- AgendaOne Day Mindfulness (ODM) di ISMC Jakarta
- BeritaMusda I Sukses Membawa Dwi Sektiyono Cahyo sebagai Ketua, PERGABI DIY Siap Berkarya untuk Kemajuan Pendidikan Agama Buddha
- ArtikelMeditasi Pernafasan – Pendahuluan Anapanasati Pokok Meditasi oleh YM. Kasapa Thera
- AgendaSutrimo Pimpin PERGABI Kalimantan Utara: Komitmen untuk Pendidikan Agama Buddha yang Berkualitas
- ArtikelMusda I PERGABI Jawa Timur: Sunarto Terpilih Menjadi Ketua
- ArtikelMusda 1 Pergabi Kalsel: Narmin Resmi Terpilih sebagai Ketua Baru
- BeritaKonsolidasi PERGABI Kalimantan Barat: Subari, S.Ag Terpilih Menjadi Ketua dalam Musda I

Menyembuhkan Anak Kecil di Dalam Diri
Mari kita kembali melihat koleksi foto-foto lama, lihatlah foto ketika Anda berusia lima tahun atau delapan tahun. Apakah saat ini, Anda adalah orang yang sama dengan anak kecil tersebut atau Anda berbeda dengan anak kecil tersebut?
Pertanyaan ini mungkin sudah pernah kita dengarkan dan tentu saja jawabannya tidak ada yang salah. Ada anak kecil yang hidup di dalam diri kita, meskipun kita telah dewasa, berusia 30 tahun, 40 tahun atau 60 tahun. Anak kecil itu menunggu kita untuk kembali kepadanya, membantu, dan melindunginya.
Ada banyak hal-hal yang terjadi di masa lalu ketika kita melewati masa kanak-kanak yang tentu saja tidak semuanya indah. Jika kita melihat kembali ke masa kanak-kanak, apakah kita merasakan suatu penderitaan, kesedihan, dan kemarahan serta tidak ingin mengingat kembali apa yang terjadi di masa lampau?
Kehidupan dewasa yang sedang kita jalani saat ini dipengaruhi oleh kehidupan masa kanak-kanak. Lingkungan membentuk perkembangan mental seorang anak. Seorang anak yang terlahir dan dibesarkan di lingkungan orang-orang pemarah maka ketika dewasa akan menjadi pemarah.
Ada juga anak-anak yang mengalami pelecehan seksual dan kekerasan (dipukuli dan dimaki-maki). Penderitaan, kesedihan, dan kemarahan ini akan terus terbawa sampai usia dewasa sehingga mempengaruhi sifat dan sikap seseorang. Penderitaan, kesedihan, dan kemarahan ini perlu ditransformasi sehingga kelak tidak akan diwariskan kepada anak dan cucu.
Menyembuhkan anak kecil di dalam diri kita merupakan suatu tindakan nyata bahwa kita mencintai diri kita dan dengan mencintai diri kita maka kita akan mempunyai cinta untuk dibagikan kepada orang-orang yang kita kasihi. Dibutuhkan energi penuh kesadaran yang kuat untuk dapat menyembuhkan anak di dalam diri.
Jika energi penuh kesadaran tidak cukup kuat maka proses penyembuhan tidak akan terjadi, yang akan terjadi adalah kita akan terbawa arus penderitaan, kesedihan, dan kemarahan. Dengan melakukan kegiatan sehari-hari secara penuh kesadaran, napas penuh kesadaran, makan penuh kesadaran, berjalan penuh kesadaran, duduk penuh kesadaran, mencuci piring penuh kesadaran, dan sebagainya maka energi penuh kesadaran sedikit demi sedikit akan bertambah kekuatannya.
Energi penuh kesadaran adalah energi yang akan merangkul penderitaan, kesedihan, dan kemarahan yang akan muncul dalam proses menyembuhkan anak di dalam diri. Itulah makanya dibutuhkan energi penuh kesadaran yang kuat sehingga penderitaan, kesedihan, dan kemarahan akan melemah lalu kembali ke gudang kesadaran.
Energi penuh kesadaran jika terus-menerus dilatih maka akan meningkatkan konsentrasi, dan latihan ini akan membantu kita untuk melihat akar dari penderitaan, kesedihan, dan kemarahan kita. Pada saat itu akan muncul suatu kebijaksanaan mendalam dan penyembuhan pun terjadi di dalam diri kita.
