Home » Artikel » Menjadi Manusia Wajar Oleh: Bhante Sri Pannavaro Mahathera.

Menjadi Manusia Wajar Oleh: Bhante Sri Pannavaro Mahathera.

padamutisarana 29 Mar 2017 1.840
menjadi manusia wajar oleh YM Sri Pannavaro Mahathera
Menjadi Manusia Wajar
Oleh: Bhante Sri Pannavaro Mahathera.
Bagi seekor ayam, sebutir jagung akan mempunyai nilai yang lebih tinggi daripada sebutir permata, karena ayam sama sekali tidak akan mengerti harga sebutir permata. Ayam tidak pernah berkelahi saling berebut permata, tetapi sering mereka berkelahi berebut jagung.

Demikian pula kita. Sering kali kita tidak menghargai nilai-nilai luhur dalam kemanusiaan dan kehidupan ini. Bahkan nilai-nilai luhur itu seolah-olah tidak ada harganya, persis seperti ayam melihat bahwa permata hanyalah sebagai batu yang tidak enak dimakan. Sebaliknya, kita memberikan harga yang tinggi pada segala macam yang tampak. Tidak jarang manusia bertengkar, saling memaki, berkelahi, saling membunuh untuk memperebutkan kedudukan dan materi. Kalau kita dengan jujur, dengan terus terang membandingkan dengan ayam, dalam hal ini terlihat bahwa manusia-manusia menjadi lebih rendah dari ayam. Di dunia ini tidak pernah terjadi ayam bertarung sampai mati karena berebut makanan. Pada umumnya, kalau yang merasa kalah, dia lari saja.
Inilah anehnya, inilah ironisnya. Manusia rela mati untuk makanan, berani membunuh untuk kedudukan pribadi, mau menderita untuk satu gengsi. Bukankah hidup kita dan hidup orang lain, bahkan hidup mahluk lain itu, sangat berharga? Kehidupan adalah sesuatu yang lebih berharga dari pada segala-galanya.Sekarang apakah yang menjadi tuntutan dan tantangan kita? Tantangan kita adalah; di tengah-tengah majunya ilmu pengetahuan dan teknologi yang juga sudah menjadi kebutuhan Yang tidak bisa di elakkan, kita harus menjadi manusia yang wajar. Kalau kita hanya puas dengan cukup makan,, cukup pakaian, ada tempat tinggal, sedikit obat-obatan dan sedikit uang, tanpa perlu mencapai nilai-nilai kehidupan yang luhur, memang ini kelihatannya hidup sederhana. Tetapi, nilainya hanya setara dengan binatang. Belum menjadi manusia yang wajar. Apalagi kalau makanan, pakaian, tempat tinggal, uang, kekayaan, dan kedudukan yang dicari berlebih-lebihan. Kalau uang, tempat tinggal, dan kedudukan tidak dimengerti sebagai sarana hidup, tidak dianggap sebagai sarana untuk mengabdi menjadi manusia yang baik, melainkan dijadikan tujuan hidup untuk dapat memiliki sebanyak-banyaknya, maka segala bentuk kejahatan dapat dilakukan dalam upaya mendapatkan semua itu. Nilai kehidupan seperti ini tidak lagi setara dengan binatang, tetapi bahkan lebih rendah daripada bintang.

Bagaimana manusia wajar itu? Apakah nilai-nilai luhur itu? Sementara orang berpendapat, bukankah kita semua ini manusia wajar? Kita berdiri di atas dua kaki, tidak merangkak seperti hewan, tidak bermoncong atau berparuh, tidak berbulu lebat. Kita bisa berkomunikasi dan berpakaian. Bukankah kita semua ini sudah menjadi manusia yang wajar?

