- BeritaMusda I Sukses Membawa Dwi Sektiyono Cahyo sebagai Ketua, PERGABI DIY Siap Berkarya untuk Kemajuan Pendidikan Agama Buddha
- ArtikelMeditasi Pernafasan – Pendahuluan Anapanasati Pokok Meditasi oleh YM. Kasapa Thera
- AgendaSutrimo Pimpin PERGABI Kalimantan Utara: Komitmen untuk Pendidikan Agama Buddha yang Berkualitas
- ArtikelMusda I PERGABI Jawa Timur: Sunarto Terpilih Menjadi Ketua
- ArtikelMusda 1 Pergabi Kalsel: Narmin Resmi Terpilih sebagai Ketua Baru
- BeritaKonsolidasi PERGABI Kalimantan Barat: Subari, S.Ag Terpilih Menjadi Ketua dalam Musda I
- ArtikelPELAKSANAAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5) PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI
Doa untuk Negeri Peringati Hari Kemerdekaan RI ke-73 untuk Jalin Persatuan, Kesatuan dan Jaga Keutuhan Bangsa
Dalam rangka memperingati HUT RI ke – 73 tahun, Komunitas Kebangsaan yang terdiri dari PAC GP Ansor Tangerang, Pengurus Cabang Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (HIKMAHBUDHI) Kota Tangerang, Orang Muda Katolik (OMK) Gereja Santo Agustinus, dan Muda – Mudi Khonghucu melaksanakan acara “Doa untuk Negeri” yang digelar di Lapangan Mess PT. Kumafiber, Cikokol – Tangerang, pada Kamis (16/08/2018).
Beberapa tokoh agama turut hadir dalam acara ini diantaranya KH. Zuhri Yaqub (Islam), YM. Bhante Hitesaka (Buddha), Romo Stefanus Suwarno OSC (Katolik), WS. Rudi Gunawijaya (Khonghucu) dan Pdt. Doni Susanto, S.Th. (Kristen). “Doa untuk Negeri” dipilih sebagai tema kegiatan komunitas kebangsaan kali ini sebagai bentuk syukur atas nikmat kemerdekaan yang telah Tuhan berikan bagi bangsa ini Serta menguatkan persatuan dan kesatuan dalam merawat kebhinekaan yang telah diperjuangkan para pahlawan pendahulu kita.
Jajat Sudrajat (Ketua PAC GP Ansor Tangerang) dalam sambutannya menegaskan bahwa, “kemajemukan bangsa Indonesia hendaklah dipandang sebagai sebuah anugrah dan bukan alat pemecah belah. Meski berbeda seyogyanya itu tidak menghalangi kita untuk dapat hidup berdampingan dengan damai, memberikan sumbangsih bagi bangsa ini sesuai dengan bidang kita masing-masing sebagaimana para Pahlawan telah memberikan segenap jiwa raga untuk meraih kemerdekaan bagi bangsa Indonesia”.
“Tanpa ada rasa persatuan, rasa kebersamaan dan kesadaran kita bersama, maka tidak akan ada acara Doa untuk Negeri pada malam ini. Kita rangkul 5 agama pada malam ini untuk menyatukan semuanya dalam satu wadah agar menjadi satu negeri Indonesia”, jelas Ketua RW 02 bapak M. Jauharudin dalam sambutannya.
Ketua Cabang HIKMAHBUDHI Kota Tangerang mengatakan kita sebagai putra putri bangsa indonesia jangan sekali-sekali melupakan sejarah (Jas Merah – Bung Karno), karena kita dapat bergandengan tangan rukun saat ini adalah atas perjuangan para pendiri bangsa, pahlawan dan pejuang kita terdahulu.
“Kegiatan hari ini merupakan salah satu bentuk rasa syukur kami sebagai putra-putri bangsa indonesia atas kemerdekaan yang telah diraih dan kita rasakan bersama, serta mempererat tali persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan, karena keberagaman adalah warna kehidupan yang saling melengkapi satu sama lain”, papar Hermanto.
PDt. Doni Susanto, S.Th. mewakili umat Kristen menyampaikan bahwa kita tidak dapat memilih di suku, bangsa, negara, ras mana kita dapat dilahirkan. Ketika kita dapat membangun dalam perbedaan maka kita akan dapat membangun bangsa ini menjadi lebih maju. Di tempat ini di Tangerang kita dapat menunjukan pada dunia bahwa dalam perbedaan kita semua adalah satu Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Kami di Nasrani ada kewajiban dimana tempat kami tinggal harus dapat sama-sama membangun negara tercinta ini. Mari di tempat ini kita bersama-sama menyatakan bahwa kita adalah bangsa Indonesia. Kita bangun fondasi yang lebih kuat dengan bergandengan tangan agar Indonesia dapat menjadi lebih maju, dan acara seperti ini harus terus kita terus adakan agar keutuhan bangsa dapat terus terjaga”, tegas PDt. Doni Susanto.STh.
