Home » Artikel » Tanya Jawab dengan Ajahn Brahm ketika di Indonesia

Tanya Jawab dengan Ajahn Brahm ketika di Indonesia

padamutisarana 09 Jun 2016 1.344

ajahn bram tour ke indonesia 2015 share oleh TisaranaDotNet

Berikut adalah pertanyaan yang terpilih dan dijawab oleh Ajahn Brahm selama Tour d’Indonesia 2015.

☆ Lily Zhai:
Bagaimana cara agar tidak membenci orang yang menjahati kita? Susah rasanya berbelas kasih pada orang yang membuat susah hidup kita.

Ajahn Brahm:
Mengapa Anda mesti marah terhadap orang yang melakukan hal buruk kepada Anda? Merekalah yang melakukan karma buruk, bukan Anda. Jika mereka yang memperoleh buah karma buruk, maka merekalah yang mestinya berduka. Jadi jangan biarkan siapa pun, tak peduli apa yang mereka lakukan, untuk merampas kebahagiaan Anda. Makin Anda membiarkan mereka membuat Anda sedih, makin mereka akan melakukannya lagi dan lagi. Namun jika Anda menjadi seperti teratai; jika Anda mengencingi teratai, semua air seni akan luruh tanpa ada bau yang tersisa. Sama pula jika Anda menuang parfum Chanel No.5 ke teratai, itu akan mengalir jatuh tanpa ada wangi yang tersisa. Anda seharusnya berlatih menjadi seperti teratai. Pujian, celaan, Anda l-e-p-a-s-k-a-n. Maka, orang hanya bisa melukai Anda sedikit. Namun sebagian besar orang berpikir, “Mereka melukaiku, mencurangiku.” Tiap kali Anda mengingatnya, mereka melukai Anda sekali lagi. Namun jika mereka melakukan hal buruk ke saya, mereka hanya melukai saya sekali, lalu saya melepasnya. Maka kenangan buruk masa lalu, orang yang melakukan hal buruk kepada Anda, itu masa lalu! Itu sudah mati. Lepaslah. Mudah…. Lebih gampang diomongkan daripada dilakukan? Tidak! Lebih mudah dilakukan dibanding diomongkan.
———–

Meli Laurensia:
Apa sih tujuan manusia itu hidup?

Ajahn Brahm:
Tujuan hidup adalah belajar, bertumbuh menjadi orang yang lebih baik. Sama seperti pergi ke sekolah. Jika Anda tidak lulus ujian, Anda harus mengulangnya lagi. Jika Anda gagal dalam ujian kehidupan, Anda harus kembali lagi. Dengan memakai popok, mengisap kempeng di mulut, Anda harus masuk sekolah kehidupan dari awal lagi. Maka berlatihlah dengan baik, jadilah orang yang lebih baik, lebih bijak, bermeditasilah, dan Anda akan lulus ujian kehidupan. Anda tidak akan kembali lagi.
———–

Han:
Mengapa hal buruk terjadi pada orang baik?

Ajahn Brahm:
Karena itu bukanlah hal buruk. Misalnya Anda dalam perjalanan pulang dan menginjak kotoran anjing. Kotoran anjing yang kotor, lengket, dan bau di seluruh sepatu Anda. Ini seperti hal buruk yang menimpa banyak orang. Apa yang Anda lakukan? Jika Anda umat Buddha, jangan membersihkannya langsung. Anda bawa kotoran anjing itu, lalu gosok-gosokkan di bawah pohon mangga di kebun Anda. Setahun kemudian, mangga Anda akan lebih manis, sarinya lebih banyak dibanding sebelumnya. Saat Anda makan mangga itu, dengan jusnya mengaliri dagu Anda, ingatlah apa mangga itu, setahun yang lalu. Itu adalah kotoran anjing yang kini Anda makan, beralih wujud menjadi mangga yang manis. Begitulah bagaimana orang bajik menghadapi apa yang terjadi dalam kehidupan. Mereka menanamnya, menjadikannya pupuk untuk kebijaksanaan dan kewelasan. Ini hanya bisa terjadi pada orang baik yang tahu bagaimana mengalihkan hal buruk menjadi kebijaksanaan dan kewelasan.
———–

Chia Yin:
Mengapa kita selalu takut akan sesuatu yang belum terjadi? Apakah itu salah satu kotoran batin atau sebuah persepsi bawah-sadar?

