- BeritaMusda I Sukses Membawa Dwi Sektiyono Cahyo sebagai Ketua, PERGABI DIY Siap Berkarya untuk Kemajuan Pendidikan Agama Buddha
- ArtikelMeditasi Pernafasan – Pendahuluan Anapanasati Pokok Meditasi oleh YM. Kasapa Thera
- AgendaSutrimo Pimpin PERGABI Kalimantan Utara: Komitmen untuk Pendidikan Agama Buddha yang Berkualitas
- ArtikelMusda I PERGABI Jawa Timur: Sunarto Terpilih Menjadi Ketua
- ArtikelMusda 1 Pergabi Kalsel: Narmin Resmi Terpilih sebagai Ketua Baru
- BeritaKonsolidasi PERGABI Kalimantan Barat: Subari, S.Ag Terpilih Menjadi Ketua dalam Musda I
- ArtikelPELAKSANAAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5) PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI
Pertanyaan seorang petugas Keamanan Parkir
Sebagai pembimbing spiritual, saya terbuka berdiskusi dengan siapa saja. Tidak memandang status, suku, ataupun agamanya. Bantuan pengertian ini semata hanya bertujuan, agar mereka mendapatkan jawaban permasalahan hidupnya, sesuai kebenaran.
Ketika itu saya audiensi dengan Bapak Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal untuk gema Waisak. Karena panitia diterima setelah makan siang, sesampainya disana tidak dapat parkir. Akhirnya, umat mencari parkir di gedung sebelahnya.
Karena belum mengetahui medan parkir, akhirnya mobil diberhentikan di pinggir. Kami tidak turun dari mobil. Sambil menunggu, panitia hanya berbincang saja di dalam mobil, mengenai gema Waisak. Kami menggunakan mobil dengan kaca yang cukup gelap. Mungkin orang akan kesulitan melihat dari luar, tapi dari dalam kami dapat melihat.
Saat kami sedang berbincang, ada umat yang terheran-heran. Menurutnya, ada seorang petugas keamanan parkir yang terus menempel di pintu tempat di mana saya duduk. Saya duduk di depan, samping umat yang menyetir. Menurut pantauan umat, petugas ini mondar-mandir sambil melirik terus ke arah saya. Mendapat cerita ini, umat yang menyetirkan mobil, mengira karena kesalahan parkir. Maka ia membuka kaca mobil. Petugas itu menghampirinya.
Umat itu bertanya, “Pak, parkir di sini boleh?”
Petugas itu menjawab, spontan, “oh, boleh, boleh, pak!” lalu petugas itu berkata lagi, sambil kepalanya merunduk ke arah dalam mobil, dan menyapa saya, “Maaf, pak, Bapak Sang Buddha ya?”
Mendapat teguran seperti itu, rasanya ingin tertawa. Tapi kemudian saya paham yang dimaksud itu adalah Bhikkhu Buddha.
Saya menjawab, “Iya, ada apa Pak?”
“Anu, Pak. Apa boleh saya bertanya? Mau tukar pikiran gitu, Pak.” kata petugas itu dengan logat jawanya. Lantas saya menjawab, “Iya, boleh silahkan.” petugas itupun lantas berputar menuju sisi mobil, tempat saya duduk. Dan, kaca pun terbuka. Kami dapat berkomunikasi lebih dekat.
Bapak petugas keamanan parkir itu memulai percakapan dengan kalimat, “Begini Pak. Saya itu selalu diikuti makhluk halus, makhluknya jahat. Saya harus bagaimana, Pak?”
Inilah pertanyaan umum yang terjadi di masyarakat. Saya mesti menjawab, tapi dengan bahasa yang masuk di pikirannya.
“Gini ya mas, panggil mas aja ya, dari Jawa juga kan?”
“Inggih pak,” jawabnya.
“Perasaan bahwa ada makhluk yang mengikuti kita itu sebenarnya yang jahat, mas. Belum tentu ada makhluk yang mengikuti kita.” baru berkata seperti ini, langsung dibantah,
“Tapi bener itu Pak, katanya naga.”
Saya menambahkan, “Kalaupun itu benar, mas, ada makhluk yang mengikuti, belum tentu jahat. Apalagi mau menjahati kita. Itu belum tentu.”
Sampai di sini, dia mengangguk-angguk.
