- BeritaMusda I Sukses Membawa Dwi Sektiyono Cahyo sebagai Ketua, PERGABI DIY Siap Berkarya untuk Kemajuan Pendidikan Agama Buddha
- ArtikelMeditasi Pernafasan – Pendahuluan Anapanasati Pokok Meditasi oleh YM. Kasapa Thera
- AgendaSutrimo Pimpin PERGABI Kalimantan Utara: Komitmen untuk Pendidikan Agama Buddha yang Berkualitas
- ArtikelMusda I PERGABI Jawa Timur: Sunarto Terpilih Menjadi Ketua
- ArtikelMusda 1 Pergabi Kalsel: Narmin Resmi Terpilih sebagai Ketua Baru
- BeritaKonsolidasi PERGABI Kalimantan Barat: Subari, S.Ag Terpilih Menjadi Ketua dalam Musda I
- ArtikelPELAKSANAAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5) PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI
Berbohong! Apa saja akibatnya?
Sila Keempat: Menghindarkan Diri dari Ucapan Tidak Benar
Seorang umat awam hendaknya menghindari perkataan yang tidak benar dan selalu mengucapkan kata-kata yang lembut. Sehingga, di dalam hidup bermasyarakat akan tercipta suasana yang tenang, karena tidak ada kebohongan di antara satu sama lain.
Yang harus dihindari dari sila ke empat adalah:
– Berbohong,
– Menipu,
– Manipulatif
– Memfitnah,
– Omong kosong,
– Gosip
– Pembicaraan yang tidak berguna bagi perkembangan batin
– Mengadudomba,
– Menuduh dan sejenisnya
Faktor terjadinya berbohong adalah:
– Adanya suatu ketidakbenaran,
– Mengetahui bahwa hal itu sebagai ketidakbenaran,
– Mempunyai niat untuk menyesatkan,
– Berusaha untuk menyesatkan,
(lewat kata-kata/ tulisan/bahasa tubuh)
-Penerima mengerti.
Akibat berbohong:
– Mempunyai gigi yang tidak rapi,
– Memiliki nafas yang bau,
– Memiliki penampilan yang tidak menarik
– Memiliki penglihatan dan pendengaran yang buruk,
– Memiliki pikiran yang lamban,
– Tidak memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain,
– Memiliki banyak ketidak-beruntungan pada kehidupan-kehidupan berikutnya,
– Menjadi sasaran pembicaraan orang lain,
– Tidak dipercaya ucapannya,
Sering dituduh yang bukan-bukan,
– Akan kehilangan sahabat tanpa sebab yang berarti,
– Bagian dari jasmani tidak berfungsi dengan baik,
– Memiliki suara yang tidak enak didengar.
Buddha mengajarkan bahwa “seseorang seharusnya hanya mengucapkan ucapan yang menyenangkan, ucapan yang disambut dengan gembira. Ketika diucapkan tidak membawa keburukan, apa yang diucapkan adalah menyenangkan bagi orang lain”
(Samyutta Nikaya, 2010:287).
Dalam kehidupan sehari-hari hendaknya kita hanya berbicara hal-hal dengan benar dan bermanfaat. Perkataan yang mengandung makna dan bermanfaat. Sehingga dapat membawa kebahagiaan bagi yang mendengarnya.
Dalam Kakacupama Sutta Majjhima Nikaya 21, Buddha mengatakan bahwa, ucapan benar dapat terjadi apabila terdapat lima syarat sebagai berikut:
– Ucapan itu tepat pada waktunya
– Ucapan itu sesuai kebenaran
– Ucapan itu lembut
– Ucapan itu bermanfaat
– Ucapan itu penuh cinta kasih.
Penjelasan di atas merupakan syarat dari ucapan benar. Sebagai seorang umat Buddha sebaiknya melakukan lima syarat di atas.
Ucapan benar akan menimbulkan kebijaksanaan, menciptakan perdamaian dan menghilangkan perpecahan.
Sedangkan ucapan yang tidak benar akan menimbulkan kamma buruk bagi pelakunya.