Ajahn Brahm:
Banyak manusia senang merasa takut. Mereka senang mendengar cerita hantu. Anda ingin mendengar cerita hantu? Saya sering memimpin upacara perkabungan di Australia. Ada orang yang telah bekerja di rumah duka seumur hidupnya. Di rumah duka, Anda bekerja mengurusi semua peti mati ini. Saya bertanya kepadanya, “Anda pernah melihat hantu?” “Ya”, jawabnya. “Jadi, apa cerita hantu paling menakutkan yang bisa Anda ceritakan kepada saya?” Di Australia, mereka punya mobil yang khusus untuk mengangkut peti mati. Namanya hearse. Kadang, ada banyak perkabungan dalam satu hari. Namun demi kepentingan keluarga yang berkabung, tiap perkabungan, mereka membersihkan mobil peti mati luar-dalam. Mereka menyewa satu orang, itu saja yang ia lakukan, membersihkan mobil peti mati. Ia baru saja selesai membersihkan bagian dalam. Ia menutup pintu dan jendela. Ia baru membersihkan bagian luar ketika sesuatu yang aneh terjadi. Dari dalam mobil muncul kabut. Kabut itu menyelimuti seluruh bagian dalam mobil. Dari jendela tampak kabut di dalam mobil. Lalu, muncul cap telapak tangan di seluruh jendela. Cap telapak manusia, atau mungkin bukan manusia. Ada sesuatu yang berusaha keluar. Seram sekali! Lalu, yang kabur justru pria yang semestinya membersihkan mobil. Jadi hati-hatilah, meski mereka seharusnya menaruh peti mati ke kuburan, kadang masih ada yang mau keluar dari sana. Anda ingin bekerja di tempat seperti itu? Itulah sebabnya mereka harus mengeluarkan uang begitu banyak dalam perkabungan, karena mereka membayar orang melakukan pekerjaan ini.
Orang senang ditakut-takuti, sekalipun saat tidak ada yang perlu dicemasi. Anda menemukan sesuatu untuk dicemasi. Saya pikir itu karena orang-orang takut dengan kedamaian. Saat kedamaian datang dalam kehidupan Anda, terlalu banyak di antara orang-orang malah menghancurkannya. Cobalah jika Anda bisa memahami sebabnya, mengapa kita senang merasa takut, ditakut-takuti.
Lalu, berapa banyak dari Anda yang menemui peramal nasib? B-O-D-O-H. Pernah, bertahun-tahun yang lalu, pada ulang tahun saya…. Sungguh sulit memberi kado bagi bhikkhu, kami tak menginginkan apa-apa. Maka ada orang yang punya ide sangat bagus, “Saya akan memberikan ramalan bintang untuk Ajahn pada hari ulang tahunnya!” Lalu, pada hari ulang tahun saya, ia berupaya dan mendapatkan ramalan bintang untuk setahun ini. Ia memperolehnya dari peramal yang sangat hebat, ini menghabiskan banyak uangnya. Ia bilang, “Ajahn Brahm, ini akan terjadi setahun ini. Siapapun yang lahir tanggal ini, maka tahun ini adalah tahun yang amat sangat bagus untuk menjalin asmara.” Padahal saya ini bhikkhu. Setelah itu, saya tidak memercayai ramalan bintang. Buang-buang uang saja. Itulah sebabnya orang cemas. Mereka ketagihan pada kecemasan dan takut pada kedamaian.
———–

Wenni Lee:
Sabar itu memang tidak ada batasnya, tapi sampai pada titik apa kita boleh bersabar?