Penjelasanpun disambung, “Kalo mas mau caranya supaya makhluk itu tidak jahat dengan kita, saya kasih tahu caranya.”
Petugas itu terlihat antusias sekali, “Iya, Pak. Mau..!”
“Begini, mas. Pertama, jangan takut. Setelah tidak takut, diri kita akan tenang. Sesekali, kalau ada waktu, mas rileks kan seluruh tubuh dan pikiran. Beri waktu untuk rileks, terutama buat pikiran. Jangan bebani pikiran dengan macam-macam keinginan yang belum terjadi, dan jangan mengingat masalah yang sudah terjadi. Setelah fisik ini rileks, pikiran juga rileks, rasa rileks itu akan membuang ketegangan. Kita jadi tenang berpikir, jernih melihat masalah. Kalau sudah tenang, setiap mas berbuat baik, entah habis shalat atau sedekah, coba mas merenung dalam diri, dan mengarahkan pikiran dengan berpikir, semoga semua makhluk berbahagia. Kalau ini dilakukan terus menerus, makhluk seram seperti apapun tidak berani menjahati kita. Kita jangan menuduh dulu dia jahat. Karena tidak semua makhluk itu jahat. Ada yang baik juga, mas.” begitu penjelasan saya.
Petugas itu berkata, “Oh, gitu ya, berarti yang pertama tidak boleh takut ya, Pak. Tapi bener ndak, Pak? Kalau makhluk yang ikut saya itu, tidak jahat.”
Mengatasi orang dalam kondisi labil, harus diberi penegasan.
Saya katakan, “Tidak, Mas…! Malah kalau orang tertentu kan mengatakan naga itu bagus…, masak makhluknya aja belum tentu ada, sudah dikatakan jahat toh mas?”
Petugas itu pun tersenyum, sambil mengucapkan terima kasih.
Itulah fakta di dalam hidup ini, manusia kadang menakut-nakuti dirinya sendiri…
✍🏼 Bhante Abhakaro
padamutisarana
28 Nov 2024
Meditasi Pernafasan adalah salah satu meditasi Buddhis yang sangat populer dan mudah dilakukan untuk mengembangkan batin dan nilai luhur setiap manusia Menurut Ajaran Sang Maha Buddha, ada 40 mata pokok Meditasi yang diperuntukkan bekerjanya pikiran dalam membangun Ketenangan melalui Jhana (Pencerapan). Ini adalah disebut Kamma-tthana, dan kata ‘Thanam’ (tempat, stasiun, landasan). Jadi, Kammatthana berarti …
padamutisarana
09 Nov 2024
Tanjung Selor, 09 November 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) kini resmi terbentuk di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Kepengurusan PERGABI Kaltara untuk masa bakti 2024-2027 dibentuk melalui Musyawarah Daerah I (Musda I) PERGABI Kaltara yang berlangsung secara luring di Sekolah Buddhis Paramita bagi anggota yang berdomisili di Tanjung Selor dan daring bagi anggota …
padamutisarana
10 Agu 2024
Magetan, 10 Agustus 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) Provinsi Jawa Timur mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) I di Hotel Merah 2 Sarangan Kabupaten Magetan Jawa Timur untuk pembentukan Pengurus Daerah (PD) PERGABI Jawa Timur yang pertama. Bapak Roch Aksiadi, S.Ag., ST., MM., selaku Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat PERGABI hadir dengan penuh semangat dan …
padamutisarana
21 Jun 2024
Kalimantan Selatan, 14 Juni 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (Pergabi) Provinsi Kalimantan Selatan sukses mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) 1 yang dipusatkan di Aula Vihara Buddha Sasana Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, pada Jumat, 14 Juni 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Pergabi, Bapak Sukiman, S.Ag., M.Pd.B., dengan tujuan untuk membentuk Pengurus …
padamutisarana
30 Mei 2024
Berdasarkan Permendikbudristek No. 56/M/2022, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah kegiatan kokurikuler berbasis projek yag dirancang guna menguatkan pencapaian kompetensi dan karakter profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Projek ini merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka, yang bertujuan untuk menciptakan lulusan siswa-siswa Indonesia yang tergambar sebagai profil Pelajar Pancasila. Dalam upaya membentuk Profil …