Menyembuhkan anak. di dalam diri bukan suatu proses yang singkat, dibutuhkan latihan yang berkesinambungan. Mendengarkan secara mendalam dan berbicara dengan bahasa kasih merupakan dua hal yang juga harus dilatih dan dilakukan ketika kita bersentuhan dengan anak di dalam diri kita.
Saat kita duduk dengan hening, maka kita akan dapat mendengarkan suara anak kecil yang ada di dalam diri kita. Seringkali kita mengabaikan suara anak kecil yang ada di dalam diri kita dengan mengatakan bahwa kejadian itu terjadi di masa lalu dan tidak perlu diingat. Ya kejadian itu memang sudah berlalu tetapi penderitaan, kesedihan, dan kemarahan masih ada di dalam diri kita.
Dengan mendengar secara mendalam, kita akan memahami apa yang telah terjadi di masa lalu. Menggunakan bahasa kasih akan meyakinkan anak kecil di dalam diri kita bahwa kita akan melindunginya, sehingga kejadian-kejadian di masa lalu tidak akan terulang. Ketika proses penyembuhan terjadi, kita akan memiliki pemahaman, belas kasih dan cinta kasih kepada orang-orang yang telah menyakiti kita di masa lalu.
Jangan lupa untuk mengundang anak di dalam diri kita ketika kita sedang mengalami hal-hal yang indah di dalam hidup, misalnya saat kita sedang duduk santai dan menikmati pemandangan matahari tenggelam yang begitu indah, atau saat kita sedang makan makanan kesukaan. Saya yakin hidup kita akan menjadi lebih bahagia dan indah ketika penyembuhan itu sudah direalisasikan.
Wulandari
Merupakan seorang biksuni, murid dari Zen Master Thich Nhat Hanh.
Sumber : Admin Group Whatapp Secangkir Teh – 06 desember 2017
Sumber gambar : http://elishagoldstein.com/
padamutisarana
08 Nov 2021
Manusia tercipta di dunia ini penuh berkah yang sangat berlimpah. Manusia memiliki struktur badan jasmani yang dapat dimanfaatkan untuk menjaga keharmonisan segala lingkungan yang manusia tempati. Jika ini terjadi maka kebahagiaan dan kedamaian akan hadir dalam lingkungan. Namun, jika sebaliknya maka manusia itu sendiri akan merasa hidaupnya penuh dengan penderitaan. Salah satu unsur penting menuju …
padamutisarana
09 Apr 2016
Oleh : Ven. Dr. Sri Dhammananda Atas pertanyaan apakah seorang umat Buddha dapat memiliki lebih dari satu istri, jawaban yang langsung tidak terdapat dalam ajaran Buddha, karena sepertiyang disebutkan sebelumnya, sang Buddha tidak menetapkan hukum religius apapun berkaitan dengan kehidupan rumah tangga walaupun beliau telah memberikan nasehat berharga tentang bagaimana menjalani kehidupan rumah tangga yang …
padamutisarana
04 Apr 2016
Oleh : Ven. K. Sri Dhammananda John J. Robinson dalam bukunya ‘Of Suchness’ memberikan nasehat berikut mengenai cinta, seks dan kehidupan pernikahan. “Waspada dan berhati-hatilah; memang lebih gampang menikah dibandingkan tidak menikah. Jika Anda mendapatkan pasangan yang tepat, sangatlah membahagiakan; tetapi jika tidak, maka Anda hidup dalam neraka yang terus lengket dengan Anda dua puluh …
padamutisarana
12 Mar 2016
KELUARGA BUDDHIS HARMONIS Kebahagian dan keharmonisan dalam kehidupan keluarga adalah sasaran yang dicari-cari dan didambakan oleh setiap keluarga. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa dambaan tersebut hanya dapat dicapai oleh sebagian kecil dari kehidupan keluarga. Ada yang beranggapan bahwa memiliki kekayaan berlimpah, keharmonisan dan kebahagiaan keluarga dapat ditemukan. Ada yang beranggapan, dengan cinta, tidak ada yang …
padamutisarana
24 Feb 2016
Pendidikan Para ahli menjelaskan pengertian pendidikan dengan bermacam-macam cara sesuai dengan kapasitas pemahamannya masing-masing. Dalam GBHN tahun 1988, pendidikan diberi batasan pengertian sebagai proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Secara umum pendidikan terbagi menjadi dua jenis, yaitu pendidikan formal dan pendidikan non formal. Pendidikan formal adalah pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah yang kemudian …