Ajahn Brahm:
Ada dua jenis kesabaran. Yang pertama adalah menunggu sesuatu terjadi. Menunggu seseorang berubah. Menunggu sesuatu yang baik terjadi dalam hidup Anda. Saya menyebut itu menunggu pada masa depan. Ini sangat keliru, dungu, dan menyebabkan banyak penderitaan. Ini bukanlah yang orang sebut sebagai kesabaran. Ini tetap saja nafsu. Itu namanya menunggui sesuatu terjadi. Jenis menunggu yang lebih baik disebut menunggu pada momen kini. Siapa pun atau apa pun yang menyebabkan momen sulit bagi Anda, mungkin atasan Anda, mereka tidak ada di sini hari ini. Ini hari Minggu, Anda tidak masuk kerja, maka nikmatilah ini. Namun sebagian orang sedih, muram, meskipun mereka tidak akan menemui atasan mereka sampai besoknya. Mereka masih mengalami waktu yang tidak bahagia. Karena mereka terus menunggu pada masa depan alih-alih menunggu pada momen kini. Meskipun Anda sangat sakit, dalam derita hebat, sangatlah sulit menunggu pada masa depan, namun sangat mudah menunggu pada momen kini. Sama seperti ketika saya menandatangani buku, berfoto, menandatangani buku, berfoto, saya bisa melakukannya karena saya menunggu pada momen kini. Hanya ada satu foto, hanya ada satu buku untuk ditandatangani pada satu momen. Inilah yang disebut kesabaran.
———–

Yuliana:
Mengapa saya suka melihat wajah Ajahn tertawa di setiap poster dan buku?

Ajahn Brahm:
Ketika Anda melihat seseorang bahagia, ini menyemangati Anda. Kebahagiaan itu menular, seperti flu burung, tetapi yang positif. Namun kemarahan dan sikap negatif juga bisa menular. Maka ketika seseorang sedang mengkritik, “Buat apa kamu melakukan itu?” “Kamu tak semestinya begitu!” “Jangan seperti itu!” “Aku boleh bicara kepada kamu sesukaku!” Ini akan makin dan makin buruk. Menular. Ini seperti ebola, hanya bedanya ini virus amarah. Amarah jauh lebih buruk dibanding ebola. Penangkal virus itu adalah ketika ada orang yang bahagia.
Bahkan di upacara perkabungan di Australia, saya menyampaikan lelucon. Namun saya tanya dulu ke orangnya sebelum meninggal, “Apa Anda senang jika saya mengucapkan lelucon saat perkabungan?” Mereka bilang, “Ya.” Saya minta izin mereka terlebih dahulu. Karena itu perkabungan mereka, bukan sesuatu yang diputuskan sanak mereka.
Lalu saya bertanya kepada Anda, ketika Anda meninggal, apakah Anda ingin orang mengingat Anda dengan senyuman, mengingat semua masa bahagia yang mereka jalani bersama Anda, ataukah Anda ingin mereka sedih?
Semua orang yang saya tanya, bahkan di Indonesia, mengatakan bahwa saat mereka meninggal, mereka ingin dikenang dengan senyum dan tawa, karena tawa adalah cinta. dan mereka ingin dicintai ketika mereka meninggal. Maka hal menakjubkan yang bisa kita lakukan adalah mengubah budaya dan tradisi di dunia ini. Saya benar-benar memandang kematian itu sebagai suatu perayaan. Bukan untuk mengingat kematian, namun mengenang kehidupan. Dan dalam perkabungan kita benar-benar bisa melihat dan mengenang bagaimana seseorang menjalani hidupnya. Kadang kita bisa belajar bagaimana mengubah budaya kita.
Inilah satu hal yang sering saya saksikan dalam perkabungan. Saya melihat anak-anak datang, bermain, berlarian, dengan senyuman, tawa, begitu penuh energi dan kehidupan, begitulah anak-anak. Lalu ketika saya melihat mereka, saya melihat orangtua, kakek dan nenek mereka begitu sedih, dan anak-anak jadi sangat bingung. Anak-anak lalu mengikuti orangtuanya. Maka kita memperoleh satu generasi lagi orang yang berpikir bahwa dalam perkabungan kita harus sedih.
Saya hanya merasa sedih dalam perkabungan orang yang telah menyia-nyiakan hidup mereka. Orang yang egois, tidak tertawa, tidak dermawan, belum belajar benar-benar mengasihi. Bagi saya itu perkabungan yang sangat sedih, hidup yang disia-siakan.
Saat saya melihat orang yang benar-benar melayani, seperti Almarhum Lee Kuan Yew, yang telah melakukan begitu banyak bagi negaranya, bagi saya itu benar-benar akan diingat.
Maka, saat ada orang baik meninggal, saya merasa bahagia. Dalam buku saya, ditulis bahwa kematian itu seperti pergi ke konser. Ketika konser berakhir, Anda tak pernah merasa sedih atau menangis, meskipun Anda tahu bahwa konser ini mungkin tidak akan pernah terjadi lagi. Namun saat konser selesai, tidak ada yang mengingat konser itu dengan kesedihan. Mereka mengenangnya dengan senyum dan kebahagiaan.
Begitulah kita memandang kehidupan dan kematian: bertemu sejenak, lalu berpisah; tidak ada yang perlu disedihkan, namun Anda merasakan kekayaannya, betapa waktu indah telah dijalani bersama, saling mendengarkan, saling perhatian. Begitulah cara kita merayakan kehidupan.
———–

