- BeritaMusda I Sukses Membawa Dwi Sektiyono Cahyo sebagai Ketua, PERGABI DIY Siap Berkarya untuk Kemajuan Pendidikan Agama Buddha
- ArtikelMeditasi Pernafasan – Pendahuluan Anapanasati Pokok Meditasi oleh YM. Kasapa Thera
- AgendaSutrimo Pimpin PERGABI Kalimantan Utara: Komitmen untuk Pendidikan Agama Buddha yang Berkualitas
- ArtikelMusda I PERGABI Jawa Timur: Sunarto Terpilih Menjadi Ketua
- ArtikelMusda 1 Pergabi Kalsel: Narmin Resmi Terpilih sebagai Ketua Baru
- BeritaKonsolidasi PERGABI Kalimantan Barat: Subari, S.Ag Terpilih Menjadi Ketua dalam Musda I
- ArtikelPELAKSANAAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5) PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI
Pengetahuan Sejati. Ven Ajahn Chah.
Pengetahuan Sejati.
Ven Ajahn Chah.
Sewaktu pertama kalinya seorang bocah kota pergi ke perdesaan, ia akan melihat berbagai hal yang belum pernah dia lihat dan tahu sebelumnya. Sewaktu melihat bebek, ia bertanya, “Papa, apa itu?” Sewaktu melihat kerbau, ia berteriak, “Mama, lihat hewan besar itu!” Ia terus bertingkah seperti ini terhadap apa pun yang dilihatnya, sampai orang tuanya letih menjawabnya. Apa pun penjelasan mereka, si anak akan terus bertanya karena belum pernah ia melihat hal-hal itu sebelumnya. Ia terkesima. Akhirnya, orang tuanya cuma menjawab dengan gerutu. Namun si anak tidak kapok dan terus bertanya. “Apa ini? Apa benda itu? Kok hewan ini bisa begitu?” Rasa ingin tahu dan pertanyaan itu tiada habisnya. tetapi setelah tumbuh dewasa, ia akna tahu semua hal ini, dan smeuanya ini tak akan lagi menjadi misteri baginya.
Meditasi itu persis seperti ini. Dahulu saya juga seperti ini. Tetapi setelah muncul pemahaman sejati, pertanyaan pun berhenti. Lewat pematangan dalam praktik dan dengan membiasakan batin pada penyelidikan, orang akan mampu menjawab semua pertanyaan-pertanyaan itu dengan sendirinya.
Jadi kalian harus senantiasa mengamati diri sendiri. Masing-masing kalaian harus melihat dengan cermat untuk sadar seberapa jujurnya kalian terhadap diri sendiri dan untuk tahu saat kalian menipu diri kalian sendiri.
Pemikiran hanyalah penggagasan dan pembuatan. Jika kita tidak sadar sepenuhnya, kita mulai akan meyakininya sebagai suatu kebijaksanaan. Lalu kita mengikutinya, sampai terbentur pada ketidakpuasan dan derita. Seandainya pemikiran itu benar-benar kebijaksanaan, akankah pemikiran menyebabkan penderitaan?
Namun pemikiran adalah sesuatu yang dapat mengarah pada kebijaksanaan, sesuatu yang bisa membuat kita melihat dan mengetahui. Janganlah berpikir bahwa keduanya itu jauh terpisah. Dimana pun ada penggagasan, di situlah ada kebijaksanaan. Di mana pun ada yang tercipta, di situlah ada yang tak tercipta. Yang tak tercipta itu adalah keterbebasan dari penggagasan. Yang tercipta adalah penggagasan.
Ini ditunjukkan melalui berbagai cara oleh berbagai guru. Dalam Zen, misalnya, mereka punya cara khas untuk menyampaikan kebijaksanaan. Kalian ditanyai satu pertanyaan, dan ketika kalian menjawab, mereka akan memukul kalian. Gedebuk! Mereka akan bertanya lagi. Kali ini kalian tidak menjawab. Namun mereka memukul kalian lagi. “Hmmmm….apa gerangan yang terjadi? Aku bisa mati karenanya. Bagiamana aku harus menjawabnya? Apa yang mesti aku lakukan? Maju kena, mundur kena. Tetap diam dan tak menjawab juga salah.
Apa pun yang kalian coba, kalian cuma dipukuli. Timbul semacam perasaan, lalu kalian mulai mencari jawabannya yang lebih mendalam. Inilah metode Zen yang pernah saya baca. Bikin penasaran bukan?
