Home » Artikel » Agama Buddha adalah Agama Hati by Ven. Ajahn Chah

Agama Buddha adalah Agama Hati by Ven. Ajahn Chah

padamutisarana 07 Mei 2016 618

hati dan pikiran

 

Hanya ada satu buku yang patut dibaca: hati.

Buddha mengajarkan kita bahwa apapun yang membuat pikiran kita menderita di dalam latihan artinya mengenai sasaran. Kekotoran batin adalah penderitaan. Bukan pikiran yang menderita! Kita tidak tahu apa isi pikiran dan kekotoran batin kita. Terhadap apapun yang kita rasa tidak puas, kita tidak akan mau berurusan lagi dengan hal itu. Sebenarnya jalan hidup kita tidaklah sulit. Yang sulit adalah menjadi orang yang tidak puas, tidak bisa menerima. Kekotoran batin adalah kesulitan yang sebenarnya.

Dunia berada dalam bagian yang sangat tergesa-gesa. Pikiran berubah dari suka menjadi tidak suka dengan segala tergesagesaan yang ada di dunia. Jika kita bisa belajar untuk membuat pikiran tenang, itu akan menjadi bantuan yang sangat hebat bagi dunia.

Bila pikiran Anda senang, maka Anda pun akan senang kemana pun Anda pergi. Ketika kebijaksanaan muncul dalam diri Anda, Anda akan menemukan kebenaran kemana pun Anda melihat. Kebenaran itu ada dimana-mana. Sama halnya bila Anda telah belajar membaca, Anda dapat membaca dimana saja.

Jika Anda merasa alergi pada ke suatu tempat, Anda akan merasa alergi di semua tempat. Namun bukan tempat di luar Anda yang menyebabkan masalah, melainkan “tempat” di dalam Anda.

Lihatlah pikiran Anda sendiri. Orang yang membawa benda mengira dia mempunyai benda, tetapi orang yang melihatnya hanya melihat beban berat. Buanglah seluruh benda, hilangkan, dan temukan keringanan.

Pada hakikatnya, pikiran itu tenang. Di luar ketenangan ini, kegelisahan dan keraguan muncul. Jika seseorang melihat dan mengetahui adanya keraguan, maka pikiran menjadi tenang lagi.

Agama Buddha adalah agama hati. Hanya itu. Seseorang yang mela tih hatinya adalah orang yang melatih ajaran Buddha.

Ketika cahaya redup, tidaklah mudah untuk menemukan jaring laba-laba tua di sudut ruangan. Tetapi ketika cahaya terang, Anda dapat melihatnya dengan jelas dan dapat membersihkannya. Ketika pikiran Anda terang, Anda akan dapat melihat kekotoran batin dengan jelas, dan juga membersihkannya.

Menguatkan pikiran tidak dapat dilakukan dengan mengerakkannya seperti menguatkan tubuh, tetapi dengan membuatnya diam, beristirahat.

Karena orang tidak melihat dirinya sendiri, mereka bisa melakukan segala jenis perbuatan buruk. Mereka tidak melihat pikirannya sendiri. Ketika orang akan melakukan perbuatan buruk, mereka akan memastikan ke sekeliling dahulu untuk melihat apakah ada orang lain yang melihat: “Apakah ibu saya akan melihat?” “Apakah suami saya akan melihat?” “Apakah anak-anak akan melihat?” “Apakah istri saya akan melihat?” Bila tidak ada yang melihat, maka mereka akan melakukan perbuatan buruknya. Ini namanya mempermalukan diri sendiri. Mereka mengatakan tidak ada yang melihat, jadi mereka segera menyelesaikan perbuatan buruknya sebelum orang lain melihat. Dan bagaimana dengan dirinya sendiri? Bukankah ada “seseorang” yang memperhatikan?

Gunakan hatimu untuk mendengarkan ajaran, bukan telingamu.

Ada orang yang melakukan perang terhadap kekotoran batinnya sendiri dan menaklukkannya. Ini namanya perang batin. Mereka yang berperang secara fisik, mengambil bom dan pistol untuk dilempar dan ditembak. Mereka menaklukkan dan ditaklukkan. Menaklukkan orang lain adalah jalan dunia ini. Dalam melaksanakan Dhamma kita tidak perlu berperang dengan orang lain, melainkan menaklukkan pikiran sendiri, dengan sabar menyingkirkan semua suasana hati

Dari mana hujan datang? Hujan datang dari semua air kotor yang menguap dari bumi, seperti air seni dan air yang Anda buang setelah membersihkan kaki. Bukankah mengagumkan, bagaimana langit dapat mengambil air kotor dan mengubahnya menjadi air murni, air bersih? Pikiran Anda dapat melakukan hal yang sama terhadap kekotoran batin bila Anda membiarkannya bertindak.