Di antaranya, tidak dipercayai oleh orang lain, dan menderita karena dia telah mengucapkan perkataan yang tidak benar.
Untuk itu hindarilah ucapan berbohong dan selalu mengucapkan kata-kata yang benar dan bermanfaat.
Janganlah meremehkan kejahatan,
“Itu tidak akan datang (kembali) padaku”
Tetesan air, mampu memenuhi bahkan tempayan,
Sang bodoh memenuhi dirinya dengan kejahatan,
Bahkan walau dengan mengumpulkannya sedikit demi sedikit.
(Dhammapada 121)
Sabba Danam Dhammadanam Jinati:
Dari segala macam pemberian, pemberian melalui Dhamma adalah yang tertinggi mengungguli semua pemberian lainnya
Mereka yang mengajarkan jalan ke surga dan Nibbana
Suatu hari nanti akan mencapainya
__________
Semoga anda mencapai kebahagiaan Nibbana
Forwad BroadCast Dhamma ini kesemua teman Buddhist anda melalui FB, Wa, etc
Karena persembahan Dhamma adalah persembahan tertinggi.
Persembahan Dhamma akan berbuah kebijaksanaan bagi pemberi dan penerima
Bagi yang ingin mendapat Broadcast Dhamma
Ketik dan kirim nama anda ke whatsapp +6287883394674
Saya : Bhikkhu Assaji
Sumber gambar : http://tipscaras.blogspot.co.id/2017/04/ciri-ciri-orang-yang-sedang-berbohong.html
padamutisarana
30 Nov 2024
Musda I Sukses Membawa Dwi Sektiyono Cahyo sebagai Ketua, PERGABI DIY Siap Berkarya untuk Kemajuan Pendidikan Agama Buddha Sleman, 30 November 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha (PERGABI) Daerah Istimewa Yogyakarta mengadakan Musyawarah Daerah (MUSDA) I pemilihan dan pembentukan pengurus sekaligus melaksanakan pelantikan pengurus baru untuk periode 2024-2027. Kegiatan ini diselenggarakan di Vihara Dharma Wijaya, …
padamutisarana
28 Nov 2024
Meditasi Pernafasan adalah salah satu meditasi Buddhis yang sangat populer dan mudah dilakukan untuk mengembangkan batin dan nilai luhur setiap manusia Menurut Ajaran Sang Maha Buddha, ada 40 mata pokok Meditasi yang diperuntukkan bekerjanya pikiran dalam membangun Ketenangan melalui Jhana (Pencerapan). Ini adalah disebut Kamma-tthana, dan kata ‘Thanam’ (tempat, stasiun, landasan). Jadi, Kammatthana berarti …
padamutisarana
09 Nov 2024
Tanjung Selor, 09 November 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) kini resmi terbentuk di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Kepengurusan PERGABI Kaltara untuk masa bakti 2024-2027 dibentuk melalui Musyawarah Daerah I (Musda I) PERGABI Kaltara yang berlangsung secara luring di Sekolah Buddhis Paramita bagi anggota yang berdomisili di Tanjung Selor dan daring bagi anggota …
padamutisarana
10 Agu 2024
Magetan, 10 Agustus 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) Provinsi Jawa Timur mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) I di Hotel Merah 2 Sarangan Kabupaten Magetan Jawa Timur untuk pembentukan Pengurus Daerah (PD) PERGABI Jawa Timur yang pertama. Bapak Roch Aksiadi, S.Ag., ST., MM., selaku Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat PERGABI hadir dengan penuh semangat dan …
padamutisarana
21 Jun 2024
Kalimantan Selatan, 14 Juni 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (Pergabi) Provinsi Kalimantan Selatan sukses mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) 1 yang dipusatkan di Aula Vihara Buddha Sasana Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, pada Jumat, 14 Juni 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Pergabi, Bapak Sukiman, S.Ag., M.Pd.B., dengan tujuan untuk membentuk Pengurus …
padamutisarana
01 Jun 2024