padamutisarana
30 Mei 2024
Batam, Tisarana.net – Rabu, 29 Mei 2024 Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) resmi terbentuk di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Kepengurusan PERGABI Kepri untuk masa bakti 2024-2027 dibentuk melalui Musyawarah Daerah I (Musda I) PERGABI Kepri yang berlangsung di BIZ Hotel, Batam. Acara tersebut juga menjadi momen penting untuk pelantikan ketua baru. Dalam sambutannya, Edy …
10 Feb 2018 9.089 views
Kalyanamitta berasal dari kata Kalyana yang artinya baik atau bagus dan Mitta yang artinya teman. Jadi Kalyanamitta berarti teman yang baik atau bagus yang dapat menjadikan diri kita selalu waspada dalam menempuh kehidupan dunia dan setelah meninggal. Terdapat empat macam sahabat yang dipandang berhati tulus ( suhada ) : yaitu A. sahabat penolong ( upakaro …
21 Feb 2016 8.936 views
Ada dua orang yang tidak terbalas jasa-jasa nya siapakah mereka ? AYAH dan IBU-mu. Barang siapa dapat mendorong orangtua-Nya menjadi berkeyakinan, berkebajikan, murah hati, bijaksana, dengan berbuat begitu, orang ini telah membalas, bahkan ia telah berbuat lebih dari pada sekedar membalas jasa-jasa orangtua-NYA. ( Anguttara Nikaya 161 ) Pada kesempatan ini saya ingin mengajak para DERMAWAN yang bisa …
30 Nov 2015 8.647 views
Agama Buddha yang oleh umat Buddha dikenal sebagai Buddha Dhamma, bersumber pada kesunyataan yang diungkapkan oleh Sang Buddha Gotama lebih dari dua ribu lima ratus tahun yang lalu, yang menguraikan hakekat kehidupan berdasarkan Pandangan Terang, dan oleh karenanya dapat membebaskan manusia dari ketidaktahuan (avijja) dan penderitaan (dukkha). Dalam sejarah perkembangan agama Buddha, telah timbul berbagai …
22 Feb 2016 6.585 views
DOKTRIN KELAHIRAN KEMBALI Apakah ada kehidupan sebelum kelahiran ? Akankah ada kehidupan setelah kematian ? Ini adalah pertanyaan – pertanyaan yang perlu dibicarakan secara serius dan tenang. Pertanyaan – pertanyaan yang memiliki kepentingan filosofis seperti itu harus dipertimbangkan dengan segenap pemikiran manusia secara objektif dan tanpa prasangka, tidak dipengaruhi oleh perasaan pribadinya. Seseorang mestinya jangan …
28 Jan 2017 5.801 views
Oleh : Y.M. Acharya Buddharakkhita Terdapat berbagai cara dalam latihan metta-bhavana, meditasi cinta kasih universal. Tiga metode dasar akan diuraikan di sini. Petunjuk-petunjuk ini, didasarkan pada sumber-sumber kitab suci dan kitab komentar, ditujukan untuk menjelaskan latihan meditasi metta dalam cara yang jelas, sederhana, dan langsung sehingga setiap orang yang bersungguh-sungguh ingin melaksanakan latihan tidak memiliki …
16 Sep 2018 5.485 views
Sekolah Minggu Remaja Pusdiklat Buddhis Sikkhadama Santibhumi, hari minggu 16 September 2018, di pagi yang cerah para remaja Buddhis berdatangan untuk melaksankan puja terhadap Guru Agung Buddha. Lantunan parita yang baik, terlihat pemimpin puja Aryo dan Anan membaca sesuai dengan tanda baca yang benar. Hal ini merupakan kebanggan bagi remaja Buddhis yang terus dapat turut …
03 Des 2017 4.939 views
“ Anuttaram Punnakhetam Lokassati” Dalam kehidupan manusia didunia ini, terdapat 4 hal yang selalu diinginkan, yaitu : menjadi kaya raya, memperoleh kedudukan yang tinggi, usia panjang, dan mencapai alam kebahagiaan setelah berakhirnya kehidupan di dunia. Secara universal praktek memberi (berdana) dikenal sebagai salah satu keluhuran manusia yang paling mendasar. Terlebih dalam ajaran agama Buddha berdana …
Comments are not available at the moment.