Ling Lingga Pratiwi:
Meditasi itu baik untuk menenangkan hati, tapi saya sulit membulatkan tekad untuk melakukannya. Bagaimana cara mendorong keyakinan untuk mau bermeditasi?

Ajahn Brahm:
Saya punya seorang teman yang bermeditasi 1 jam sehari, kecuali ia sedang sibuk. Ketika sibuk, ia bermeditasi 2 jam setiap hari. Karena saat Anda belajar bagaimana cara bermeditasi, otak Anda menjadi makin efisien. Banyak orang otaknya lelah, dan saat lelah mereka tidak tahu bagaimana mengistirahatkan otak, memulihkan energinya.
Di luar, saya melihat sponsor V-Gen, mereka punya pengisi baterai handphone. Meditasi itu seperti pengisi baterai otak. Kadang otak Anda kekurangan daya, sama seperti handphone, Anda tidak bisa menelepon siapapun dengan baterai kosong, demikian pula jika meditasi, Anda mendapat daya. Daya adidaya.
Anda menyadari betapa meditasi itu bagus untuk kesehatan, bagus untuk perusahaan, bagus untuk setiap hal. Sebulan lalu, saat saya di California, di Silicon Valley, di Kantor Pusat Google, saya mengajar di sana, di salah satu perusahaan terbesar di Bumi, bagaimana cara meditasi. Setelah itu, Facebook mendengar saya ada di kota. Mereka mengundang saya ke Kantor Pusat Facebook. Saya kini secara resmi adalah bhikkhu keren.
Bahkan di Facebook mereka memiliki ruang meditasi. Jika Anda ingin berada dalam abad ke-21, jika Anda ingin menang dalam persaingan, semua perusahaan besar di Amerika Serikat melakukan meditasi. Jadi jika Anda ingin keren, bermeditasilah. Ini seharusnya bisa memotivasi Anda untuk bermeditasi secara rutin.
———–

Vera Jayanti Djasman:
Bagaimana cara menghadapi orang terdekat yang sudah salah, namun keras kepala dan tidak mau diatur? Bagaimana berdamai dengan diri sendiri, karena melihatnya saja sudah kesal.