Mempawah – Tisarana.Net 1 Juni 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) Provinsi Kalimantan Barat mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) I di Gedung PGRI Kabupaten Mempawah untuk pembentukan PD PERGABI Kalimantan Barat yang pertama. Bapak Tukul Slamet, S. Ag., selaku Sekretaris Pengurus Pusat PERGABI hadir dengan penuh semangat dan memberikan arahan serta motivasi kepada seluruh …
10 Feb 2018 9.112 views
Kalyanamitta berasal dari kata Kalyana yang artinya baik atau bagus dan Mitta yang artinya teman. Jadi Kalyanamitta berarti teman yang baik atau bagus yang dapat menjadikan diri kita selalu waspada dalam menempuh kehidupan dunia dan setelah meninggal. Terdapat empat macam sahabat yang dipandang berhati tulus ( suhada ) : yaitu A. sahabat penolong ( upakaro …
21 Feb 2016 8.965 views
Ada dua orang yang tidak terbalas jasa-jasa nya siapakah mereka ? AYAH dan IBU-mu. Barang siapa dapat mendorong orangtua-Nya menjadi berkeyakinan, berkebajikan, murah hati, bijaksana, dengan berbuat begitu, orang ini telah membalas, bahkan ia telah berbuat lebih dari pada sekedar membalas jasa-jasa orangtua-NYA. ( Anguttara Nikaya 161 ) Pada kesempatan ini saya ingin mengajak para DERMAWAN yang bisa …
30 Nov 2015 8.663 views
Agama Buddha yang oleh umat Buddha dikenal sebagai Buddha Dhamma, bersumber pada kesunyataan yang diungkapkan oleh Sang Buddha Gotama lebih dari dua ribu lima ratus tahun yang lalu, yang menguraikan hakekat kehidupan berdasarkan Pandangan Terang, dan oleh karenanya dapat membebaskan manusia dari ketidaktahuan (avijja) dan penderitaan (dukkha). Dalam sejarah perkembangan agama Buddha, telah timbul berbagai …
22 Feb 2016 6.606 views
DOKTRIN KELAHIRAN KEMBALI Apakah ada kehidupan sebelum kelahiran ? Akankah ada kehidupan setelah kematian ? Ini adalah pertanyaan – pertanyaan yang perlu dibicarakan secara serius dan tenang. Pertanyaan – pertanyaan yang memiliki kepentingan filosofis seperti itu harus dipertimbangkan dengan segenap pemikiran manusia secara objektif dan tanpa prasangka, tidak dipengaruhi oleh perasaan pribadinya. Seseorang mestinya jangan …
28 Jan 2017 5.832 views
Oleh : Y.M. Acharya Buddharakkhita Terdapat berbagai cara dalam latihan metta-bhavana, meditasi cinta kasih universal. Tiga metode dasar akan diuraikan di sini. Petunjuk-petunjuk ini, didasarkan pada sumber-sumber kitab suci dan kitab komentar, ditujukan untuk menjelaskan latihan meditasi metta dalam cara yang jelas, sederhana, dan langsung sehingga setiap orang yang bersungguh-sungguh ingin melaksanakan latihan tidak memiliki …
16 Sep 2018 5.493 views
Sekolah Minggu Remaja Pusdiklat Buddhis Sikkhadama Santibhumi, hari minggu 16 September 2018, di pagi yang cerah para remaja Buddhis berdatangan untuk melaksankan puja terhadap Guru Agung Buddha. Lantunan parita yang baik, terlihat pemimpin puja Aryo dan Anan membaca sesuai dengan tanda baca yang benar. Hal ini merupakan kebanggan bagi remaja Buddhis yang terus dapat turut …
03 Des 2017 4.949 views
“ Anuttaram Punnakhetam Lokassati” Dalam kehidupan manusia didunia ini, terdapat 4 hal yang selalu diinginkan, yaitu : menjadi kaya raya, memperoleh kedudukan yang tinggi, usia panjang, dan mencapai alam kebahagiaan setelah berakhirnya kehidupan di dunia. Secara universal praktek memberi (berdana) dikenal sebagai salah satu keluhuran manusia yang paling mendasar. Terlebih dalam ajaran agama Buddha berdana …
Comments are not available at the moment.