- BeritaMusda I Sukses Membawa Dwi Sektiyono Cahyo sebagai Ketua, PERGABI DIY Siap Berkarya untuk Kemajuan Pendidikan Agama Buddha
- ArtikelMeditasi Pernafasan – Pendahuluan Anapanasati Pokok Meditasi oleh YM. Kasapa Thera
- AgendaSutrimo Pimpin PERGABI Kalimantan Utara: Komitmen untuk Pendidikan Agama Buddha yang Berkualitas
- ArtikelMusda I PERGABI Jawa Timur: Sunarto Terpilih Menjadi Ketua
- ArtikelMusda 1 Pergabi Kalsel: Narmin Resmi Terpilih sebagai Ketua Baru
- BeritaKonsolidasi PERGABI Kalimantan Barat: Subari, S.Ag Terpilih Menjadi Ketua dalam Musda I
- ArtikelPELAKSANAAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5) PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI
Selamat Jalan Romo Krishnanda Wijaya Mukti-Pejuang Dhamma Yang Kami Kagumi
Umat Buddha Indonesia kehilangan salah seorang pejuang Dharma yang gigih. Romo Krishnanda Wijaya Mukti meninggal dunia dalam usia 67 tahun pada Minggu (6/3) dinihari pukul 01.37 WIB di Rumah Sakit Evasari, Jakarta.
Romo Krish meninggal dunia setelah berjuang melawan penyakit kanker hati. Saat ini jenazah Romo Krish disemayamkan di Rumah Duka Heaven (Atmajaya), Pluit, Jakarta Utara lantai dasar ruangan EF. Jenazah akan dikremasi pada hari Kamis (10/3).
Romo Krishnanda yang lahir di Sukabumi, 17 Maret 1950 dikenal sebagai tokoh yang kritis dan konsisten. Menamatkan pendidikan sebagai dokter, Romo Krish justru lebih dikenal di kalangan Buddhis sebagai tokoh pendidikan. Itu tak lepas dari kiprahnya di Yayasan Pendidikan Buddhis Tri Ratna yang mengelola Sekolah Tri Ratna. Dan pada akhir hayatnya, ia masih tercatat sebagai ketua yayasan tersebut.
Salah seorang mantan guru di Sekolah Tri Ratna, Yeni Harianto, menyebut Romo Krish sebagai orang yang konsisten, “Beliau orang yang hebat, konsisten, berwibawa. Kalau ngomong A, ya A. Kalau ngomong B, ya B. Beliau juga disiplin banget.”
Yeni bergabung dengan Tri Ratna berbarengan dengan Romo Krish pada tahun 1988. “Pak Krish selalu menekankan, penanaman nilai-nilai Buddhis itu tidak selalu melalui misalnya lambang, Buddha rupang, dan sebagainya. Yang paling penting adalah penerapan nilai-nilai Buddhis. Beliau selalu mengatakan, ‘Kumbang itu kalau menghisap madu tidak meninggalkan bekas’. Contoh sederhananya, kalau orang membuang sampah pada tempatnya, tidak meninggalkan sampah di mana-mana,” ujar Yeni.
Kesan Romo Krish sebagai orang yang konsisten juga melekat di benak Metta Suri Citradi, mantan ketua umum Wanita Buddhis Indonesia (WBI) yang mengenalnya sejak masih remaja sewaktu aktif di vihara.
“Pak Krish itu orangnya konsisten dan sangat tekun,” ujar Metta Suri. “Yang saya salut, semangatnya sangat tinggi. Walaupun badannya tidak menopang, meskipun dipapah, beliau masih tetap ceramah. Walaupun badannya lemah, semangatnya tetap tinggi.
“Orangnya kecil, semangatnya tinggi!” seru Metta Suri.
Romo Krish juga dikenal sebagai figur yang sangat kritis. Menurut Metta Suri, itu karena Romo Krish konsisten dengan apa yang diyakininya. “Dia tidak mau apa yang tidak ada di dalam Dharma, dikatakan ada. Apa yang tidak ada, dikatakan ada,” jelasnya.
“Beliau pahlawan Dharma. Yang patut kita tiru, beliau orangnya pintar. Beliau mau mencari apa aja, dan mau berbagi kepada orang lain. Tidak ada kata pelit buat dia. Dia mau berbagi apa yang dia punya,” tutup Metta Suri.
Kecintaan Romo Krish pada dunia pendidikan juga mendorongnya mendirikan Yayasan Dharma Pembangunan sejak tahun 1986 yang memberikan beasiswa kepada anak-anak Buddhis dari berbagai daerah untuk bersekolah di SMA Tri Ratna. Banyak dari mereka yang kini telah menjadi aktivis Buddhis yang kritis layaknya Romo Krish.