Ajahn Brahm:
Itu mudah sekali. Anda harus menggunakan psikologi. Kami, para bhikkhulah, yang menemukan psikologi. Jadi jika Anda ingin mengubahnya, sangatlah mudah. Anda harus menemukan titik lemahnya.
Salah satu siswa saya di Perth, putranya terlalu banyak menghabiskan waktu dengan pacarnya. Ia keluar makan malam atau pesta sampai larut malam, saat ia mestinya belajar untuk kuliahnya. Nilainya makin lama makin turun. Ayah dan ibunya berusaha menasihatinya, namun ia sangat keras kepala. Tetapi, ia punya titik lemah: pacarnya.
Cowok tidak akan mau mendengarkan ayah dan ibunya. Mereka mendengarkan pacarnya. Maka suatu malam, ayahnya menunggu ia pulang hingga larut malam. Lalu mengundang putranya dan pacarnya masuk ke rumah. Ayahnya tak bicara kepada putranya, hanya kepada pacarnya. Ia berkata, “Kamu sudah jalan bersama putra saya selama berminggu-minggu, berbulan-bulan. Saya tidak tahu seberapa serius kamu, namun saya pikir penting untuk memberitahu ini. Nilai anak saya di kampus makin lama makin turun. Saya yakin kamu tidak mau menikahi orang yang tidak punya gelar sarjana dari universitas.” Lalu sang pacar berseru di depan putranya, “Saya tak pernah tahu itu! Saya tidak ingin menikahi orang yang bodoh! Saya ingin dia lulus.” Itu saja yang dilakukan ayahnya, ia berkata, “Selamat malam, saya mau tidur.”
Sejak hari itu, pacarnya berkata kepadanya, “Bagaimana nilaimu? Bagaimana belajarmu?” Sejak saat itu, nilainya makin bagus, ia lulus, dan akhirnya menikah.
Setiap orang punya titik lemah. Jika itu laki-laki, kelemahannya adalah pacarnya. Jika itu cewek, jangan berusaha mengubahnya, kasih tahu pacarnya. Pacarnya yang punya kekuatan. Temukan titik lemahnya, maka Anda punya daya tawar. Begitulah cara kita mengatasi orang yang keras kepala.
Nomor dua, selalu gunakan psikologi untuk memberi saran. Ketika saya pertama kali di Australia, saya adalah bhikkhu nomor dua. Bhikkhu nomor satunya, bhikkhu senior, ia sangat keras kepala, tetapi saya bisa mengendalikannya. Saya akan bilang kepadanya, “Kenapa kita tidak bangun sesuatu di sebelah sana?” Ia berkata, “Mana bisa? Ide bodoh itu!” Janganlah berdebat! Saya hanya berkata, “Oke.”
Namun kapanpun Anda mengatakan sesuatu, itu masuk ke bawahsadar mereka. Satu atau dua minggu kemudian, saya bilang lagi kepadanya, “Kenapa kita tidak bangun sesuatu di sebelah sana?” Kita harus memperkuat yang sudah ditanam di bawahsadar. Ia berkata lagi, “Itu tidak bisa. Ide jelek.” Saya tidak berdebat. Suatu hari ia berkata, “Saya baru dapat ide, mengapa kita tidak bangun sesuatu di sebelah sana?” Karena ia bhikkhu seniornya, saya bilang, “Ide Anda bagus sekali!” Begitulah cara ini bekerja. Metode in selalu berhasil. Jadi walau suami Anda sangat keras kepala, Anda harus menggunakan psikologi.
———–

Ratna Wijaya:
Kadang ada cerita orang meninggal terkena ilmu hitam oleh orang yang tidak menyukainya. Bagaimana kita mengatasinya?