padamutisarana
30 Nov 2015
ANALISIS PERMASALAHAN KELUARGA DALAM HA KOMUNIKASI DENGAN KELUARGA 1. Merasa tersinggung dan merasa tidak dipandang oleh mertua dan adik ipar Solusi : Bersyukur dan merefleksikan diri 2. Kerap kali terlibat dalam perdebatan Solusi : Mengiyakan setiap perkataan mertua dan adik ipar 3. Tanggapan yang biasa dari suami Solusi : Menunjukkan bahwa anda dapat diandalkan dan Bicarakan dan ungkapkan kepada suami …
10 Feb 2018 10.552 views
Kalyanamitta berasal dari kata Kalyana yang artinya baik atau bagus dan Mitta yang artinya teman. Jadi Kalyanamitta berarti teman yang baik atau bagus yang dapat menjadikan diri kita selalu waspada dalam menempuh kehidupan dunia dan setelah meninggal. Terdapat empat macam sahabat yang dipandang berhati tulus ( suhada ) : yaitu A. sahabat penolong ( upakaro …
21 Feb 2016 10.139 views
Ada dua orang yang tidak terbalas jasa-jasa nya siapakah mereka ? AYAH dan IBU-mu. Barang siapa dapat mendorong orangtua-Nya menjadi berkeyakinan, berkebajikan, murah hati, bijaksana, dengan berbuat begitu, orang ini telah membalas, bahkan ia telah berbuat lebih dari pada sekedar membalas jasa-jasa orangtua-NYA. ( Anguttara Nikaya 161 ) Pada kesempatan ini saya ingin mengajak para DERMAWAN yang bisa …
30 Nov 2015 9.034 views
Agama Buddha yang oleh umat Buddha dikenal sebagai Buddha Dhamma, bersumber pada kesunyataan yang diungkapkan oleh Sang Buddha Gotama lebih dari dua ribu lima ratus tahun yang lalu, yang menguraikan hakekat kehidupan berdasarkan Pandangan Terang, dan oleh karenanya dapat membebaskan manusia dari ketidaktahuan (avijja) dan penderitaan (dukkha). Dalam sejarah perkembangan agama Buddha, telah timbul berbagai …
22 Feb 2016 6.940 views
DOKTRIN KELAHIRAN KEMBALI Apakah ada kehidupan sebelum kelahiran ? Akankah ada kehidupan setelah kematian ? Ini adalah pertanyaan – pertanyaan yang perlu dibicarakan secara serius dan tenang. Pertanyaan – pertanyaan yang memiliki kepentingan filosofis seperti itu harus dipertimbangkan dengan segenap pemikiran manusia secara objektif dan tanpa prasangka, tidak dipengaruhi oleh perasaan pribadinya. Seseorang mestinya jangan …
28 Jan 2017 6.068 views
Oleh : Y.M. Acharya Buddharakkhita Terdapat berbagai cara dalam latihan metta-bhavana, meditasi cinta kasih universal. Tiga metode dasar akan diuraikan di sini. Petunjuk-petunjuk ini, didasarkan pada sumber-sumber kitab suci dan kitab komentar, ditujukan untuk menjelaskan latihan meditasi metta dalam cara yang jelas, sederhana, dan langsung sehingga setiap orang yang bersungguh-sungguh ingin melaksanakan latihan tidak memiliki …
16 Sep 2018 5.784 views
Sekolah Minggu Remaja Pusdiklat Buddhis Sikkhadama Santibhumi, hari minggu 16 September 2018, di pagi yang cerah para remaja Buddhis berdatangan untuk melaksankan puja terhadap Guru Agung Buddha. Lantunan parita yang baik, terlihat pemimpin puja Aryo dan Anan membaca sesuai dengan tanda baca yang benar. Hal ini merupakan kebanggan bagi remaja Buddhis yang terus dapat turut …
03 Des 2017 5.247 views
“ Anuttaram Punnakhetam Lokassati” Dalam kehidupan manusia didunia ini, terdapat 4 hal yang selalu diinginkan, yaitu : menjadi kaya raya, memperoleh kedudukan yang tinggi, usia panjang, dan mencapai alam kebahagiaan setelah berakhirnya kehidupan di dunia. Secara universal praktek memberi (berdana) dikenal sebagai salah satu keluhuran manusia yang paling mendasar. Terlebih dalam ajaran agama Buddha berdana …
Comments are not available at the moment.