Salah satunya adalah Isyanto, yang kini menjadi direktur eksekutif Institut Nagarjuna. “Pak Krish adalah orangtua utama kami (anak asuh Dharma Pembangunan dari berbagai daerah) di Jakarta, yang tidak hanya membimbing, tapi juga menjadi inspirasi bagi kami semua,” ujar Isyanto.
“Beliau tidak banyak bicara dan cara pandangnya seringkali tidak kami pahami terkait Buddha Dharma yang inklusif, sekte, dan kebangsaan. Banyak hal yang baru saya pahami setelah banyak belajar di luar. Pak Krish sedikit dari tokoh Buddhis yang pemikiran dan kajiannya sangat progresif, yang seringkali menyegarkan, bahkan menyentil para pimpinan,” tambah Isyanto.
Romo Krish juga aktif di berbagai organisasi Buddhis. Ketika masih kuliah, ia adalah salah satu pendiri dan pernah menjadi ketua Keluarga Mahasiswa Buddhis Jakarta (KMBJ) yang kini berubah nama menjadi Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (HIKMAHBUDHI). Romo Krish sangat dihormati oleh para aktivis HIKMAHBUDHI karena menjadi peletak pondasi arah pergerakan mahasiswa Buddhis ke bidang sosial, di mana sebelumnya mahasiswa Buddhis hanya bergerak di bidang keagamaan.
Romo Krish juga pernah menjadi Pembimas Buddha Kanwil Departemen Agama DKI Jakarta, sekretaris presidium Majelis Buddhayana Indonesia (MBI), pendiri dan ketua Badan Koordinasi Pendidikan Buddhis Indonesia (BKPBI), ketua pengawas Yayasan Ashin Jinarakkhita, pengawas Yayasan Karaniya, dosen agama Buddha, serta penulis dan editor sejumlah buku. Bukunya yang paling terkenal adalah Wacana Buddha Dharmayang diterbitkan oleh Yayasan Dharma Pembangunan bekerjasama dengan Ekayana Buddhist Centre.
Salah satu kritik Romo Krish yang cukup kontroversial tapi kemudian banyak diterapkan oleh komunitas Buddhis adalah menghilangkan embel-embel “sang” dalam penyebutan “Sang Buddha”. Kritiknya tersebut sering ia ungkapkan dalam sejumlah forum, entah ceramah, seminar, atau kelas. Menurutnya, Buddha adalah manusia sempurna yang agung dan mulia, tidak perlu lagi ditambahi atribut apa pun agar lebih mulia.
Embel-embel “sang” biasanya digunakan untuk mengangkat derajat hewan (biasanya dalam dongeng) agar seperti manusia, misalnya sang kodok, sang kancil, dan sang yang lain. “Masa Buddha disamakan dengan kodok,” cetus Romo Krish suatu ketika.
Pejuang Dharma yang gigih, konsisten, dan kritis itu kini telah pergi. Umat Buddha merasa kehilangan salah satu pejuangnya. Itu terlihat dari banyaknya umat yang hadir di rumah duka.
Terima kasih. Selamat jalan, Romo Krish..
Sumber :
padamutisarana
30 Nov 2024
Musda I Sukses Membawa Dwi Sektiyono Cahyo sebagai Ketua, PERGABI DIY Siap Berkarya untuk Kemajuan Pendidikan Agama Buddha Sleman, 30 November 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha (PERGABI) Daerah Istimewa Yogyakarta mengadakan Musyawarah Daerah (MUSDA) I pemilihan dan pembentukan pengurus sekaligus melaksanakan pelantikan pengurus baru untuk periode 2024-2027. Kegiatan ini diselenggarakan di Vihara Dharma Wijaya, …
padamutisarana
28 Nov 2024
Meditasi Pernafasan adalah salah satu meditasi Buddhis yang sangat populer dan mudah dilakukan untuk mengembangkan batin dan nilai luhur setiap manusia Menurut Ajaran Sang Maha Buddha, ada 40 mata pokok Meditasi yang diperuntukkan bekerjanya pikiran dalam membangun Ketenangan melalui Jhana (Pencerapan). Ini adalah disebut Kamma-tthana, dan kata ‘Thanam’ (tempat, stasiun, landasan). Jadi, Kammatthana berarti …
padamutisarana
09 Nov 2024
Tanjung Selor, 09 November 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) kini resmi terbentuk di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Kepengurusan PERGABI Kaltara untuk masa bakti 2024-2027 dibentuk melalui Musyawarah Daerah I (Musda I) PERGABI Kaltara yang berlangsung secara luring di Sekolah Buddhis Paramita bagi anggota yang berdomisili di Tanjung Selor dan daring bagi anggota …
padamutisarana
10 Agu 2024
Magetan, 10 Agustus 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) Provinsi Jawa Timur mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) I di Hotel Merah 2 Sarangan Kabupaten Magetan Jawa Timur untuk pembentukan Pengurus Daerah (PD) PERGABI Jawa Timur yang pertama. Bapak Roch Aksiadi, S.Ag., ST., MM., selaku Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat PERGABI hadir dengan penuh semangat dan …
