- BeritaMusda I Sukses Membawa Dwi Sektiyono Cahyo sebagai Ketua, PERGABI DIY Siap Berkarya untuk Kemajuan Pendidikan Agama Buddha
- ArtikelMeditasi Pernafasan – Pendahuluan Anapanasati Pokok Meditasi oleh YM. Kasapa Thera
- AgendaSutrimo Pimpin PERGABI Kalimantan Utara: Komitmen untuk Pendidikan Agama Buddha yang Berkualitas
- ArtikelMusda I PERGABI Jawa Timur: Sunarto Terpilih Menjadi Ketua
- ArtikelMusda 1 Pergabi Kalsel: Narmin Resmi Terpilih sebagai Ketua Baru
- BeritaKonsolidasi PERGABI Kalimantan Barat: Subari, S.Ag Terpilih Menjadi Ketua dalam Musda I
- ArtikelPELAKSANAAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5) PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI
Nasihat Sang Buddha bagi Umat Awam
Oleh : Ven. K. Sri Dhammananda
Sungguh teramat sulit untuk menemukan manusia yang terbebas secara total dari rasa egois. Inilah alasan mengapa begitu banyak konflik dan perbedaan di antara manusia. Agama Buddha mengajarkan kita untuk mengurangi keinginan atau ambisi kita. Selama kita melekat pada dunia, Anda tentu ingin tahu apakah salah memiliki ambisi-ambisi. Apakah salah menjadi sukses dalam arti duniawi? Gagasan-gagasan yang dikembangkan oleh orang-orang dalam benak mereka untuk menjadi dokter, pengacara, ahli teknik, profesor, guru, atau pengusaha yang sukses adalah ambisi. Beberapa umat Buddha bertanya,
“Jika agama Buddha menganjurkan penolakan, kemudian haruskah umat Buddha berpaling dari kesuksesan materi?” Tidak seorangpun di dunia ini yang dapat mengatakan bahwa ambisi itu salah atau bertentangan dengan agama Buddha.
Agama Buddha oleh banyak orang sering disalahartikan sehingga terjadi salah pengertian. Sang Buddha dengan jelas mengenal dua kelompok masyarakat: Mereka yang telah meninggalkan keduniawian dan mereka yang memilih untuk mengikuti kehidupan sebagai perumah tangga.
Beberapa aturan dan ritual tertentu yang ditentukan oleh Sang Buddha secara khusus dimaksudkan untuk mereka yang telah meninggalkan kehidupan duniawi. Banyak orang mencampuradukkan hal ini dengan persepsi bahwa aturan tersebut juga berlaku untuk perumah tangga. Bagi mereka yang telah meninggalkan kehidupan duniawi, terdapat satu jalan untuk mengembangkan ambisi yang tidak mementingkan diri sendiri. Bagi mereka yang masih terikat kepada dunia sebagai perumah tangga, terdapat jalan yang lain. Misalnya, selama masa Sang Buddha, banyak orang kaya yang menikmati kesenangan duniawi mendatangi Sang Buddha dan mengatakan kepada Beliau bahwa sangat sulit bagi mereka untuk meninggalkan kehidupan duniawi. Mereka memiliki tanggung jawab duniawi, kewajiban keluarga dan banyak tugas-tugas lain yang harus diselesaikan. Mereka memohon kepada Sang Buddha untuk memberikan ajaran kehidupan yang sesuai bagi mereka untuk dilatih. Sang buddha tidak mentertawakan mereka, karena Beliau mengetahui bahwa tidak semua orang siap untuk melepaskan kesenangankesenangan duniawi.
Mengetahui kompleksnya situasi kehidupan para perumah tangga, Sang Buddha menolak total bahwa kehidupan sebagai biarawan atau biarawati adalah satu-satunya jalan bagi sebuah kehidupan religius. Beliau memberikan para perumah tangga pedoman yang sesuai sebagai tuntunan bagi kehidupan religius, sementara mereka melaksanakan pekerjaan biasa mereka. Sang guru yang benar-benar meninggalkan segalanya untuk mencapai Penerangan Sempurna mengetahui sifat-sifat dari ikatan duniawi. Penolakan seharusnya hanya dilakukan ketika kesadaran untuk menolak muncul dalam pikiran. Jika tidak, akan muncul perasaan kecewa atau frustasi. Mereka yang melakukan penolakan sebelum waktunya bisa kembali pada kehidupan biasa. Jadi kita harus menunggu sampai benar-benar timbul kesadaran dalam pikiran kita sendiri.