Kata manusia berasal dari kata mana dan ussa. Mana artinya ‘batin’ atau ‘pikiran’. Ussa artinya luhur atau tinggi. Jadi kata manusia mempunyai arti: mahluk yang mempunyai batin tinggi atau mahluk yang bisa mengembangkan batinnya, pikirannya, mencapai keluhuran. Dengan demikian, menurut arti katanya, maka manusia yang berusaha membawa dirinya mencapai nilai-nilai yang lebih tinggi, itulah manusia yang wajar. Tinjauan ini menyadarkan kita bahwa tanpa adanya usaha membawa diri mencari nilai-nilai kehidupan yang lebih tinggi, martabat manusia menjadi melenceng dari sebutan ‘manusia’ yang disandangnya itu.

Sumber : https://www.facebook.com/744210529044598/photos/a.744215425710775.1073741828.744210529044598/1084359918362989/?type=3&theater

 

Comments are not available at the moment.

Sorry, the comment form has been disabled on this page/article.
Related post
Meditasi Pernafasan – Pendahuluan Anapanasati Pokok Meditasi oleh YM. Kasapa Thera

padamutisarana

28 Nov 2024

Meditasi Pernafasan adalah salah satu meditasi Buddhis yang sangat populer dan mudah dilakukan untuk mengembangkan batin dan nilai luhur setiap manusia   Menurut Ajaran Sang Maha Buddha, ada 40 mata pokok Meditasi yang diperuntukkan bekerjanya pikiran dalam membangun Ketenangan melalui Jhana (Pencerapan). Ini adalah disebut Kamma-tthana, dan kata ‘Thanam’ (tempat, stasiun, landasan). Jadi, Kammatthana berarti …

Sutrimo Pimpin PERGABI Kalimantan Utara: Komitmen untuk Pendidikan Agama Buddha yang Berkualitas

padamutisarana

09 Nov 2024

Tanjung Selor, 09 November 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) kini resmi terbentuk di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Kepengurusan PERGABI Kaltara untuk masa bakti 2024-2027 dibentuk melalui Musyawarah Daerah I (Musda I) PERGABI Kaltara yang berlangsung secara luring di Sekolah Buddhis Paramita bagi anggota yang berdomisili di Tanjung Selor dan daring bagi anggota …

Musda I PERGABI Jawa Timur: Sunarto Terpilih Menjadi Ketua

padamutisarana

10 Agu 2024

Magetan, 10 Agustus 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) Provinsi Jawa Timur mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) I di Hotel Merah 2 Sarangan Kabupaten Magetan Jawa Timur untuk pembentukan Pengurus Daerah (PD)  PERGABI Jawa Timur yang pertama. Bapak Roch Aksiadi, S.Ag., ST., MM., selaku Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat PERGABI hadir dengan penuh semangat dan …

Musda 1 Pergabi Kalsel: Narmin Resmi Terpilih sebagai Ketua Baru

padamutisarana

21 Jun 2024

Kalimantan Selatan, 14 Juni 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (Pergabi) Provinsi Kalimantan Selatan sukses mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) 1 yang dipusatkan di Aula Vihara Buddha Sasana Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, pada Jumat, 14 Juni 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Pergabi, Bapak Sukiman, S.Ag., M.Pd.B., dengan tujuan untuk membentuk Pengurus …

PELAKSANAAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5) PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI

padamutisarana

30 Mei 2024

Berdasarkan Permendikbudristek No. 56/M/2022, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah kegiatan kokurikuler berbasis projek yag dirancang guna menguatkan pencapaian kompetensi dan karakter profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Projek ini merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka, yang bertujuan untuk menciptakan lulusan siswa-siswa Indonesia yang tergambar sebagai profil Pelajar Pancasila. Dalam upaya membentuk Profil …

Tri Wahyono Joko Towo Dinobatkan sebagai Ketua Baru PERGABI Kepulauan Riau

padamutisarana

30 Mei 2024

Batam, Tisarana.net – Rabu, 29 Mei 2024 Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) resmi terbentuk di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Kepengurusan PERGABI Kepri untuk masa bakti 2024-2027 dibentuk melalui Musyawarah Daerah I (Musda I) PERGABI Kepri yang berlangsung di BIZ Hotel, Batam. Acara tersebut juga menjadi momen penting untuk pelantikan ketua baru. Dalam sambutannya, Edy …

x
x