padamutisarana
21 Jun 2024
Kalimantan Selatan, 14 Juni 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (Pergabi) Provinsi Kalimantan Selatan sukses mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) 1 yang dipusatkan di Aula Vihara Buddha Sasana Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, pada Jumat, 14 Juni 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Pergabi, Bapak Sukiman, S.Ag., M.Pd.B., dengan tujuan untuk membentuk Pengurus …
padamutisarana
01 Jun 2024
Mempawah – Tisarana.Net 1 Juni 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) Provinsi Kalimantan Barat mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) I di Gedung PGRI Kabupaten Mempawah untuk pembentukan PD PERGABI Kalimantan Barat yang pertama. Bapak Tukul Slamet, S. Ag., selaku Sekretaris Pengurus Pusat PERGABI hadir dengan penuh semangat dan memberikan arahan serta motivasi kepada seluruh …
10 Feb 2018 8.991 views
Kalyanamitta berasal dari kata Kalyana yang artinya baik atau bagus dan Mitta yang artinya teman. Jadi Kalyanamitta berarti teman yang baik atau bagus yang dapat menjadikan diri kita selalu waspada dalam menempuh kehidupan dunia dan setelah meninggal. Terdapat empat macam sahabat yang dipandang berhati tulus ( suhada ) : yaitu A. sahabat penolong ( upakaro …
21 Feb 2016 8.879 views
Ada dua orang yang tidak terbalas jasa-jasa nya siapakah mereka ? AYAH dan IBU-mu. Barang siapa dapat mendorong orangtua-Nya menjadi berkeyakinan, berkebajikan, murah hati, bijaksana, dengan berbuat begitu, orang ini telah membalas, bahkan ia telah berbuat lebih dari pada sekedar membalas jasa-jasa orangtua-NYA. ( Anguttara Nikaya 161 ) Pada kesempatan ini saya ingin mengajak para DERMAWAN yang bisa …
30 Nov 2015 8.627 views
Agama Buddha yang oleh umat Buddha dikenal sebagai Buddha Dhamma, bersumber pada kesunyataan yang diungkapkan oleh Sang Buddha Gotama lebih dari dua ribu lima ratus tahun yang lalu, yang menguraikan hakekat kehidupan berdasarkan Pandangan Terang, dan oleh karenanya dapat membebaskan manusia dari ketidaktahuan (avijja) dan penderitaan (dukkha). Dalam sejarah perkembangan agama Buddha, telah timbul berbagai …
22 Feb 2016 6.566 views
DOKTRIN KELAHIRAN KEMBALI Apakah ada kehidupan sebelum kelahiran ? Akankah ada kehidupan setelah kematian ? Ini adalah pertanyaan – pertanyaan yang perlu dibicarakan secara serius dan tenang. Pertanyaan – pertanyaan yang memiliki kepentingan filosofis seperti itu harus dipertimbangkan dengan segenap pemikiran manusia secara objektif dan tanpa prasangka, tidak dipengaruhi oleh perasaan pribadinya. Seseorang mestinya jangan …
28 Jan 2017 5.779 views
Oleh : Y.M. Acharya Buddharakkhita Terdapat berbagai cara dalam latihan metta-bhavana, meditasi cinta kasih universal. Tiga metode dasar akan diuraikan di sini. Petunjuk-petunjuk ini, didasarkan pada sumber-sumber kitab suci dan kitab komentar, ditujukan untuk menjelaskan latihan meditasi metta dalam cara yang jelas, sederhana, dan langsung sehingga setiap orang yang bersungguh-sungguh ingin melaksanakan latihan tidak memiliki …
16 Sep 2018 5.468 views
Sekolah Minggu Remaja Pusdiklat Buddhis Sikkhadama Santibhumi, hari minggu 16 September 2018, di pagi yang cerah para remaja Buddhis berdatangan untuk melaksankan puja terhadap Guru Agung Buddha. Lantunan parita yang baik, terlihat pemimpin puja Aryo dan Anan membaca sesuai dengan tanda baca yang benar. Hal ini merupakan kebanggan bagi remaja Buddhis yang terus dapat turut …
03 Des 2017 4.916 views
“ Anuttaram Punnakhetam Lokassati” Dalam kehidupan manusia didunia ini, terdapat 4 hal yang selalu diinginkan, yaitu : menjadi kaya raya, memperoleh kedudukan yang tinggi, usia panjang, dan mencapai alam kebahagiaan setelah berakhirnya kehidupan di dunia. Secara universal praktek memberi (berdana) dikenal sebagai salah satu keluhuran manusia yang paling mendasar. Terlebih dalam ajaran agama Buddha berdana …
Comments are not available at the moment.