Sementara mewakili tokoh agama Budha yang disampaikan oleh YM. Bhante Hitesaka mengatakan kita ketahui bersama bahwa sejarah bangsa Indonesia dulu dipecah belah dengan politik adu domba hingga sampai saat ini masih banyak yang ingin memecah belah kita semua untuk kepentingan tertentu.
“Kita selayaknya membangun erat tali silahturahmi dan terus mendukung acara-acara seperti ini dimana para pemuka agama dapat duduk bersama dalam satu kebersamaan agar terjalin tali silahturahmi. Saat ini kita harus dapat mensyukuri bahwa kita dapat rukun dalam keberagaman”, ujar YM. Bhante Hitesaka.
Selanjutnya mewakili umat Katolik, Romo Stefanus Suwarno OSC mengatakan meski kita berbeda-beda kita harus tetap satu bangsa Indonesia, kita harus bersyukur atas dasar Negara yang telah dibuat oleh pendahulu kita.
“Tentunya saat ini kita mempunyai tanggung jawab agar Negara Indonesia tetap satu, adil, makmur dan sejahtera. Kita harus dapat berkontribusi untuk bangsa Indonesia agar terus maju, dan hari ini kita bersama memaknai kemerdekaan Indonesia itu dengan mengamalkan pancasila, terlihat walaupun semua yang hadir malam ini berbeda tapi dapat berkumpul bersama disini”, ungkap Romo Stefanus Suwarno OSC.
“Sedangkan mewakili umat Khonghucu, WS. Rudi Gunawijaya menyampaikan pesannya bahwa Kita adalah orang Indonesia yang kebetulan lahir dengan agama, suku, ras dan bahasa yang berbeda. Jadi kita sebagai bangsa Indonesia harus bersatu dalam kebhinekaan walapun berbeda agama, suku, ras dan bahasa”, tegasnya.
Dan terakhir mewakili umat Islam KH. Zuhri Yaqub menyampaikan bagaimana kita mengisi kemerdekaan Indonesia dimana saat ini bangsa kita menghadapi dua persoalan yaitu persoalan kebangsaan dan persoalan keumatan. Dalam hal kebangsaan semua ingin menang sendiri, merasa mereka paling baik dan rakyat menjadi pertaruhan. Sedangkan dalam hal keumatan para tokoh agama tidak dapat memberikan contoh yang baik bagi umatnya.
“Penguatan unsur keimanan menjadi unsur yang sangat kuat dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, karena semakin kuat keyakinan dan iman maka kita dapat saling menghargai satu sama lain. Kedalam wujudnya keyakinan dan keluar wujudnya kemanusiaan, bagaimana dengan keyakinan kita dapat membawa kemanusiaan yang damai antar sesama manusia walaupun kita berbeda dan hidup akan sangat bermakna karena ada harmoni diantara kita”, papar KH. Zuhri Yaqub.
Sumber : Hermanto Rico
padamutisarana
30 Nov 2024
Musda I Sukses Membawa Dwi Sektiyono Cahyo sebagai Ketua, PERGABI DIY Siap Berkarya untuk Kemajuan Pendidikan Agama Buddha Sleman, 30 November 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha (PERGABI) Daerah Istimewa Yogyakarta mengadakan Musyawarah Daerah (MUSDA) I pemilihan dan pembentukan pengurus sekaligus melaksanakan pelantikan pengurus baru untuk periode 2024-2027. Kegiatan ini diselenggarakan di Vihara Dharma Wijaya, …
padamutisarana
28 Nov 2024
Meditasi Pernafasan adalah salah satu meditasi Buddhis yang sangat populer dan mudah dilakukan untuk mengembangkan batin dan nilai luhur setiap manusia Menurut Ajaran Sang Maha Buddha, ada 40 mata pokok Meditasi yang diperuntukkan bekerjanya pikiran dalam membangun Ketenangan melalui Jhana (Pencerapan). Ini adalah disebut Kamma-tthana, dan kata ‘Thanam’ (tempat, stasiun, landasan). Jadi, Kammatthana berarti …
padamutisarana
09 Nov 2024
Tanjung Selor, 09 November 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) kini resmi terbentuk di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Kepengurusan PERGABI Kaltara untuk masa bakti 2024-2027 dibentuk melalui Musyawarah Daerah I (Musda I) PERGABI Kaltara yang berlangsung secara luring di Sekolah Buddhis Paramita bagi anggota yang berdomisili di Tanjung Selor dan daring bagi anggota …
padamutisarana
10 Agu 2024
Magetan, 10 Agustus 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) Provinsi Jawa Timur mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) I di Hotel Merah 2 Sarangan Kabupaten Magetan Jawa Timur untuk pembentukan Pengurus Daerah (PD) PERGABI Jawa Timur yang pertama. Bapak Roch Aksiadi, S.Ag., ST., MM., selaku Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat PERGABI hadir dengan penuh semangat dan …