Kebahagiaan pertama, atthi-sukha adalah untuk menikmati jaminan kekayaan yang diperoleh secara adil dengan maksud sepantasnya; kedua, bhoga-sukha adalah menghabiskan kekayaan dengan murah hati untuk diri sendiri, keluarga, sahabat-sahabat dan sanak saudara, dan untuk perbuatan-perbuatan yang terpuji; ketiga, anana-sukha adalah terbebas dari utang-utang; kebahagiaan keempat, anavajja-sukha adalah menjalani kehidupan sempurna, suci dan kehidupan tanpa cela, tidak melakukan kejahatan melalui pikiran, ucapan atau perbuatan. Ketika anda mengetahui bahwa anda memperoleh sesuatu secara jujur, kebahagiaan yang anda peroleh melalui kekayaan yang anda kumpulkan akan menumbuhkan kepercayaan dalam kehidupan berumah tangga. Beberapa orang yang terus menerus mencari dan mengumpulkan kekayaan tidak akan mengalami kebahagiaan atau menggunakan kekayaan dengan benar.
Menurut Sang Buddha, kita dapat mengalami kebahagiaan duniawi dengan menggunakan apa yang telah kita dapatkan dengan benar, mengikuti prinsip utama keagamaan. Tidaklah benar mengatakan bahwa umat Buddha tidak seharusnya menikmati kebahagiaan duniawi. Hiburan-hiburan yang tidak berbahaya dan pertunjukan-pertunjukan tertentu membuat pikiran menjadi santai dan membantu mengurangi ketegangan. Emosi-emosi manusia dapat dipuaskan tanpa mengganggu kedamaian dan kebahagiaan orang lain. Banyak pertunjukkan kebudayaan di Asia sebenarnya dikembangkan melalui pengaruh umat Buddha.
Sumber : Salahkah Berambisi – Vidyāsenā Production Vihāra Vidyāloka
padamutisarana
28 Nov 2024
Meditasi Pernafasan adalah salah satu meditasi Buddhis yang sangat populer dan mudah dilakukan untuk mengembangkan batin dan nilai luhur setiap manusia Menurut Ajaran Sang Maha Buddha, ada 40 mata pokok Meditasi yang diperuntukkan bekerjanya pikiran dalam membangun Ketenangan melalui Jhana (Pencerapan). Ini adalah disebut Kamma-tthana, dan kata ‘Thanam’ (tempat, stasiun, landasan). Jadi, Kammatthana berarti …
padamutisarana
09 Nov 2024
Tanjung Selor, 09 November 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) kini resmi terbentuk di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Kepengurusan PERGABI Kaltara untuk masa bakti 2024-2027 dibentuk melalui Musyawarah Daerah I (Musda I) PERGABI Kaltara yang berlangsung secara luring di Sekolah Buddhis Paramita bagi anggota yang berdomisili di Tanjung Selor dan daring bagi anggota …
padamutisarana
10 Agu 2024
Magetan, 10 Agustus 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) Provinsi Jawa Timur mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) I di Hotel Merah 2 Sarangan Kabupaten Magetan Jawa Timur untuk pembentukan Pengurus Daerah (PD) PERGABI Jawa Timur yang pertama. Bapak Roch Aksiadi, S.Ag., ST., MM., selaku Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat PERGABI hadir dengan penuh semangat dan …
padamutisarana
21 Jun 2024
Kalimantan Selatan, 14 Juni 2024 – Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (Pergabi) Provinsi Kalimantan Selatan sukses mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) 1 yang dipusatkan di Aula Vihara Buddha Sasana Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, pada Jumat, 14 Juni 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Pergabi, Bapak Sukiman, S.Ag., M.Pd.B., dengan tujuan untuk membentuk Pengurus …
padamutisarana
30 Mei 2024
Berdasarkan Permendikbudristek No. 56/M/2022, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah kegiatan kokurikuler berbasis projek yag dirancang guna menguatkan pencapaian kompetensi dan karakter profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Projek ini merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka, yang bertujuan untuk menciptakan lulusan siswa-siswa Indonesia yang tergambar sebagai profil Pelajar Pancasila. Dalam upaya membentuk Profil …
