- BeritaMusda I Sukses Membawa Dwi Sektiyono Cahyo sebagai Ketua, PERGABI DIY Siap Berkarya untuk Kemajuan Pendidikan Agama Buddha
- ArtikelMeditasi Pernafasan – Pendahuluan Anapanasati Pokok Meditasi oleh YM. Kasapa Thera
- AgendaSutrimo Pimpin PERGABI Kalimantan Utara: Komitmen untuk Pendidikan Agama Buddha yang Berkualitas
- ArtikelMusda I PERGABI Jawa Timur: Sunarto Terpilih Menjadi Ketua
- ArtikelMusda 1 Pergabi Kalsel: Narmin Resmi Terpilih sebagai Ketua Baru
- BeritaKonsolidasi PERGABI Kalimantan Barat: Subari, S.Ag Terpilih Menjadi Ketua dalam Musda I
- ArtikelPELAKSANAAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5) PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI
Konsep Pernikahan dalam Agama Buddha
Oleh: YM. Dr. Sri Dhammananda, Mahathera
Dalam pandangan mengenai apa yang telah dikatakan tentang “kelahiran dan penderitaan,” beberapa orang telah mengritik ajaran Buddha dengan mengatakan bahwa ajaran Buddha menentang hidup berumah tangga. Mereka salah. Sang Buddha tidak pernah berbicara dalam menentang hidup berumah tangga. Namun demikian, beliau menunjukkan segala permasalahan, kesulitan dan kekhawatiran yang akan dihadapi oleh setiap orang ketika mereka mengambil tanggung jawab pernikahan. Hanya karena beliau memperingatkan seseorang akan permasalahan dalam pernikahan tidaklah berartibahwa sang Buddha tidak menyetujui pernikahan.
Tindakan menikah sendiri menyiratkan bahwa seseorang masih terikat pada dunia ragawi dan karena indera perasaan kita dipengaruhi oleh ketamakan, kemelekatan dan emosi manusia, merupakan hal yang alami bahwa permasalahan-permasalahan akan timbul. Hal ini terjadi ketika kita harus mempertimbangkan kebutuhan orang lain dan memberikan apa yang dibutuhkan oleh orang lain itu.
Aturan Ajaran Agama
Penyelidikan mendalam terhadap hakekat sifat diri sendiri sangatlah penting untuk membantu kita dalam memahami asal mula permasalahan, kekhawatiran, kesengsaraan kita dan bagaimana cara untuk mengatasinya. Di sini, bimbingan spiritual sangat penting untuk mempertahankan hidup yang damai. Namun demikian, seorang manusia tidak seharusnya menjadi budak ajaran agama apapun. Manusia bukanlah untuk agama, agama-lah yang untuk manusia. Hal itu berartimanusia harus tahu bagaimana cara untuk memanfaatkan agama bagi kehidupan yang lebih baik dan kebahagiaannya dengan cara yang benar. Kalau hanya mengikutisumpah, aturan atau perintah agama tertentu dengan keyakinan membuta atau malah dengan paksaan, menyangka bahwa sudah merupakan kewajiban kita untuk melaksanakannya – ini semua tidak akan mengembangkan pemahaman yang benar.
Salah satu faktor penting dalam ajaran Buddha adalah bahwa sang Buddha tidak memberikan hukum atau perintah religius apapun. Sang Buddha adalah seorang guru yang unik yang memberikan sejumlah disiplin standar etika untuk bisa kita pakai sendiri dalam menjalani hidup kita masing-masing.