padamutisarana
21 Jun 2024
Kalimantan Selatan, 14 Juni 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (Pergabi) Provinsi Kalimantan Selatan sukses mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) 1 yang dipusatkan di Aula Vihara Buddha Sasana Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, pada Jumat, 14 Juni 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Pergabi, Bapak Sukiman, S.Ag., M.Pd.B., dengan tujuan untuk membentuk Pengurus …
padamutisarana
01 Jun 2024
Mempawah – Tisarana.Net 1 Juni 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) Provinsi Kalimantan Barat mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) I di Gedung PGRI Kabupaten Mempawah untuk pembentukan PD PERGABI Kalimantan Barat yang pertama. Bapak Tukul Slamet, S. Ag., selaku Sekretaris Pengurus Pusat PERGABI hadir dengan penuh semangat dan memberikan arahan serta motivasi kepada seluruh …
10 Feb 2018 9.112 views
Kalyanamitta berasal dari kata Kalyana yang artinya baik atau bagus dan Mitta yang artinya teman. Jadi Kalyanamitta berarti teman yang baik atau bagus yang dapat menjadikan diri kita selalu waspada dalam menempuh kehidupan dunia dan setelah meninggal. Terdapat empat macam sahabat yang dipandang berhati tulus ( suhada ) : yaitu A. sahabat penolong ( upakaro …
21 Feb 2016 8.965 views
Ada dua orang yang tidak terbalas jasa-jasa nya siapakah mereka ? AYAH dan IBU-mu. Barang siapa dapat mendorong orangtua-Nya menjadi berkeyakinan, berkebajikan, murah hati, bijaksana, dengan berbuat begitu, orang ini telah membalas, bahkan ia telah berbuat lebih dari pada sekedar membalas jasa-jasa orangtua-NYA. ( Anguttara Nikaya 161 ) Pada kesempatan ini saya ingin mengajak para DERMAWAN yang bisa …
30 Nov 2015 8.663 views
Agama Buddha yang oleh umat Buddha dikenal sebagai Buddha Dhamma, bersumber pada kesunyataan yang diungkapkan oleh Sang Buddha Gotama lebih dari dua ribu lima ratus tahun yang lalu, yang menguraikan hakekat kehidupan berdasarkan Pandangan Terang, dan oleh karenanya dapat membebaskan manusia dari ketidaktahuan (avijja) dan penderitaan (dukkha). Dalam sejarah perkembangan agama Buddha, telah timbul berbagai …
22 Feb 2016 6.606 views
DOKTRIN KELAHIRAN KEMBALI Apakah ada kehidupan sebelum kelahiran ? Akankah ada kehidupan setelah kematian ? Ini adalah pertanyaan – pertanyaan yang perlu dibicarakan secara serius dan tenang. Pertanyaan – pertanyaan yang memiliki kepentingan filosofis seperti itu harus dipertimbangkan dengan segenap pemikiran manusia secara objektif dan tanpa prasangka, tidak dipengaruhi oleh perasaan pribadinya. Seseorang mestinya jangan …
28 Jan 2017 5.832 views
Oleh : Y.M. Acharya Buddharakkhita Terdapat berbagai cara dalam latihan metta-bhavana, meditasi cinta kasih universal. Tiga metode dasar akan diuraikan di sini. Petunjuk-petunjuk ini, didasarkan pada sumber-sumber kitab suci dan kitab komentar, ditujukan untuk menjelaskan latihan meditasi metta dalam cara yang jelas, sederhana, dan langsung sehingga setiap orang yang bersungguh-sungguh ingin melaksanakan latihan tidak memiliki …
16 Sep 2018 5.493 views
Sekolah Minggu Remaja Pusdiklat Buddhis Sikkhadama Santibhumi, hari minggu 16 September 2018, di pagi yang cerah para remaja Buddhis berdatangan untuk melaksankan puja terhadap Guru Agung Buddha. Lantunan parita yang baik, terlihat pemimpin puja Aryo dan Anan membaca sesuai dengan tanda baca yang benar. Hal ini merupakan kebanggan bagi remaja Buddhis yang terus dapat turut …
03 Des 2017 4.949 views
“ Anuttaram Punnakhetam Lokassati” Dalam kehidupan manusia didunia ini, terdapat 4 hal yang selalu diinginkan, yaitu : menjadi kaya raya, memperoleh kedudukan yang tinggi, usia panjang, dan mencapai alam kebahagiaan setelah berakhirnya kehidupan di dunia. Secara universal praktek memberi (berdana) dikenal sebagai salah satu keluhuran manusia yang paling mendasar. Terlebih dalam ajaran agama Buddha berdana …
Comments are not available at the moment.