Bagaimana pun kalian menjawab atau tidak menjawab, kalian dipukuli, kalian akan kehilangan semua gagasan tentang yang benar dan yang salah. Kalian tidak boleh bergerak, kalian juga tidak boleh hanya diam. Apa yang mestinya kalian lakukan? Kalian kehabisan akal, namun masih ada yang harus dilakukan. Jadi batin ini terus menyelidiki sendiri untuk menemukan jalan keluarnya. Saya rasa metode mereka ini sangat bagus. Misterius. Namun untuk kita, ada banyak pemikiran dan dugaan tentang hidup yang sesungguhnya. Kita tahu sesuatu, namun yang kita ketahui itu cuma apa yang orang lain bilang. Alhasil, akan selalu ada yang perlu ditanyakan dan dipelajari, dan akan selalu ada keraguan. Semakin sesuatu dijelaskan, semakin kita jauh dari pemahaman. Mengapa demikian? Apa yang menghalangi kita? Pengetahuan itu sendirilah yang menghalangi kita. Ingatlah itu.
Jadi kalian benar-benar perlu mencari ke dalam. Sewaktu terus mencari, pemahaman kalian akan semakin halus. Kesadaran halus ini akan tampak seperti sangat bagus. Tetapi guru Zen tidak menerimanya. “Buang yang halus itu! Aku tidak butuh itu!” Dan kalian dipukuli lagi. Sewaktu yang halus itu masih ada, kalian harus mengeluarkannya. Kalian tidak tahu apa yang mesti dilakukan, diam atau pergi, dan kalain akan kehabisan pilihan. Lebih baik semuanya itu dilempar jauh-jauh.
Telah diajarkan bahwa semua pemikiran dan perasaan kita hanyalah dunia fantasi dari ramuan batin. Itu bukan pengetahuan sejati. Itu ciptaan dari berfantasi, tapi kita merasa itulah pengetahuan sejati. Ini pengetahuan tanpa pelepasan. Dengan pengetahuan sejati, kita melepas.
Sumber :
https://www.facebook.com/744210529044598/photos/a.744215425710775.1073741828.744210529044598/1073067626158885/?type=3&theater
padamutisarana
30 Nov 2024
Musda I Sukses Membawa Dwi Sektiyono Cahyo sebagai Ketua, PERGABI DIY Siap Berkarya untuk Kemajuan Pendidikan Agama Buddha Sleman, 30 November 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha (PERGABI) Daerah Istimewa Yogyakarta mengadakan Musyawarah Daerah (MUSDA) I pemilihan dan pembentukan pengurus sekaligus melaksanakan pelantikan pengurus baru untuk periode 2024-2027. Kegiatan ini diselenggarakan di Vihara Dharma Wijaya, …
padamutisarana
28 Nov 2024
Meditasi Pernafasan adalah salah satu meditasi Buddhis yang sangat populer dan mudah dilakukan untuk mengembangkan batin dan nilai luhur setiap manusia Menurut Ajaran Sang Maha Buddha, ada 40 mata pokok Meditasi yang diperuntukkan bekerjanya pikiran dalam membangun Ketenangan melalui Jhana (Pencerapan). Ini adalah disebut Kamma-tthana, dan kata ‘Thanam’ (tempat, stasiun, landasan). Jadi, Kammatthana berarti …
padamutisarana
09 Nov 2024
Tanjung Selor, 09 November 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) kini resmi terbentuk di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Kepengurusan PERGABI Kaltara untuk masa bakti 2024-2027 dibentuk melalui Musyawarah Daerah I (Musda I) PERGABI Kaltara yang berlangsung secara luring di Sekolah Buddhis Paramita bagi anggota yang berdomisili di Tanjung Selor dan daring bagi anggota …
padamutisarana
10 Agu 2024
Magetan, 10 Agustus 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) Provinsi Jawa Timur mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) I di Hotel Merah 2 Sarangan Kabupaten Magetan Jawa Timur untuk pembentukan Pengurus Daerah (PD) PERGABI Jawa Timur yang pertama. Bapak Roch Aksiadi, S.Ag., ST., MM., selaku Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat PERGABI hadir dengan penuh semangat dan …
padamutisarana
21 Jun 2024