Ajahn Brahm:
Bagaimana cara menangkal ilmu hitam? Beli lukisan saya dari Ehipassiko! Hahaha… Nomor dua, jadilah orang yang baik. Jika Anda orang yang sangat baik, jika Anda umat Buddha, Anda melaksanakan sila. Jika Anda umat Muslim, lakukan kewajiban Anda sebagai Muslim, jika Anda umat Kristiani, lakukan kewajiban Anda sebagai umat Kristiani, maka ilmu hitam tidak akan memengaruhi Anda.
Ada siswa saya di Perth. Ia mengajak ibunya pindah dari Thailand ke Australia. Saat ibunya jatuh sakit, ia merawatnya di rumah sakit. Gadis Thai ini ingin tahu apakah ibunya akan sembuh atau tidak. Maka ia pergi ke cenayang untuk mencari tahu apakah ibunya akan sembuh atau tidak. Cenayang ini minta bayaran 20 dolar. Yang ia butuhkan hanya nama ibunya, rumah sakit, bangsal, dan nomor kamarnya. Kemudian ia masuk dalam keadaan trans, lalu keluar dari tubuhnya. Sepuluh menit kemudian, ia keluar dari keadaan trans. Hal pertama yang ia lakukan adalah mengembalikan 20 dolar ke gadis Thai itu. Ia mengatakan bahwa ia menemukan rumah sakit, bangsal, dan kamarnya. Ini kisah nyata. Namun ia tidak bisa masuk ke ruangan itu. Ini seolah-olah ada medan energi yang sangat kuat di sekitar ibunya, sehingga ia tak bisa melewatinya.
Dukun itu berkata, “Saya tak pernah lihat yang seperti ini sebelumnya. Siapa ibu kamu sebenarnya?” Gadis Thai itu berkata, “Ibu saya sudah jadi biarawati Buddhis selama 30 tahun.” Dukun itu mengambil 20 dolarnya kembali, “Seharusnya kamu bilang begitu dari awal! Orang seperti saya tidak bisa menembus orang-orang seperti itu!”
Begitu pula, jika Anda menjalani sila, Anda memiliki medan energi ini di sekeliling Anda dan ilmu hitam tidak bisa melukai Anda. Jika Anda ingin aman, asuransi terbaik adalah menjadi orang baik.
———–

Han:
Ajahn kini berusia 64 tahun, namun kelihatannya masih sangat muda. Apa rahasia kebugaran Ajahn?

Ajahn Brahm:
Ini karena saya sudah bahagia dan tertawa selama bertahun-tahun. Jangan pernah meremehkan kekuatan kebahagiaan bagi kesehatan. Ada siswa saya di Perth. Saat ia sakit berat, ia dimasukkan ke rumah sakit khusus, rumah rawat jelang ajal. Hari pertama ia masuk rumah sakit, perawat menanyainya apa yang ingin ia santap untuk makan malam. Ia berkata, ia tidak boleh makan makanan berminyak karena kolesterolnya tinggi. Ia tak boleh makan makanan terlalu bergaram, pembuluh darahnya mengalami penyumbatan. Ia tak boleh mengonsumsi gula, ia kencing manis. Perawat itu mengatakan, ”Anda tidak usah cemas tentang serangan jantung, penyumbatan pembuluh darah, atau diabetes. Anda toh akan meninggal karena kanker.” Maka ia kini diizinkan makan makanan yang benar-benar ia sukai, yang tak pernah diizinkan istrinya. Ia begitu bahagia sehingga seminggu kemudian, ia meninggalkan rumah sakit, sembuh. Ia datang sekarat dan pulang dengan jalan kaki. Jangan pernah meremehkan kekuatan kebahagiaan untuk membuat Anda lebih sehat.
———–

Han:
Apa nilai paling penting untuk diajarkan kepada anak-anak kita?

Ajahn Brahm:
Kejujuran. Karena jika anak Anda jujur, saat mereka terkena masalah, mereka akan memberitahu ayah dan ibu. Jika mereka jujur, mereka akan selalu menghargai kebenaran, maka mereka bisa menemukan agama mana yang akan mereka jalani dalam hidup, karena itu berlandaskan kebenaran. Bila mereka jujur, mereka akan sangat sehat dan mereka akan menghargai kejujuran, karena dengan kejujuran mereka tahu mana yang benar dan mana yang salah. Lalu bagi para bhikkhu yang duduk di depan, mereka paham bahwa inilah yang Buddha ajarkan kepada putra-Nya, Rahula, bahwa para bhikkhu harus selalu jujur.
———–

Mardiana:
Apakah kita boleh belajar meditasi sendiri hanya dengan panduan buku?

