- BeritaMusda I Sukses Membawa Dwi Sektiyono Cahyo sebagai Ketua, PERGABI DIY Siap Berkarya untuk Kemajuan Pendidikan Agama Buddha
- ArtikelMeditasi Pernafasan – Pendahuluan Anapanasati Pokok Meditasi oleh YM. Kasapa Thera
- AgendaSutrimo Pimpin PERGABI Kalimantan Utara: Komitmen untuk Pendidikan Agama Buddha yang Berkualitas
- ArtikelMusda I PERGABI Jawa Timur: Sunarto Terpilih Menjadi Ketua
- ArtikelMusda 1 Pergabi Kalsel: Narmin Resmi Terpilih sebagai Ketua Baru
- BeritaKonsolidasi PERGABI Kalimantan Barat: Subari, S.Ag Terpilih Menjadi Ketua dalam Musda I
- ArtikelPELAKSANAAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5) PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI
Kekotoran Batin Yang Halus – Oleh : YM. Bhante Sri Pannavaro.
Kekotoran Batin Yang Halus – Oleh : YM. Bhante Sri Pannavaro.
Saya ingin memasuki pengertian yang lebih mendalam dan mungkin lebih sulit untuk dimengerti tetapi merupakan kewajiban saya untuk mengajak kalian untuk meningkat kedalam pengertian yang lebih dalam, memang kita tidak berpihak kepada perbuatan jahat/keburukan, kita ingin mengisi kehidupan ini dengan kebajikan, dengan hal-hal yang berguna tetapi sekali lagi tetapi janganlah merasa lebih unggul, merasa lebih tinggi karena telah melakukan kebajikan, kemudian memandang rendah kepada mereka yang melakukan kejahatan.
Melakukan kebajikan adalah pilihan, tetapi kebanggaan akan kebajikan yang kita lakukan akan merugikan perkembangan mental kita, bangga dengan kebajikan yang dilakukan dan kemudian memandang rendah serta membenci kepada mereka yang melakukan kejahatan adalah kekotoran batin yang menghalangi kemajuan mental spiritual kita, kita senang berbuat bajik, tetapi kita tidak benci, tidak merendahkan sekalipun kepada mereka-mereka yang melakukan perbuatan merugikan orang lain.
Kita tidak senang, tidak setuju terhadap kejahatan yang mereka perbuat, tetapi sama sekali tidak ada alasan untuk membenci dan merasa diri kita lebih baik, lebih mulia, lebih tinggi dari mereka, perasaan ini sesungguhnya adalah keangkuhan, kesombongan bahkan kecongkakkan, itu adalah kekotoran bathin yang amat merugikan bagi perkembangan bathin kita sendiri. Kita memihak pada kebajikan, jelas, kita tidak ingin melakukan kejahatan tetapi kita tidak perlu merasa lebih dengan membandingkan kepada mereka yang masih senang melakukan kejahatan. Aku bukan mereka, aku lebih baik, lebih bersih, lebih sempurna, lebih tinggi dari mereka. Inilah beban-beban mental yang mengotori pikiran kita dengan kekotoran batin yang lebih halus tetapi tetap merugikan kita.
Marilah kita memihak pada perbuatan yang baik/kebajikan dengan tulus termasuk juga mempunyai pikiran yang bajik, pikiran kasih sayang kepada mereka-mereka yang melakukan kejahatan sekalipun, inilah yang didalam Dhamma disebut sebagai berusaha membersihkan pikiran kita sendiri dari kekotoran–kekotoran batin yang halus, keangkuhan, keakuan, kesombongan dan itu adalah beban mental yang juga membuat penderitaan bagi diri kita. Secara ringkas, marilah kita meningkatkan kualitas diri kita, dengan menggunakan segala keadaan, segala hal yang kita alami apapun, sebagai kesempatan untuk meningkatkan kualitas diri, meningkatkan kesabaran, daya tahan mental, dengan kesabaran/daya tahan mental, kita tidak akan memihak, memilih kejahatan dan berusaha keras untuk menambah hal-hal yang baik, mengisi kehidupan ini dengan kebajikan tanpa dilandasi, tanpa disusupi oleh kesombongan, keangkuhan, kecongkakan.