Kalimantan Selatan, 14 Juni 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (Pergabi) Provinsi Kalimantan Selatan sukses mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) 1 yang dipusatkan di Aula Vihara Buddha Sasana Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, pada Jumat, 14 Juni 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Pergabi, Bapak Sukiman, S.Ag., M.Pd.B., dengan tujuan untuk membentuk Pengurus …
padamutisarana
01 Jun 2024
Mempawah – Tisarana.Net 1 Juni 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) Provinsi Kalimantan Barat mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) I di Gedung PGRI Kabupaten Mempawah untuk pembentukan PD PERGABI Kalimantan Barat yang pertama. Bapak Tukul Slamet, S. Ag., selaku Sekretaris Pengurus Pusat PERGABI hadir dengan penuh semangat dan memberikan arahan serta motivasi kepada seluruh …
10 Feb 2018 9.110 views
Kalyanamitta berasal dari kata Kalyana yang artinya baik atau bagus dan Mitta yang artinya teman. Jadi Kalyanamitta berarti teman yang baik atau bagus yang dapat menjadikan diri kita selalu waspada dalam menempuh kehidupan dunia dan setelah meninggal. Terdapat empat macam sahabat yang dipandang berhati tulus ( suhada ) : yaitu A. sahabat penolong ( upakaro …
21 Feb 2016 8.965 views
Ada dua orang yang tidak terbalas jasa-jasa nya siapakah mereka ? AYAH dan IBU-mu. Barang siapa dapat mendorong orangtua-Nya menjadi berkeyakinan, berkebajikan, murah hati, bijaksana, dengan berbuat begitu, orang ini telah membalas, bahkan ia telah berbuat lebih dari pada sekedar membalas jasa-jasa orangtua-NYA. ( Anguttara Nikaya 161 ) Pada kesempatan ini saya ingin mengajak para DERMAWAN yang bisa …
30 Nov 2015 8.663 views
Agama Buddha yang oleh umat Buddha dikenal sebagai Buddha Dhamma, bersumber pada kesunyataan yang diungkapkan oleh Sang Buddha Gotama lebih dari dua ribu lima ratus tahun yang lalu, yang menguraikan hakekat kehidupan berdasarkan Pandangan Terang, dan oleh karenanya dapat membebaskan manusia dari ketidaktahuan (avijja) dan penderitaan (dukkha). Dalam sejarah perkembangan agama Buddha, telah timbul berbagai …
22 Feb 2016 6.606 views
DOKTRIN KELAHIRAN KEMBALI Apakah ada kehidupan sebelum kelahiran ? Akankah ada kehidupan setelah kematian ? Ini adalah pertanyaan – pertanyaan yang perlu dibicarakan secara serius dan tenang. Pertanyaan – pertanyaan yang memiliki kepentingan filosofis seperti itu harus dipertimbangkan dengan segenap pemikiran manusia secara objektif dan tanpa prasangka, tidak dipengaruhi oleh perasaan pribadinya. Seseorang mestinya jangan …
28 Jan 2017 5.831 views
Oleh : Y.M. Acharya Buddharakkhita Terdapat berbagai cara dalam latihan metta-bhavana, meditasi cinta kasih universal. Tiga metode dasar akan diuraikan di sini. Petunjuk-petunjuk ini, didasarkan pada sumber-sumber kitab suci dan kitab komentar, ditujukan untuk menjelaskan latihan meditasi metta dalam cara yang jelas, sederhana, dan langsung sehingga setiap orang yang bersungguh-sungguh ingin melaksanakan latihan tidak memiliki …
16 Sep 2018 5.493 views
Sekolah Minggu Remaja Pusdiklat Buddhis Sikkhadama Santibhumi, hari minggu 16 September 2018, di pagi yang cerah para remaja Buddhis berdatangan untuk melaksankan puja terhadap Guru Agung Buddha. Lantunan parita yang baik, terlihat pemimpin puja Aryo dan Anan membaca sesuai dengan tanda baca yang benar. Hal ini merupakan kebanggan bagi remaja Buddhis yang terus dapat turut …
03 Des 2017 4.949 views
“ Anuttaram Punnakhetam Lokassati” Dalam kehidupan manusia didunia ini, terdapat 4 hal yang selalu diinginkan, yaitu : menjadi kaya raya, memperoleh kedudukan yang tinggi, usia panjang, dan mencapai alam kebahagiaan setelah berakhirnya kehidupan di dunia. Secara universal praktek memberi (berdana) dikenal sebagai salah satu keluhuran manusia yang paling mendasar. Terlebih dalam ajaran agama Buddha berdana …
Comments are not available at the moment.