Home » Berita » Berbohong! Apa saja akibatnya?

Berbohong! Apa saja akibatnya?

padamutisarana 15 Des 2017 1.674

Sila Keempat: Menghindarkan Diri dari Ucapan Tidak Benar

Seorang umat awam hendaknya menghindari perkataan yang tidak benar dan selalu mengucapkan kata-kata yang lembut. Sehingga, di dalam hidup bermasyarakat akan tercipta suasana yang tenang, karena tidak ada kebohongan di antara satu sama lain.

Yang harus dihindari dari sila ke empat adalah:

– Berbohong,
– Menipu,
– Manipulatif
– Memfitnah,
– Omong kosong,
– Gosip
– Pembicaraan yang tidak berguna bagi perkembangan batin
– Mengadudomba,
– Menuduh dan sejenisnya
Faktor terjadinya berbohong adalah:

– Adanya suatu ketidakbenaran,
– Mengetahui bahwa hal itu sebagai ketidakbenaran,
– Mempunyai niat untuk menyesatkan,
– Berusaha untuk menyesatkan,
(lewat kata-kata/ tulisan/bahasa tubuh)
-Penerima mengerti.

Akibat berbohong:

– Mempunyai gigi yang tidak rapi,
– Memiliki nafas yang bau,
– Memiliki penampilan yang tidak menarik
– Memiliki penglihatan dan pendengaran yang buruk,
– Memiliki pikiran yang lamban,
– Tidak memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain,
– Memiliki banyak ketidak-beruntungan pada kehidupan-kehidupan berikutnya,
– Menjadi sasaran pembicaraan orang lain,
– Tidak dipercaya ucapannya,
Sering dituduh yang bukan-bukan,
– Akan kehilangan sahabat tanpa sebab yang berarti,
– Bagian dari jasmani tidak berfungsi dengan baik,
– Memiliki suara yang tidak enak didengar.

Buddha mengajarkan bahwa “seseorang seharusnya hanya mengucapkan ucapan yang menyenangkan, ucapan yang disambut dengan gembira. Ketika diucapkan tidak membawa keburukan, apa yang diucapkan adalah menyenangkan bagi orang lain”
(Samyutta Nikaya, 2010:287).

Dalam kehidupan sehari-hari hendaknya kita hanya berbicara hal-hal dengan benar dan bermanfaat. Perkataan yang mengandung makna dan bermanfaat. Sehingga dapat membawa kebahagiaan bagi yang mendengarnya.

Dalam Kakacupama Sutta Majjhima Nikaya 21, Buddha mengatakan bahwa, ucapan benar dapat terjadi apabila terdapat lima syarat sebagai berikut:

– Ucapan itu tepat pada waktunya
– Ucapan itu sesuai kebenaran
– Ucapan itu lembut
– Ucapan itu bermanfaat
– Ucapan itu penuh cinta kasih.

Penjelasan di atas merupakan syarat dari ucapan benar. Sebagai seorang umat Buddha sebaiknya melakukan lima syarat di atas.

Ucapan benar akan menimbulkan kebijaksanaan, menciptakan perdamaian dan menghilangkan perpecahan.

Sedangkan ucapan yang tidak benar akan menimbulkan kamma buruk bagi pelakunya.

Di antaranya, tidak dipercayai oleh orang lain, dan menderita karena dia telah mengucapkan perkataan yang tidak benar.

Untuk itu hindarilah ucapan berbohong dan selalu mengucapkan kata-kata yang benar dan bermanfaat.

Janganlah meremehkan kejahatan,
“Itu tidak akan datang (kembali) padaku”
Tetesan air, mampu memenuhi bahkan tempayan,
Sang bodoh memenuhi dirinya dengan kejahatan,
Bahkan walau dengan mengumpulkannya sedikit demi sedikit.