Marilah kita mengisi kehidupan kita dengan hal-hal yang berguna dan juga mencintai, mengasihi mereka, untuk bersama-sama maju kearah yang lebih baik, tidak ada alasan merendahkan siapapun , apalagi membenci kepada mereka-mereka sekalipun mereka melakukan kejahatan, tidak hanya menghindari kejahatan dan menambah kebajikan tetapi lebih dari itu, marilah kita memeriksa batin kita, pikiran kita supaya juga bersih dari kekotoran batin, dan itulah kebahagiaan di.dalam diri kita, disitu kita akan menemukan kebahagiaan, kondisi apapun yang kita hadapi, yang datang menyongsong kita, marilah kita hadapi dengan tenang, dengan pengertian benar, dengan ketahanan mental, dengan ketulusan hati. Janganlah berpikir untuk mencari kebahagiaan dari luar diri kita, sumber kebahagiaan itu berada dari dalam diri kita sendiri, tidak mungkin bisa ditemukan dari luar diri kita, dengan mengubah diri kita, meningkatkan kualitas diri kita, sumber kebahagiaan akan muncul di dalam diri kita, mencari kebahagiaan dari luar diri kita, sibuk mencari dan mengubah apa yang diluar diri kita, memang baik, tetapi bukanlah jaminan yang mampu membuat kita bahagia tanpa ada perubahan didalam diri kita masing-masing.
Sumber :
https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=1064515447014103&id=744210529044598&substory_index=0
padamutisarana
28 Nov 2024
Meditasi Pernafasan adalah salah satu meditasi Buddhis yang sangat populer dan mudah dilakukan untuk mengembangkan batin dan nilai luhur setiap manusia Menurut Ajaran Sang Maha Buddha, ada 40 mata pokok Meditasi yang diperuntukkan bekerjanya pikiran dalam membangun Ketenangan melalui Jhana (Pencerapan). Ini adalah disebut Kamma-tthana, dan kata ‘Thanam’ (tempat, stasiun, landasan). Jadi, Kammatthana berarti …
padamutisarana
09 Nov 2024
Tanjung Selor, 09 November 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) kini resmi terbentuk di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Kepengurusan PERGABI Kaltara untuk masa bakti 2024-2027 dibentuk melalui Musyawarah Daerah I (Musda I) PERGABI Kaltara yang berlangsung secara luring di Sekolah Buddhis Paramita bagi anggota yang berdomisili di Tanjung Selor dan daring bagi anggota …
padamutisarana
10 Agu 2024
Magetan, 10 Agustus 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) Provinsi Jawa Timur mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) I di Hotel Merah 2 Sarangan Kabupaten Magetan Jawa Timur untuk pembentukan Pengurus Daerah (PD) PERGABI Jawa Timur yang pertama. Bapak Roch Aksiadi, S.Ag., ST., MM., selaku Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat PERGABI hadir dengan penuh semangat dan …
padamutisarana
21 Jun 2024
Kalimantan Selatan, 14 Juni 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (Pergabi) Provinsi Kalimantan Selatan sukses mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) 1 yang dipusatkan di Aula Vihara Buddha Sasana Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, pada Jumat, 14 Juni 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Pergabi, Bapak Sukiman, S.Ag., M.Pd.B., dengan tujuan untuk membentuk Pengurus …
padamutisarana
30 Mei 2024
Berdasarkan Permendikbudristek No. 56/M/2022, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah kegiatan kokurikuler berbasis projek yag dirancang guna menguatkan pencapaian kompetensi dan karakter profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Projek ini merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka, yang bertujuan untuk menciptakan lulusan siswa-siswa Indonesia yang tergambar sebagai profil Pelajar Pancasila. Dalam upaya membentuk Profil …
