu 2024

Magetan, 10 Agustus 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) Provinsi Jawa Timur mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) I di Hotel Merah 2 Sarangan Kabupaten Magetan Jawa Timur untuk pembentukan Pengurus Daerah (PD)  PERGABI Jawa Timur yang pertama. Bapak Roch Aksiadi, S.Ag., ST., MM., selaku Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat PERGABI hadir dengan penuh semangat dan …

Musda 1 Pergabi Kalsel: Narmin Resmi Terpilih sebagai Ketua Baru

padamutisarana

21 Jun 2024

Kalimantan Selatan, 14 Juni 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (Pergabi) Provinsi Kalimantan Selatan sukses mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) 1 yang dipusatkan di Aula Vihara Buddha Sasana Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, pada Jumat, 14 Juni 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Pergabi, Bapak Sukiman, S.Ag., M.Pd.B., dengan tujuan untuk membentuk Pengurus …

Konsolidasi PERGABI Kalimantan Barat: Subari, S.Ag Terpilih Menjadi Ketua dalam Musda I

padamutisarana

01 Jun 2024

Mempawah – Tisarana.Net 1 Juni 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) Provinsi Kalimantan Barat mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) I di Gedung PGRI Kabupaten Mempawah untuk pembentukan PD PERGABI Kalimantan Barat yang pertama. Bapak Tukul Slamet, S. Ag., selaku Sekretaris Pengurus Pusat PERGABI hadir dengan penuh semangat dan memberikan arahan serta motivasi kepada seluruh …

x
x