Ajahn Brahm:
Buddha bermeditasi sendirian, Ia tak punya guru, Ia mencapai pencerahan. Jadi, Anda bisa meditasi sendiri. Dan kita punya banyak sekali buku bagus zaman sekarang. Buku itu adalah ”I Love Meditation”! Tidak hanya dari buku, namun bisa juga belajar dari Youtube. Karena tidak banyak bhikkhu yang mengajar meditasi pada zaman sekarang, dan orang-orang terlalu sibuk untuk ke wihara, maka wiharalah yang harus mendatangi Anda lewat Youtube.
Ada banyak sesi meditasi terpandu di youtube. Anda bisa melihatnya di layar komputer atau telepon genggam, ini seperti ada Ajahn Brahm tepat di samping Anda, mengajari Anda meditasi. Anda bisa memperoleh guru-guru terbaik di dunia tepat di samping Anda. Banyak ceramah saya didengarkan sampai begitu jauhnya di dunia. Bahkan akhir-akhir ini, di Suriah, tempat terjadinya perang besar, orang-orang mendengarkan ceramah saya.
Setidaknya setengah juta orang pernah mendengar ceramah saya, bahkan di Jakarta tidak ada aula yang bisa menampung setengah juta orang, namun itu bisa muat di layar komputer. Jadi, tolong belajarlah meditasi dari buku, komputer, dari banyak bhikkhu hebat, sebagian besar dari Youtube.
Namun beberapa orang bertanya apakah meditasi itu berbahaya? Yang berbahaya itu justru yang tidak meditasi. Orang-orang juga jauh lebih sehat jika mereka meditasi. Orang-orang Amerika menghabiskan banyak uang untuk asuransi kesehatan. Namun jika Anda bisa mendapat surat rekomendasi dari seorang bhikkhu yang menyatakan bahwa Anda meditator rutin, Anda mendapat potongan harga premi asuransi!
Di Australia, Anda lebih mungkin diterima kerja jika Anda meditator. Semua orang tahu bahwa orang yang meditasi bisa mengatasi stres dengan lebih baik. Bahkan jika Anda bekerja di Samsung, Anda wajib meditasi. Di Google dan Facebook ada ruang meditasi.
Meditasi begitu populer zaman sekarang, bahkan orang seperti Bill Clinton pun bermeditasi. Anda punya guru-guru terbaik, jadi tolong meditasilah. Bahkan di bidang sains, Profesor Josephson dari Cambridge yang memenangi Hadiah Nobel, mendapatkan inspirasi yang membuatnya memenangkan Hadiah Nobel Fisika setelah meditasi. Meditasi sangatlah kuat.
Bahkan dalam Olimpiade di Sydney, Pemerintah Australia memastikan para pemuka agama dikirim ke perkampungan atlet, yaitu para imam untuk umat muslim, pendeta untuk umat kristiani, pastur untuk umat Katolik, guna menyediakan pelayanan spiritual. Salah satu teman saya, seorang bhikkhu, dikirim ke perkampungan atlet Olimpiade untuk membantu mengajar meditasi di sana.
Ia memberitahu saya. Suatu hari ada atlet Rusia muda yang menemuinya bersama ayah dan ibunya. Atlet Rusia ini berhasil masuk babak final Olimpiade. Ia tak pernah mengira hasilnya akan begitu bagus. Ia begitu cemas, begitu gugup, bahwa dalam waktu 3 hari, ia akan tanding di final. Ia ketakutan. Ia tidak bisa tidur, tak mampu berlatih sedikitpun, ia begitu cemas. Walau ia dan orangtuanya bukan umat Buddha, mereka tahu bahwa bhikkhulah yang dituju jika ingin belajar meditasi, serta meditasi adalah yang terbaik. Mereka memohon agar bhikkhu itu mengajari mereka bagaimana cara menyantaikan diri dengan meditasi karena dalam waktu tiga hari ia harus bertanding dalam babak final.
Bhikkhu itu mengajarinya meditasi, sangat mudah. Para bhikkhu tidak menonton televisi, ia tidak tahu apa yang terjadi. Empat hari kemudian, ia melihat keluarga itu berjalan ke arahnya dari jauh. Ia melihat ayah, ibu, dan atlet itu di tengah. Saat mereka makin dekat, ia melihat mereka tersenyum. Saat mereka makin dekat, ia bisa melihat atlet di tengah sedang mengayunkan sesuatu yang terikat di tali. Saat mereka makin dekat, ia bisa melihat warna medalinya. Itu medali emas. Ia telah membantu seorang atlet memenangi medali emas di Olimpiade!
Atlet itu menyampaikan, “Terima kasih sudah mengajari saya cara untuk santai.”
Berapa banyak medali yang orang Indonesia menangi di Olimpiade? Lain kali, untuk Olimpiade di Brazil, kirim lebih banyak bhikkhu, maka atlet Indonesia bisa memenangi lebih banyak medali. ☆ Spirit of Chi Kung TERATAI PUTIH