padamutisarana
30 Mei 2024
Batam, Tisarana.net – Rabu, 29 Mei 2024 Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) resmi terbentuk di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Kepengurusan PERGABI Kepri untuk masa bakti 2024-2027 dibentuk melalui Musyawarah Daerah I (Musda I) PERGABI Kepri yang berlangsung di BIZ Hotel, Batam. Acara tersebut juga menjadi momen penting untuk pelantikan ketua baru. Dalam sambutannya, Edy …
10 Feb 2018 8.993 views
Kalyanamitta berasal dari kata Kalyana yang artinya baik atau bagus dan Mitta yang artinya teman. Jadi Kalyanamitta berarti teman yang baik atau bagus yang dapat menjadikan diri kita selalu waspada dalam menempuh kehidupan dunia dan setelah meninggal. Terdapat empat macam sahabat yang dipandang berhati tulus ( suhada ) : yaitu A. sahabat penolong ( upakaro …
21 Feb 2016 8.879 views
Ada dua orang yang tidak terbalas jasa-jasa nya siapakah mereka ? AYAH dan IBU-mu. Barang siapa dapat mendorong orangtua-Nya menjadi berkeyakinan, berkebajikan, murah hati, bijaksana, dengan berbuat begitu, orang ini telah membalas, bahkan ia telah berbuat lebih dari pada sekedar membalas jasa-jasa orangtua-NYA. ( Anguttara Nikaya 161 ) Pada kesempatan ini saya ingin mengajak para DERMAWAN yang bisa …
30 Nov 2015 8.627 views
Agama Buddha yang oleh umat Buddha dikenal sebagai Buddha Dhamma, bersumber pada kesunyataan yang diungkapkan oleh Sang Buddha Gotama lebih dari dua ribu lima ratus tahun yang lalu, yang menguraikan hakekat kehidupan berdasarkan Pandangan Terang, dan oleh karenanya dapat membebaskan manusia dari ketidaktahuan (avijja) dan penderitaan (dukkha). Dalam sejarah perkembangan agama Buddha, telah timbul berbagai …
22 Feb 2016 6.566 views
DOKTRIN KELAHIRAN KEMBALI Apakah ada kehidupan sebelum kelahiran ? Akankah ada kehidupan setelah kematian ? Ini adalah pertanyaan – pertanyaan yang perlu dibicarakan secara serius dan tenang. Pertanyaan – pertanyaan yang memiliki kepentingan filosofis seperti itu harus dipertimbangkan dengan segenap pemikiran manusia secara objektif dan tanpa prasangka, tidak dipengaruhi oleh perasaan pribadinya. Seseorang mestinya jangan …
28 Jan 2017 5.779 views
Oleh : Y.M. Acharya Buddharakkhita Terdapat berbagai cara dalam latihan metta-bhavana, meditasi cinta kasih universal. Tiga metode dasar akan diuraikan di sini. Petunjuk-petunjuk ini, didasarkan pada sumber-sumber kitab suci dan kitab komentar, ditujukan untuk menjelaskan latihan meditasi metta dalam cara yang jelas, sederhana, dan langsung sehingga setiap orang yang bersungguh-sungguh ingin melaksanakan latihan tidak memiliki …
16 Sep 2018 5.468 views
Sekolah Minggu Remaja Pusdiklat Buddhis Sikkhadama Santibhumi, hari minggu 16 September 2018, di pagi yang cerah para remaja Buddhis berdatangan untuk melaksankan puja terhadap Guru Agung Buddha. Lantunan parita yang baik, terlihat pemimpin puja Aryo dan Anan membaca sesuai dengan tanda baca yang benar. Hal ini merupakan kebanggan bagi remaja Buddhis yang terus dapat turut …
03 Des 2017 4.916 views
“ Anuttaram Punnakhetam Lokassati” Dalam kehidupan manusia didunia ini, terdapat 4 hal yang selalu diinginkan, yaitu : menjadi kaya raya, memperoleh kedudukan yang tinggi, usia panjang, dan mencapai alam kebahagiaan setelah berakhirnya kehidupan di dunia. Secara universal praktek memberi (berdana) dikenal sebagai salah satu keluhuran manusia yang paling mendasar. Terlebih dalam ajaran agama Buddha berdana …
Comments are not available at the moment.