Mereka yang mengikutistandar etika tersebut melaksanakannya dengan sukarela, bukan sebagai hukum agama yang wajib. Semuanya tergantung pada diri kita sendiri untuk mengikuti nasehat yang diberikan sesuai dengan pemahaman dan pengalaman kita berkait dengan apa yang baik bagi diri kita dan bagi orang lain. Melalui latihan dan praktek, kita akan belajar untuk mengikutinasehat-nasehat tersebut yang akan memberikan kita kedamaian dan kebahagiaan semata. Orang memang harus berusaha memahami hakekat sifat kehidupan duniawi ini. Dengan mengetahui bahwa Anda akan menghadapi berbagai macam permasalahan, Anda akan mampu memperkuat batin Anda dan lebih siap dalam menghadapi permasalahan yang mungkin muncul jika Anda menikah. Ajaran agama sangatlah penting dalam membantu Anda untuk memecahkan masalah-masalah Anda. Apapun yang Anda pelajari mengenai dasar-dasar ajaran agama ketika Anda masih muda dapat diterapkan untuk mencegah kesalahpahaman, kekecewaan dan tekanan. Pada saat yang bersamaan, kualitaskualitas baik tertentu sepertikesabaran dan pengertian yang kita pelajari melalui ajaran agama merupakan modal penting guna membantu kita dalam menjalani kehidupan pernikahan yang bahagia.
Umumnya, karena kurangnya pengertian bersama-lah banyak pasangan suami istri yang menjalani kehidupan yang tidak membahagiakan. Akibatnya anak-anak mereka yang tidak bersalah juga akan mengalami penderitaan. Lebih baik mengetahui bagaimana cara untuk mengatasi masalah Anda guna menjalani kehidupan pernikahan yang bahagia. Ajaran agama dapat membantu Anda dalam hal ini.
Sumber :
Vidyāsenā Production
Vihāra Vidyāloka
- agama buddha
- ajaran buddha
- anatta
- anicca
- artikel buddhis
- buddha
- cattari ariya saccani
- catur paramita
- dhamma
- dhammadesana
- dukkha
- kamma
- karma
- konsep pernikahan
- media informasi dan komunikasi umat buddha
- paticcasamuppada
- perkawinan
- perkawinan bahagia
- perkawinan dalam agama buddha
- pernikahan
- puarbhava
- rochaksiadi
- sangha
- tempat buddhis
- tipitaka
- tisarana
padamutisarana
28 Nov 2024
Meditasi Pernafasan adalah salah satu meditasi Buddhis yang sangat populer dan mudah dilakukan untuk mengembangkan batin dan nilai luhur setiap manusia Menurut Ajaran Sang Maha Buddha, ada 40 mata pokok Meditasi yang diperuntukkan bekerjanya pikiran dalam membangun Ketenangan melalui Jhana (Pencerapan). Ini adalah disebut Kamma-tthana, dan kata ‘Thanam’ (tempat, stasiun, landasan). Jadi, Kammatthana berarti …
padamutisarana
09 Nov 2024
Tanjung Selor, 09 November 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) kini resmi terbentuk di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Kepengurusan PERGABI Kaltara untuk masa bakti 2024-2027 dibentuk melalui Musyawarah Daerah I (Musda I) PERGABI Kaltara yang berlangsung secara luring di Sekolah Buddhis Paramita bagi anggota yang berdomisili di Tanjung Selor dan daring bagi anggota …
padamutisarana
10 Agu 2024
Magetan, 10 Agustus 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) Provinsi Jawa Timur mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) I di Hotel Merah 2 Sarangan Kabupaten Magetan Jawa Timur untuk pembentukan Pengurus Daerah (PD) PERGABI Jawa Timur yang pertama. Bapak Roch Aksiadi, S.Ag., ST., MM., selaku Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat PERGABI hadir dengan penuh semangat dan …
padamutisarana
21 Jun 2024
Kalimantan Selatan, 14 Juni 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (Pergabi) Provinsi Kalimantan Selatan sukses mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) 1 yang dipusatkan di Aula Vihara Buddha Sasana Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, pada Jumat, 14 Juni 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Pergabi, Bapak Sukiman, S.Ag., M.Pd.B., dengan tujuan untuk membentuk Pengurus …
padamutisarana
30 Mei 2024
