Home » Artikel » Sekat di Antara Manusia. Oleh YM. Bhante Sri Pannavaro Mahathera.

Sekat di Antara Manusia. Oleh YM. Bhante Sri Pannavaro Mahathera.

padamutisarana 25 Okt 2017 632

Kalau kita mau menyadari kehidupan ini dan mau dengan jujur melihat masyarakat di sekitar kita, seringkali antara manusia yang satu sulit untuk bergaul dengan manusia yang lain. Apakah yang menjadi penghalang? Pemisah atau penyekat itu memang tidak kasat mata, tidak mampu di deteksi dengan mata, tetapi mampu memisahkan manusia yang satu dengan yang lain.

Apakah “pemisah” itu? Yang kadang-kadang amat jahat dan mungkin amat pekat untuk diterobos, yang mengalahkan persaudaraan, mengalahkan budi baik, hubungan baik, mengalahkan yang lain-lain; sehingga membuat kita sulit untuk bergaul dengan yang lain.

Pemisah atau penyekat itu tidak lain adalah predikat-predikat atau status-status yang kita punyai. Kalau saya menyebutkan bahwa saya umat beragama A maka saya sudah membuat penyekat dengan umat beragama lain. Saya umat dari agama A dan Anda umat beragama B, saya biarawan dan Anda umat awam, saya pimpinan dan Anda karyawan, saya murid dan Anda guru, saya orang mampu dan Anda bawahan saja. Sangat banyak dan banyak lagi ! Kalau kita menuliskan predikat-predikat ini, mungkin lebih tebal dari buku telephone yang kita punyai. Saya ibu, saya ayah, saya anak, saya karyawan, saya majikan, saya pimpinan…….sedangkan Anda bukan ! Begitu saya menyadari saya umat beragama A, maka saya merasa berbeda dengan umat beragama lain. Begitu saya menyadari bahwa saya adalah biarawan, maka saya menganggap Anda berbeda dengan saya.

Memang predikat-predikat itu diperlukan dalam tata kehidupan bermasyarakat. Tetapi, untuk kepentingan batin kita, untuk pembentukkan mental kita yang sehat, kalau suatu saat kita mau menyingkirkan semua predikat itu untuk sementara, apakah yang kita lihat? Kalau kita mau sesaat menyingkirkan predikat-predikat yang merupakan pagar, yang merupakan penyekat yang dahsyat itu, maka kita akan melihat akar yang sama pada setiap orang.

Apakah itu? Tidak lain bahwa kita semua adalah manusia. Saya adalah manusia, demikian juga Anda, pimpinan kita adalah manusia, Anda pun manusia. Anda menjadi pimpinan adalah manusia dan Anda pimpin itu juga manusia seperti Anda.

Kesadaran akan hakikat kita sebagai manusia inilah yang kadang-kadang dibungkus dan masih ditambah lagi dengan sekat berupa bermacam-macam predikat. Kalau kita sudah maju dan sukses, berhasil menjadi pimpinan, mempunyai jabatan tinggi tertentu, merasa menjadi atau mempunyai peran tertentu; maka kadang-kadang kita berpikir seolah-olah kita sudah bukan manusia biasa lagi, bahkan kita memandang yang lain menjadi bukan manusia lagi.

Sumber : https://www.facebook.com/TS2C2/

 

Comments are not available at the moment.

Sorry, the comment form has been disabled on this page/article.
Related post
Meditasi Pernafasan – Pendahuluan Anapanasati Pokok Meditasi oleh YM. Kasapa Thera

padamutisarana

28 Nov 2024

Meditasi Pernafasan adalah salah satu meditasi Buddhis yang sangat populer dan mudah dilakukan untuk mengembangkan batin dan nilai luhur setiap manusia   Menurut Ajaran Sang Maha Buddha, ada 40 mata pokok Meditasi yang diperuntukkan bekerjanya pikiran dalam membangun Ketenangan melalui Jhana (Pencerapan). Ini adalah disebut Kamma-tthana, dan kata ‘Thanam’ (tempat, stasiun, landasan). Jadi, Kammatthana berarti …

Sutrimo Pimpin PERGABI Kalimantan Utara: Komitmen untuk Pendidikan Agama Buddha yang Berkualitas

padamutisarana

09 Nov 2024

Tanjung Selor, 09 November 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) kini resmi terbentuk di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Kepengurusan PERGABI Kaltara untuk masa bakti 2024-2027 dibentuk melalui Musyawarah Daerah I (Musda I) PERGABI Kaltara yang berlangsung secara luring di Sekolah Buddhis Paramita bagi anggota yang berdomisili di Tanjung Selor dan daring bagi anggota …

Musda I PERGABI Jawa Timur: Sunarto Terpilih Menjadi Ketua

padamutisarana

10 Agu 2024

Magetan, 10 Agustus 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) Provinsi Jawa Timur mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) I di Hotel Merah 2 Sarangan Kabupaten Magetan Jawa Timur untuk pembentukan Pengurus Daerah (PD)  PERGABI Jawa Timur yang pertama. Bapak Roch Aksiadi, S.Ag., ST., MM., selaku Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat PERGABI hadir dengan penuh semangat dan …

Musda 1 Pergabi Kalsel: Narmin Resmi Terpilih sebagai Ketua Baru

padamutisarana

21 Jun 2024

Kalimantan Selatan, 14 Juni 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (Pergabi) Provinsi Kalimantan Selatan sukses mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) 1 yang dipusatkan di Aula Vihara Buddha Sasana Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, pada Jumat, 14 Juni 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Pergabi, Bapak Sukiman, S.Ag., M.Pd.B., dengan tujuan untuk membentuk Pengurus …

PELAKSANAAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5) PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI

padamutisarana

30 Mei 2024

Berdasarkan Permendikbudristek No. 56/M/2022, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah kegiatan kokurikuler berbasis projek yag dirancang guna menguatkan pencapaian kompetensi dan karakter profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Projek ini merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka, yang bertujuan untuk menciptakan lulusan siswa-siswa Indonesia yang tergambar sebagai profil Pelajar Pancasila. Dalam upaya membentuk Profil …

Tri Wahyono Joko Towo Dinobatkan sebagai Ketua Baru PERGABI Kepulauan Riau

padamutisarana

30 Mei 2024

Batam, Tisarana.net – Rabu, 29 Mei 2024 Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) resmi terbentuk di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Kepengurusan PERGABI Kepri untuk masa bakti 2024-2027 dibentuk melalui Musyawarah Daerah I (Musda I) PERGABI Kepri yang berlangsung di BIZ Hotel, Batam. Acara tersebut juga menjadi momen penting untuk pelantikan ketua baru. Dalam sambutannya, Edy …

x
x