Sumber :

Romo Rudi Wijaya dalam Group Whattapp MAGABUDHI BANTEN

Comments are not available at the moment.

Sorry, the comment form has been disabled on this page/article.
Related post
Meditasi Pernafasan – Pendahuluan Anapanasati Pokok Meditasi oleh YM. Kasapa Thera

padamutisarana

28 Nov 2024

Meditasi Pernafasan adalah salah satu meditasi Buddhis yang sangat populer dan mudah dilakukan untuk mengembangkan batin dan nilai luhur setiap manusia   Menurut Ajaran Sang Maha Buddha, ada 40 mata pokok Meditasi yang diperuntukkan bekerjanya pikiran dalam membangun Ketenangan melalui Jhana (Pencerapan). Ini adalah disebut Kamma-tthana, dan kata ‘Thanam’ (tempat, stasiun, landasan). Jadi, Kammatthana berarti …

Sutrimo Pimpin PERGABI Kalimantan Utara: Komitmen untuk Pendidikan Agama Buddha yang Berkualitas

padamutisarana

09 Nov 2024

Tanjung Selor, 09 November 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) kini resmi terbentuk di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Kepengurusan PERGABI Kaltara untuk masa bakti 2024-2027 dibentuk melalui Musyawarah Daerah I (Musda I) PERGABI Kaltara yang berlangsung secara luring di Sekolah Buddhis Paramita bagi anggota yang berdomisili di Tanjung Selor dan daring bagi anggota …

Musda I PERGABI Jawa Timur: Sunarto Terpilih Menjadi Ketua

padamutisarana

10 Agu 2024

Magetan, 10 Agustus 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) Provinsi Jawa Timur mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) I di Hotel Merah 2 Sarangan Kabupaten Magetan Jawa Timur untuk pembentukan Pengurus Daerah (PD)  PERGABI Jawa Timur yang pertama. Bapak Roch Aksiadi, S.Ag., ST., MM., selaku Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat PERGABI hadir dengan penuh semangat dan …

Musda 1 Pergabi Kalsel: Narmin Resmi Terpilih sebagai Ketua Baru

padamutisarana

21 Jun 2024

Kalimantan Selatan, 14 Juni 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (Pergabi) Provinsi Kalimantan Selatan sukses mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) 1 yang dipusatkan di Aula Vihara Buddha Sasana Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, pada Jumat, 14 Juni 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Pergabi, Bapak Sukiman, S.Ag., M.Pd.B., dengan tujuan untuk membentuk Pengurus …

PELAKSANAAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5) PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI

padamutisarana

30 Mei 2024

Berdasarkan Permendikbudristek No. 56/M/2022, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah kegiatan kokurikuler berbasis projek yag dirancang guna menguatkan pencapaian kompetensi dan karakter profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Projek ini merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka, yang bertujuan untuk menciptakan lulusan siswa-siswa Indonesia yang tergambar sebagai profil Pelajar Pancasila. Dalam upaya membentuk Profil …

Tri Wahyono Joko Towo Dinobatkan sebagai Ketua Baru PERGABI Kepulauan Riau

padamutisarana

30 Mei 2024

Batam, Tisarana.net – Rabu, 29 Mei 2024 Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) resmi terbentuk di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Kepengurusan PERGABI Kepri untuk masa bakti 2024-2027 dibentuk melalui Musyawarah Daerah I (Musda I) PERGABI Kepri yang berlangsung di BIZ Hotel, Batam. Acara tersebut juga menjadi momen penting untuk pelantikan ketua baru. Dalam sambutannya, Edy …

x
x