Berdasarkan Permendikbudristek No. 56/M/2022, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah kegiatan kokurikuler berbasis projek yag dirancang guna menguatkan pencapaian kompetensi dan karakter profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Projek ini merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka, yang bertujuan untuk menciptakan lulusan siswa-siswa Indonesia yang tergambar sebagai profil Pelajar Pancasila. Dalam upaya membentuk Profil …
padamutisarana
30 Mei 2024
Batam, Tisarana.net – Rabu, 29 Mei 2024 Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) resmi terbentuk di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Kepengurusan PERGABI Kepri untuk masa bakti 2024-2027 dibentuk melalui Musyawarah Daerah I (Musda I) PERGABI Kepri yang berlangsung di BIZ Hotel, Batam. Acara tersebut juga menjadi momen penting untuk pelantikan ketua baru. Dalam sambutannya, Edy …
10 Feb 2018 9.110 views
Kalyanamitta berasal dari kata Kalyana yang artinya baik atau bagus dan Mitta yang artinya teman. Jadi Kalyanamitta berarti teman yang baik atau bagus yang dapat menjadikan diri kita selalu waspada dalam menempuh kehidupan dunia dan setelah meninggal. Terdapat empat macam sahabat yang dipandang berhati tulus ( suhada ) : yaitu A. sahabat penolong ( upakaro …
21 Feb 2016 8.965 views
Ada dua orang yang tidak terbalas jasa-jasa nya siapakah mereka ? AYAH dan IBU-mu. Barang siapa dapat mendorong orangtua-Nya menjadi berkeyakinan, berkebajikan, murah hati, bijaksana, dengan berbuat begitu, orang ini telah membalas, bahkan ia telah berbuat lebih dari pada sekedar membalas jasa-jasa orangtua-NYA. ( Anguttara Nikaya 161 ) Pada kesempatan ini saya ingin mengajak para DERMAWAN yang bisa …
30 Nov 2015 8.663 views
Agama Buddha yang oleh umat Buddha dikenal sebagai Buddha Dhamma, bersumber pada kesunyataan yang diungkapkan oleh Sang Buddha Gotama lebih dari dua ribu lima ratus tahun yang lalu, yang menguraikan hakekat kehidupan berdasarkan Pandangan Terang, dan oleh karenanya dapat membebaskan manusia dari ketidaktahuan (avijja) dan penderitaan (dukkha). Dalam sejarah perkembangan agama Buddha, telah timbul berbagai …
22 Feb 2016 6.605 views
DOKTRIN KELAHIRAN KEMBALI Apakah ada kehidupan sebelum kelahiran ? Akankah ada kehidupan setelah kematian ? Ini adalah pertanyaan – pertanyaan yang perlu dibicarakan secara serius dan tenang. Pertanyaan – pertanyaan yang memiliki kepentingan filosofis seperti itu harus dipertimbangkan dengan segenap pemikiran manusia secara objektif dan tanpa prasangka, tidak dipengaruhi oleh perasaan pribadinya. Seseorang mestinya jangan …
28 Jan 2017 5.831 views
Oleh : Y.M. Acharya Buddharakkhita Terdapat berbagai cara dalam latihan metta-bhavana, meditasi cinta kasih universal. Tiga metode dasar akan diuraikan di sini. Petunjuk-petunjuk ini, didasarkan pada sumber-sumber kitab suci dan kitab komentar, ditujukan untuk menjelaskan latihan meditasi metta dalam cara yang jelas, sederhana, dan langsung sehingga setiap orang yang bersungguh-sungguh ingin melaksanakan latihan tidak memiliki …
16 Sep 2018 5.493 views
Sekolah Minggu Remaja Pusdiklat Buddhis Sikkhadama Santibhumi, hari minggu 16 September 2018, di pagi yang cerah para remaja Buddhis berdatangan untuk melaksankan puja terhadap Guru Agung Buddha. Lantunan parita yang baik, terlihat pemimpin puja Aryo dan Anan membaca sesuai dengan tanda baca yang benar. Hal ini merupakan kebanggan bagi remaja Buddhis yang terus dapat turut …
03 Des 2017 4.949 views
“ Anuttaram Punnakhetam Lokassati” Dalam kehidupan manusia didunia ini, terdapat 4 hal yang selalu diinginkan, yaitu : menjadi kaya raya, memperoleh kedudukan yang tinggi, usia panjang, dan mencapai alam kebahagiaan setelah berakhirnya kehidupan di dunia. Secara universal praktek memberi (berdana) dikenal sebagai salah satu keluhuran manusia yang paling mendasar. Terlebih dalam ajaran agama Buddha berdana …
Comments are not available at the moment.