(Dhammapada 121)

Sabba Danam Dhammadanam Jinati:

Dari segala macam pemberian, pemberian melalui Dhamma adalah yang tertinggi mengungguli semua pemberian lainnya

Mereka yang mengajarkan jalan ke surga dan Nibbana
Suatu hari nanti akan mencapainya

__________
Semoga anda mencapai kebahagiaan Nibbana
Forwad BroadCast Dhamma ini kesemua teman Buddhist anda melalui FB, Wa, etc
Karena persembahan Dhamma adalah persembahan tertinggi.
Persembahan Dhamma akan berbuah kebijaksanaan bagi pemberi dan penerima

Bagi yang ingin mendapat Broadcast Dhamma
Ketik dan kirim nama anda ke whatsapp +6287883394674
Saya : Bhikkhu Assaji

 

Sumber gambar : http://tipscaras.blogspot.co.id/2017/04/ciri-ciri-orang-yang-sedang-berbohong.html

Comments are not available at the moment.

Sorry, the comment form has been disabled on this page/article.
Related post
Musda I Sukses Membawa Dwi Sektiyono Cahyo sebagai Ketua, PERGABI DIY Siap Berkarya untuk Kemajuan Pendidikan Agama Buddha

padamutisarana

30 Nov 2024

Musda I Sukses Membawa Dwi Sektiyono Cahyo sebagai Ketua, PERGABI DIY Siap Berkarya untuk Kemajuan Pendidikan Agama Buddha Sleman, 30 November 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha (PERGABI) Daerah Istimewa Yogyakarta mengadakan Musyawarah Daerah (MUSDA) I pemilihan dan pembentukan pengurus sekaligus melaksanakan pelantikan pengurus baru untuk periode 2024-2027. Kegiatan ini diselenggarakan di Vihara Dharma Wijaya, …

Meditasi Pernafasan – Pendahuluan Anapanasati Pokok Meditasi oleh YM. Kasapa Thera

padamutisarana

28 Nov 2024

Meditasi Pernafasan adalah salah satu meditasi Buddhis yang sangat populer dan mudah dilakukan untuk mengembangkan batin dan nilai luhur setiap manusia   Menurut Ajaran Sang Maha Buddha, ada 40 mata pokok Meditasi yang diperuntukkan bekerjanya pikiran dalam membangun Ketenangan melalui Jhana (Pencerapan). Ini adalah disebut Kamma-tthana, dan kata ‘Thanam’ (tempat, stasiun, landasan). Jadi, Kammatthana berarti …

Sutrimo Pimpin PERGABI Kalimantan Utara: Komitmen untuk Pendidikan Agama Buddha yang Berkualitas

padamutisarana

09 Nov 2024

Tanjung Selor, 09 November 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) kini resmi terbentuk di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Kepengurusan PERGABI Kaltara untuk masa bakti 2024-2027 dibentuk melalui Musyawarah Daerah I (Musda I) PERGABI Kaltara yang berlangsung secara luring di Sekolah Buddhis Paramita bagi anggota yang berdomisili di Tanjung Selor dan daring bagi anggota …

Musda I PERGABI Jawa Timur: Sunarto Terpilih Menjadi Ketua

padamutisarana

10 Agu 2024

Magetan, 10 Agustus 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) Provinsi Jawa Timur mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) I di Hotel Merah 2 Sarangan Kabupaten Magetan Jawa Timur untuk pembentukan Pengurus Daerah (PD)  PERGABI Jawa Timur yang pertama. Bapak Roch Aksiadi, S.Ag., ST., MM., selaku Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat PERGABI hadir dengan penuh semangat dan …

Musda 1 Pergabi Kalsel: Narmin Resmi Terpilih sebagai Ketua Baru

padamutisarana

21 Jun 2024

Kalimantan Selatan, 14 Juni 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (Pergabi) Provinsi Kalimantan Selatan sukses mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) 1 yang dipusatkan di Aula Vihara Buddha Sasana Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, pada Jumat, 14 Juni 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Pergabi, Bapak Sukiman, S.Ag., M.Pd.B., dengan tujuan untuk membentuk Pengurus …

Konsolidasi PERGABI Kalimantan Barat: Subari, S.Ag Terpilih Menjadi Ketua dalam Musda I

padamutisarana

01 Jun 2024

Mempawah – Tisarana.Net 1 Juni 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) Provinsi Kalimantan Barat mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) I di Gedung PGRI Kabupaten Mempawah untuk pembentukan PD PERGABI Kalimantan Barat yang pertama. Bapak Tukul Slamet, S. Ag., selaku Sekretaris Pengurus Pusat PERGABI hadir dengan penuh semangat dan memberikan arahan serta motivasi kepada seluruh …

x
x