Sang Buddha berkata untuk hanya menilai diri sendiri dan tidak menilai orang lain, tidak peduli seberapa pun baik atau buruknya orang tersebut. Sang Buddha menunjukkan hal ini dengan berkata, “Kebenaran adalah seperti ini.” Sekarang, apakah pikiranmu seperti itu atau tidak?

 

Sumber :

Dhamma Citta
Perpustakaan eBook Buddhis
http://www.DhammaCitta.org

Comments are not available at the moment.

Sorry, the comment form has been disabled on this page/article.
Related post
Meditasi Pernafasan – Pendahuluan Anapanasati Pokok Meditasi oleh YM. Kasapa Thera

padamutisarana

28 Nov 2024

Meditasi Pernafasan adalah salah satu meditasi Buddhis yang sangat populer dan mudah dilakukan untuk mengembangkan batin dan nilai luhur setiap manusia   Menurut Ajaran Sang Maha Buddha, ada 40 mata pokok Meditasi yang diperuntukkan bekerjanya pikiran dalam membangun Ketenangan melalui Jhana (Pencerapan). Ini adalah disebut Kamma-tthana, dan kata ‘Thanam’ (tempat, stasiun, landasan). Jadi, Kammatthana berarti …

Sutrimo Pimpin PERGABI Kalimantan Utara: Komitmen untuk Pendidikan Agama Buddha yang Berkualitas

padamutisarana

09 Nov 2024

Tanjung Selor, 09 November 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) kini resmi terbentuk di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Kepengurusan PERGABI Kaltara untuk masa bakti 2024-2027 dibentuk melalui Musyawarah Daerah I (Musda I) PERGABI Kaltara yang berlangsung secara luring di Sekolah Buddhis Paramita bagi anggota yang berdomisili di Tanjung Selor dan daring bagi anggota …

Musda I PERGABI Jawa Timur: Sunarto Terpilih Menjadi Ketua

padamutisarana

10 Agu 2024

Magetan, 10 Agustus 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) Provinsi Jawa Timur mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) I di Hotel Merah 2 Sarangan Kabupaten Magetan Jawa Timur untuk pembentukan Pengurus Daerah (PD)  PERGABI Jawa Timur yang pertama. Bapak Roch Aksiadi, S.Ag., ST., MM., selaku Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat PERGABI hadir dengan penuh semangat dan …

Musda 1 Pergabi Kalsel: Narmin Resmi Terpilih sebagai Ketua Baru

padamutisarana

21 Jun 2024

Kalimantan Selatan, 14 Juni 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (Pergabi) Provinsi Kalimantan Selatan sukses mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) 1 yang dipusatkan di Aula Vihara Buddha Sasana Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, pada Jumat, 14 Juni 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Pergabi, Bapak Sukiman, S.Ag., M.Pd.B., dengan tujuan untuk membentuk Pengurus …

PELAKSANAAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5) PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI

padamutisarana

30 Mei 2024

Berdasarkan Permendikbudristek No. 56/M/2022, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah kegiatan kokurikuler berbasis projek yag dirancang guna menguatkan pencapaian kompetensi dan karakter profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Projek ini merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka, yang bertujuan untuk menciptakan lulusan siswa-siswa Indonesia yang tergambar sebagai profil Pelajar Pancasila. Dalam upaya membentuk Profil …

Tri Wahyono Joko Towo Dinobatkan sebagai Ketua Baru PERGABI Kepulauan Riau

padamutisarana

30 Mei 2024

Batam, Tisarana.net – Rabu, 29 Mei 2024 Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) resmi terbentuk di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Kepengurusan PERGABI Kepri untuk masa bakti 2024-2027 dibentuk melalui Musyawarah Daerah I (Musda I) PERGABI Kepri yang berlangsung di BIZ Hotel, Batam. Acara tersebut juga menjadi momen penting untuk pelantikan ketua baru. Dalam sambutannya, Edy …

Premium Wordpress Themes
x
x