padamutisarana
30 Mei 2024
Batam, Tisarana.net – Rabu, 29 Mei 2024 Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) resmi terbentuk di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Kepengurusan PERGABI Kepri untuk masa bakti 2024-2027 dibentuk melalui Musyawarah Daerah I (Musda I) PERGABI Kepri yang berlangsung di BIZ Hotel, Batam. Acara tersebut juga menjadi momen penting untuk pelantikan ketua baru. Dalam sambutannya, Edy …
10 Feb 2018 9.110 views
Kalyanamitta berasal dari kata Kalyana yang artinya baik atau bagus dan Mitta yang artinya teman. Jadi Kalyanamitta berarti teman yang baik atau bagus yang dapat menjadikan diri kita selalu waspada dalam menempuh kehidupan dunia dan setelah meninggal. Terdapat empat macam sahabat yang dipandang berhati tulus ( suhada ) : yaitu A. sahabat penolong ( upakaro …
21 Feb 2016 8.965 views
Ada dua orang yang tidak terbalas jasa-jasa nya siapakah mereka ? AYAH dan IBU-mu. Barang siapa dapat mendorong orangtua-Nya menjadi berkeyakinan, berkebajikan, murah hati, bijaksana, dengan berbuat begitu, orang ini telah membalas, bahkan ia telah berbuat lebih dari pada sekedar membalas jasa-jasa orangtua-NYA. ( Anguttara Nikaya 161 ) Pada kesempatan ini saya ingin mengajak para DERMAWAN yang bisa …
30 Nov 2015 8.663 views
Agama Buddha yang oleh umat Buddha dikenal sebagai Buddha Dhamma, bersumber pada kesunyataan yang diungkapkan oleh Sang Buddha Gotama lebih dari dua ribu lima ratus tahun yang lalu, yang menguraikan hakekat kehidupan berdasarkan Pandangan Terang, dan oleh karenanya dapat membebaskan manusia dari ketidaktahuan (avijja) dan penderitaan (dukkha). Dalam sejarah perkembangan agama Buddha, telah timbul berbagai …
22 Feb 2016 6.605 views
DOKTRIN KELAHIRAN KEMBALI Apakah ada kehidupan sebelum kelahiran ? Akankah ada kehidupan setelah kematian ? Ini adalah pertanyaan – pertanyaan yang perlu dibicarakan secara serius dan tenang. Pertanyaan – pertanyaan yang memiliki kepentingan filosofis seperti itu harus dipertimbangkan dengan segenap pemikiran manusia secara objektif dan tanpa prasangka, tidak dipengaruhi oleh perasaan pribadinya. Seseorang mestinya jangan …
28 Jan 2017 5.831 views
Oleh : Y.M. Acharya Buddharakkhita Terdapat berbagai cara dalam latihan metta-bhavana, meditasi cinta kasih universal. Tiga metode dasar akan diuraikan di sini. Petunjuk-petunjuk ini, didasarkan pada sumber-sumber kitab suci dan kitab komentar, ditujukan untuk menjelaskan latihan meditasi metta dalam cara yang jelas, sederhana, dan langsung sehingga setiap orang yang bersungguh-sungguh ingin melaksanakan latihan tidak memiliki …
16 Sep 2018 5.493 views
Sekolah Minggu Remaja Pusdiklat Buddhis Sikkhadama Santibhumi, hari minggu 16 September 2018, di pagi yang cerah para remaja Buddhis berdatangan untuk melaksankan puja terhadap Guru Agung Buddha. Lantunan parita yang baik, terlihat pemimpin puja Aryo dan Anan membaca sesuai dengan tanda baca yang benar. Hal ini merupakan kebanggan bagi remaja Buddhis yang terus dapat turut …
03 Des 2017 4.949 views
“ Anuttaram Punnakhetam Lokassati” Dalam kehidupan manusia didunia ini, terdapat 4 hal yang selalu diinginkan, yaitu : menjadi kaya raya, memperoleh kedudukan yang tinggi, usia panjang, dan mencapai alam kebahagiaan setelah berakhirnya kehidupan di dunia. Secara universal praktek memberi (berdana) dikenal sebagai salah satu keluhuran manusia yang paling mendasar. Terlebih dalam ajaran agama Buddha berdana …
Comments are not available at the moment.